Sirna, Gadis Mungil Yang Mempesona #Part 1

Dear steemians friend.!!!

Embun senja, seiring perjalanan waktu dan bertambahnya usia dikala itu. Peraduan dua insan yang berlainan jenis pun jadi kisah yang tak tergantikan.

Awal tahun seperti biasanya, masa kuliah itu selalu ku nikmati bersama teman-teman. Diantara kami tidak ada satu orang pun yang mempunyai pasangan. Tugas kuliah adalah salah satu faktor mengapa kami masih single atau jomblo.
Hehehe

Kami semua berada di semester yang tertekan, tugas besar dan PKL selalu menghantam naluri kami sebagai lelaki sejati. Gadis bahenol yang sering kami incar sewaktu tidak adanya tugas kuliah pun lenyap dipikiran kami. Selang 6 bulan lamanya tepat di tahun 2010, kami memasuki babak baru di bangku kuliah. Ketua jurusan membagikan kami bidang masing-masing sesuai kemampuan kami. Semester baru itu membuat tantangan nyata didepan kami. Kami harus siapa dengan segala kemungkinan dalam menggapai cita-cita kami untuk masa depan.

Naluri lelaki yang memuncak bagai aroma kasturi tak tertahan lagi, sanubari ini ingin menunjukkan jati diri lelaki.
Ah, bodoh benar semester baru.!!! gumamku dalam hati. Zona nyaman pun ku tantang dengan mencari cinta sebagai penyemangat jiwa. Malam itu hembusan angin sayu menemani ku dengan lantunan lagu kesukaan ku. Laptop dan jemari ini seakan menggoda otakku untuk membuat puisi cinta.

Tujuan ku hanya untuk menggoda gadis mungil di laman facebook ku yang telah lama sering berbalas komentar, sebut saja namanya Sirna. Dia adalah salah satu siswi salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota tempat tinggal ku. Sirna gadis mungil dengan keunikan yang membuat hati terpesona.

Usia kami terpaut 5 tahun, malam itu terus berlanjut dengan di temani angin malam yang lembut. Puisi yang ku buat pun ku kirimkan untuk Sirna lewat inbox facebooknya. Hati ku bergetar dengan harapan ia ingin membalas puisi ku dengan kata indah darinya.

Denting jam dalam ruangan rumah ku yang terlihat pun menunjukan pada jam 02.14 Wib. Sirna pun tidak membalas pesan ku itu, ah mungkin ia sudah tidur. Itulah yang terlintas dalam pikiran ku, aku pun beranjak dan menutup laptop di hadapan ku untuk merebahkan badan yang sudah mulai lelah pada malam itu.

Nyenyak tidur ku dengan lantunan musik di hanphone pribadi yang sudah ku set untuk beberapa lagu. Sekitar 4 jam lantunan azan subuh membangunkan ku, aku pun beranjak dari tempat tidur untuk bergegas mengambil air wudhuk di waktu fajar itu. Setelah shalat subuh ku tunaikan sebagai ibadah wajib dalam hidup ini, pikiran ku segera melayang mengingat wajah mungil Sirna yang ku kirimkan puisi pada tengah malam itu.

Handphone yang berada di atas meja pun segera ku buka dengan semangat 45 berharap Sirna membalas pesan di kotak inbox facebook ku. Dan ternyata setelah aku buka inbox, aku mendapati kabar dari kawan kampus ku di inbox itu bahwa mata kuliah hari ini di cancel karena dosen yang bersangkutan dalam keadaan berhalangan.
Alhamdullilah gumam ku dalam hati, maklum masa itu aku masih berpikir kalau kuliah itu hanya penyiksa jiwa.
Hehehehe.

Inbox itu pun ku abaikan dan aku mengecek profil dari facebook Sirna. Betapa terkejutnya aku ketika melihat kenyataan di laman faceebook Sirna, ternyata ia memposting puisi yang ku kirimkan kepadanya itu. Tersenyum dan tersipu malu aku di buatnya karena puisi itu penuh dengan godaan ala-ala anak alay.
hehehe

Dan lagi aku pun mengirim inbox untuk Sirna dengan nada ucapan terima kasih karena telah memposting puisi ku sebagai postingan di profil dia. Sirna hanya membalas dengan emotion senyum yang membuat hati ini semakin tergoda akan mungilnya wajah dia.

Semenjak kejadian itu kami berdua pun saling berbagi kabar lewat inbox facebook kami, perkenalan ini sudah berjalan pada umur 3 bulan. Kami berdua tidak pernah bertemu walau tempat tinggal kami di satu kota yang sama.

Tepat pada hari raya idul adha tahun 2011 saya dan Sirna memutuskan untuk bertemu, pertemuan itu kami lakukan di rumah dia yang bertujuan untuk saling mengenal dan silaturahmi di hari lebaran. Janji kami berdua di lebaran keempat itu kami sepakati. Tepat pada hari keempat lebaran setelah saya berkunjung ketempat saudara saya, sekitaran jam 14.00 Wib saya bergegas kerumah dia yang duluan dia sudah mengirimkan alamatnya.

Sesampainya saya ke rumahnya, dia pun telah menunggu di gerbang rumahnya. Detak jantung ini pun terasa agak sedikit kencang ketika melihat wajah mungil yang persis di profil facebook miliknya. Namun, karena naluri ini menyakinkan hati untuk segera bertemu dengan Sirna, saya memberanikan diri menyapanya dengan kata-kata Assalamualaikum Sirna. Ia pun menjawab wa'alaikum salam bang, yuk masuk ke rumah. Aku pun menganguknya, Sirna memanduku dengan berjalan di depan. Hati ini pun tak karuan lagi ketika melihat tingkah dia yang saya anggap sangat sopan.

"Duduk bang", katanya sambil menunjuk kursi tamu di depan ku.
"Ia dek", sambung ku.

Dia pun minta izin untuk keruang belakang dengan tujaun mau membuatkan minuman untuk ku pada waktu itu.

Bersambung.!!!

Terima kasih telah membaca cerita fiksi saya, semoga sahabat steemians menyukainya.

Thanks

@klen.civil