PuloTravels #97: The Floating Market of Borneo [biligual]

“You will be considered never to visit Banjarmasin if you do not visit the floating market.” It is an adagium that develops among the travelers who visit Borneo Island. And that's true, because the floating market is one of the icons of Borneo tourism, especially Banjarmasin, the capital of South Borneo.

Since I am in Banjarmasin, I have to visit Taman Siring Floating Market. It is easy to get there, because it is located in the middle of the city, precisely on Kapten P. Tandean Rd.

I went to the floating market on Sunday morning, because it is only on Sundays this market open for tourists starting at 06.00 until 10.00 a.m.

Arriving there at 7:00 a.m. I saw a lot of visitors crowded on the bank of river, enjoying a cheerful morning atmosphere while shopping fruits from sellers on a traditional boat, called Klotok.

The river looks pretty deep, but the sellers in this boat relaxed, occasionally fixing the position of their boats with paddles. These boats are moored in such a way on pieces of boards arranged on a river bank. This is just a real floating market, I thought. It is very much different from Floating Market in Lembang, West Java, which I have visited for the second time during meetup KSI Chapter Bandung last February. My daydream rumbled, when the seller handed me change money, "Here's the change."

Floating Market of Taman Siring Martapura is in addition to selling fruits, vegetables, and other kitchen ingredients, also provides a typical cake of Banjarmasin, such as putu manyang, buras and lapat. Just fun to be here, while imagining the face of a women who thrusts the thumb while smiling at a television ad. This ad presents the activities around a floating market, I watched this ad when I was young.

Satisfied to enjoy the uniqueness of this Martapura siring floating market, and bought some oranges, I headed to a crowded point, which is located about a hundred meters from my location. Arriving there, I saw a young man performing a Dayak Dance as I have told in PuloTravels #91.

Regards,
@razack-pulo

——————————

BAHASA

Pasar Terapung Banjarmasin

Belum ke Banjarmasin kalau belum mengunjungi pasar terapung. Begitu adagium yang berkembang di kalangan traveler. Dan itu benar, sebab pasar terapung merupakan salah satu ikon parawisata Kalimantan, khususnya Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan.

Tentu saja, saya tidak ingin dibilang belum ke Banjarmasin. Untuk itu, saya mengunjungi pasar terapung Taman Siring. Akses ke sana sangat mudah, karena berada di tenga kota, tepatnya di Jalan Kapten P. Tandean, di tengah-tengah kota Banjarmasin.

Saya ke pasar terapung taman Siring ini pada minggu pagi, sebab hanya hari minggu saja pasar ini beraktivitas untuk kepentingan wisatawan sambil menikmati car free day, mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WITA.

Tiba di sana pukul 7.00 WITA, sudah ramai pengunjung menyesaki bantaran sungai, sambil menikmati suasana pagi yang ceria sembari berbelanja buah-buahan dari ibu-ibu dalam perahu yang mengapung.

Sungai ini tampak cukup dalam, tetapi para penjual dalam perahu ini santai saja, sesekali membetulkan posisi perahu mereka dengan kayuh. Perahu-perahu ini ditambatkan sedemikian rupa pada papan yang disusun pada bantaran sungai. Ini baru pasar terapung sungguhan, pikir saya. Sangat jauh berbeda dengan Floating Market di Lembang, Jawa Barat, yang telah saya kunjungi untuk kedua kalinya saat meetup KSI Chapter Bandung Februari lalu. Lamunan saya buyar, ketika si ibu penjual menyodorkan uang kembalian kepada saya, “Ini nak kembaliannya”.

Pasar Terapung Siring Martapura ini selain menjual buah-buahan, sayuran, dan bahan dapur lainnya, juga menyediakan kue khas Banjarmasin, seperti putu manyang, buras, dan lapat. Pokoknya asyik sekali berada di sini, sembari membayangkan wajah ibu yang mengacungkan jempol sambil tersenyum pada iklan sebuah televisi swata.

Puas menikmati keunikan pasar terapung siring Martapura ini, dan membeli sejumlah jeruk, saya beranjak menuju sebuah titik keramaian, yang letaknya sekira seratusan meter dari lokasi saya. Tiba di sana, saya melihat seorang pemuda sedang menampilkan tarian dayak seperti yang telah saya ceritakan pada PuloTravels #91.

Salam,
@razack-pulo