Bunta Belum Tenang
Pihak Kepolisian berhasil meringkus 2 tersangka utama dibalik kasus kematian Bunta, gajah jinak yang ada di CRU Serbajadi, Aceh Timur pada Sabtu, 9 Juni 2018 lalu. Kedua tersangka yang ber-KTP Aceh Timur itu ditangkap jajaran Satreskrim Polres Aceh Timur di tempat terpisah pada Jum’at, 29 Juni 2018.
[Dua tersangka pembunuh Bunta beserta barang bukti gading yang berhasil diamanakan di Mapolres Aceh Timur. Foto: @zamzamiali]
Kematian Bunta saat itu menuai reaksi dan menjadi perhatian dunia internasioanl terutama para pegiat dunia konservasi. Hadiah besar juga disiapkan bagi pihak atau masyarakat yang mengetahui serta memberikan informasi valid terkait keberadaan pemburu.
Sayembara tersebut pertama kali digagas oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, dengan iming-iming hadiah sebesar Rp 10 juta. BKSDA lalu menggandeng para mitra dari NGO yang selama ini gencar mengkampanyekan perlindungan satwa dan lingkungan Aceh.
Total partisipasi untuk hadiah bertambah menjadi Rp 30,5 juta. Tidak hanya itu, salah satu warung kopi di Banda Aceh juga ikut ambil andil. Pemilik Leuser Coffee mengaku akan menyediakan hadiah ngopi gratis seumur hidup bagi si pemberi informasi.
[Bunta, gajah jinak yang dibunuh di areal CRU Serbajadi, Aceh Timur. Foto @zamzamiali]
Lima hari berselang pasca kematian Bunta, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf memberikan respon. Sosok yang akrab disapa Bang Wandi (BW) itu menyediakan hadiah yang tak kalah fantastis, Rp 100 juta tunai bagi siapa saja yang berhasil menemukan keberadaan pemburu.
Nah, iming-iming hadiah yang berjumlah Rp 130.5 juta plus hadiah ngopi gratis seumur hidup itu seolah mampu menyemangati pihak kepolisian memburu tersangka pembunuh Bunta. Wajar, mengingat kasus kematian gajah terus menerus terjadi di Aceh. Bahkan, tahun 2017 lalu ada 11 ekor gajah Sumatera yang mati di Aceh, 6 diantaranya terjadi di Aceh Timur.
Jadi bisa kita bayangkan, kasus kematian gajah terkadang seperti tidak ditangani dengan serius. Melihat fakta dan kenyataan yang ada, kasus kematian gajah sangat jarang terungkap apalagi untuk menemukan para pemburunya. Konon, kejahatan terhadap satwa liar tidak memiliki aktor atau pelaku tunggal. Mereka bekerja secara terstruktur dan sistematis.
Mereka disebut-sebut memiliki jaringan yang saling berbagi peran mulai dari pelaku, penampung, perantara, pemodal hingga kolektor atau pengusaha yang menjadikan buruan satwa liar itu sebagai koleksi mereka.
[Bunta, gajah jinak yang dibunuh di areal CRU Serbajadi, Aceh Timur. Foto @zamzamiali]
Kembali ke hadiah sayembara, sepertinya yang akan mendapatkan hadiah itu adalah jajaran kepolisian dari Polres Aceh Timur. Mengingat, mereka lah yang bekerja keras mencari dan menangkap 2 tersangka utama pembunuh Bunta (2 lainnya masih buron). Hal tersebut juga diiyakan oleh Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo saat dihubungi Jum’at, 6 Juli 2018.
“Kita akan lewatkan polisi, karena polisi yang tau persis. Prosesi penyerahan hadiah kemungkinan akan dilakukan nanti di Polres Aceh Timur,” kata Sapto.
Hadiah yang akan diserahkan, katanya, hanya Rp 30,5 juta yang berasal dari BKSDA Aceh dan mitra. Sementara itu, hadiah yang pernah dijanjikan oleh Gubernur Aceh sepertinya belum bisa diserahkan lantaran Irwandi Yusuf saat ini statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap, hasil OTT KPK pada Selasa, 3 Juli 2018 kemarin di Banda Aceh.
Satgas KPK langsung membawanya ke Jakarta, dan poisisinya saat ini sudah diambil alih oleh Wakil Gubernur Nova Iriasnyah, sesuai perintah dari Menteri Dalam Negeri.
[Dua tersangka pembunuh Bunta yang diamankan di Mapolres Aceh Timur. Foto @zamzamiali]
Sepertinya sisa hadiah Rp 100 juta akan batal diberikan. Mungkin saja Bunta belum tenang di alam sana, karena semua tersangka belum berhasil ditangkap dan janji hadiah untuk mereka yang berjuang keras untuk menemukan para pemburu, belum ada kejelasannya. Hmmm..
Best Regards,
Posted from my blog with SteemPress : https://aneuk-nanggroe.000webhostapp.com/2018/07/bunta-belum-tenang
Thank you for your contribution to the Photocircle tag!
Cheers,
@photocircle Team
Learn about this photo curation project by clicking >here
If you would like to stop receiving comments then reply
!STOP!
Memang demi peng..ureung hanale pakek ate mubacut euh..sang berangkaban deuk teuh mnye gajah tapoh han troh ate teuh kecuali gajah liar yang sedang mengamuk
Adak gajah liar juga hanjeut ta poh, na yg peugah sbb awai awak nyan hudep daripada tanyoe. Hehe..
Hanjeut tapoh..man ka ireleh rumoh rumoh ho cit taba ih hahah
Manusia na syit di peureleh rumoh awak nyan, tp hana gabuek
Wate dibalah pih hana dikalen KTP teuh hahahaha..
Hahaha
Buru tangkap 2 org lagi pembunuh Bunta. Bila perlu, beri mereka hukuman yg lebih pedih.
Cuma di bawah 5 th, Krn yg dibunuh cuma satwa liar. Miris.
Harus dihukum berat pembunuh Bunta itu. Biar jangan jatuh korban bunta lainya di hutan Aceh. Salam bahagia dan salam KSI
Terimakasih kanda @ilyasismail. Semoga begitu.