Doel Karim

in #story7 years ago (edited)

Cerpen Mustafa Ismail

Lelaki muda itu bernama Abdul Karim. Orang-orang memanggilnya Do Karim. Tapi ia sendiri lebih suka dipanggil Doel Karim. Ia tidak pernah mengungkapkan alasan mengapa ia tidak suka disapa Do Karim. Yang pasti, ia langsung cemberut dengan mata dipelototkan ketika orang menyapanya Do Karim.

piala maja 2017 (133).jpg
“Namaku Doel Karim. Setelah huruf D dan O, tambah lagi huruf E dan L,” katanya. Itulah awal masalah antara Doel Karim dengan orang-orang kampung. Sebab, orang-orang kampung selalu memanggil atau menyapa Do Karim, meskipun telah diingatkan.
Pelan-pelan, Doel Karim menjadi orang pendiam. “Percuma memberi tahu orang-orang, mereka tetap memanggilku Do Karim. Aku capek, bosan, untuk mengingatkan mereka terus,” begitu kata Doel Karim kepada Do Kaha, temannya mainnya sejak kecil.
Do Kaha hanya geleng-geleng kepala. Sebab, menurutnya tidak ada yang salah dengan panggilan itu. Dalam bahasa Aceh, jika nama seseorang bermula dengan Abdul, ia akan dipanggil dengan Do. Misalnya Abdul Hamid akan dipanggila Do Hamid, Abdullah akan dipanggil Dolah, Abdul Rasyid akan dipanggil Do Rasyid, Abdul Karim ya Do Karim.
Namanya sendiri adalah Abdul Kahar, lalu orang-orang memanggilnya Do Kaha. Ia merasa biasa saja, meskipun nama Do Kaha itu identik dengan lelucon. Sebab, Do Kaha adalah nama tokoh dalam drama komedi Aceh. Tapi, Do Kaha tidak masalah, karena yang Do Kaha ini beda dengan Do Kaha dalam komedi itu.
“Aku sangat heran padamu. Mestinya kau bangga disebut Do Karim. Karena Do Karim adalah nama pujangga besar Aceh masa lalu,” kata Do Kaha suatu kali.
“Kita jangan sesekali mudah terperosok dalam masa lalu, bangga dengan masa lalu, tenggelam dalam romantisme masa lalu. Aku anak muda sekarang, mahasiswa, dan tidak mau dikait-kaitkan dengan masa lalu.”
Habis berkata begitu, Doel Karim pergi. Do Kaha hanya terdiam memandangnya menghilang di kelokan jalan. “Sakit kali si Do Karim itu,” cetus Do Kaha sambil geleng-geleng kepala. Ia makin tidak mengerti dengan Do Karim.
Persoalan nama itu sebetulnya baru muncul ketika Do Karim SMP. Sebelumnya, ia tidak masalah dengan nama itu. Tapi tidak mudah mengubah panggilan orang yang sudah melekat padanya sejak ia bayi. Ayah dan ibunya memanggilnya Do Karim, dengan harapan ia pintar bersyair seperti penyair Do Karim. Orang-orang kampung kemudian memanggil Do Karim pula.
Selepas SMA, ia kuliah di Banda Aceh. Di kota itu, ia mulai mempopulerkan namanya sebagai Doel Karim. Ia pun menjadi sosok Doel Karim yang utuh. Tapi, lagi-lagi masalah ketika ia pulang kampung. Orang-orang di kampung tetap memanggilnya Do Karim, termasuk ayah dan ibunya.
Sama orang kampung, ia berani protes. Tapi, sama ayah dan ibunya, ia hanya cemberut. Ia takut durhaka jika membantah ibu dan ayahnya.
Depok, 210807

MUSTAFA ISMAIL

#cerpen #cerpenmini #ceritapendek #sastra #aceh

FOTO: MUSTAFA ISMAIL | MODEL: AHMADUN YOSI HERFANDA | LOKASI: ULEE LHEUE BANDA ACEH

BACA JUGA:

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58470.94
ETH 2653.59
USDT 1.00
SBD 2.43