Secret (2) #Part 33: Cooling Down

in #steempress6 years ago (edited)

Tautan cerita sebelumnya: https://steemit.com/steempress/@diyanti86/secret2part32biarkanhatibicaralanjutan-r4zc3trgfp


Sumber: https://cudo.com.au/waterfront-three-course-lunch-or-dinner-with-wine-on-the-water-in-darling-harbour

Aku dan Ben berjalan bergandengan hingga ujung jembatan, kemudian berbelok ke kiri dan sampai pada café-café yang berjejer di pinggir laut. Tempat ini sungguh ramai, tak hanya oleh manusia, tetapi juga burung pelican dan burung lainnya yang berukuran lebih kecil dan berwarna putih bersih.

“Kamu sudah berapa hari nggak makan?” Ben terkekeh melihatku menyantap fish and chips tanpa jeda.

“Sejak nggak lihat wajah kamu,” jawabku usai menelan paksa beberapa makanan yang memenuhi mulut.

“Maaf, saya benar-benar emosi kemarin.” Ben mendekatkan minuman ke tanganku.

“Aku yang harusnya minta maaf, Ben. Aku yang salah.” Aku meraih punggung tangannya dan menatap lekat ke mata birunya yang berkilauan.

Btw, kamu sudah mandi, belum?” Ucapan Ben membuatku refleks menarik tangan.

“Sepertinya saya tahu jawabannya.” Dia menyentuh ujung hidungku, kebiasaannya jika sedang gemas pada ucapan ataupun tingkahku.

“Setelah makan, kita ke hotel tempat saya nginap aja, ya. Kamu harus bersih-bersih, terlalu kucel untuk diajak jalan-jalan.”

“Aku nggak bawa baju ganti,”

“Nanti beli di jalan aja.”

“Kamu nginap di tempat Razan biasa nginap kah?”

“Tempat Razan? Enggak. Tadinya sempat kesana, tapi ternyata itu bukan tempat yang nyaman untuk dikunjungi. Darimana kamu tahu saya akan pergi ke tempat Razan biasa liburan?”

“Nathan yang bilang. Kemarin dia langsung nyari kamu ke toko.” Aku lanjut menyelesaikan sarapan yang tertunda.

“Nathan? Hm,” gumamnya.

“Ada pesan dari Nathan.”

“Apa?”

“Dia mau berhenti kerja jika keberadaannya mengganggumu.” Aku memasukkan kentang goreng terakhir ke dalam mulut, lalu menatap lurus ke depan, ke sosok lelaki berambut pirang yang memiliki rahang begitu kokoh. Rahang dan dagunya itu, berhiaskan jambang tipis kali ini, mungkin karena dia tak sempat bercukur tadi pagi.

Ben melempar pandangan ke tempat lain. Aku sangat yakin, dia pasti sedang memikirkan sesuatu. Aku tak ingin mengganggunya. Bisa berada di dekatnya saat ini saja, sudah lebih dari cukup. Aku tak perlu ikut memikirkan, apa yang akan terjadi pada Nathan.

“Saya ingin mendengar cerita kalian lebih banyak lagi. Tapi, kamu harus mandi dulu!” ucapnya ketika pandangan kami beradu.

Aku pun tersenyum kecut.



Sumber: https://www.csoonline.com/article/3027907/it-careers/what-to-love-about-your-it-security-job.html

“Kenapa kamu nyewa kamar sebesar ini?” Aku terkesima ketika memasuki ruangan dua tingkat yang lebih cocok untuk ditempati bersama keluarga. Lantai satu terdiri dari dapur, toilet, ruang tamu dan ruang makan. Jendela yang terletak di sebelah meja makan, langsung menghadirkan pemandangan Darling Harbour.

“Karena pesan kamarnya buru-buru, saya hanya bisa ambil kamar yang tersisa, nggak bisa pilih-pilih.”

“Kenapa nggak ke tempat yang biasa Razan kunjungi aja, sih?”

“Memangnya kamu tahu Razan biasa main kemana?”

Aku menggelengkan kepala. Sudah pasti aku tak tahu, tapi, Razan selalu menghabiskan liburnya yang hanya dua kali sebulan itu di Sydney. Wajar saja jika aku berpikir, pilihan rekan kerjaku itu akan lebih baik daripada kamar yang disewa Ben saat ini.


“Ya sudah, mandi sana! Di atas saja. Jangan panggil-panggil saya, ya! Saya mau istirahat dulu.” Ben mengambil posisi rebahan di sofa ruang tamu yang cukup lebar.

Aku melangkahkan kaki menaiki tangga. Di bagian atas, tersedia sebuah tempat tidur dan lemari pakaian yang cukup besar. Kamar mandinya juga luas dan sudah dilengkapi dengan bathtub.

“Ben … aku mandinya agak lama, yah,” sorakku dari balkon.

“Ya, jangan panggil saya lagi! Mandi aja, sana!” Aku tak bisa melihat sosok Ben di bawah, tapi suaranya jelas mengatakan bahwa dia masih ada di kamar ini.

Ah, aku butuh berendam sebentar untuk meredakan semua rasa letih ini.

***

Tinggal beberapa part terakhir, nih, teman-teman. Jangan sampai ketinggalan, yah
Akhirnya, update juga setelah batuk parah itu berlalu, hehehe...



Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/08/04/secret-2-part-33-cooling-down/

Sort:  

Enggak sabar nunggu kelanjutannya lagi 😆

Ahahaha, InshaAllah bsk aq posting 😘.
Stay tune yah 😉☺️

Nunggu lagi deh...hehehe

Iya kk, udah detik-detik terakhir menjelang The End ini 😊

Wah, sudah sampai di situ saja? Lama ga mgikutin

Hayo mundur dulu, kk, udah mo tamat ini 😁✌️

saya sudah mandi mbak :)

Ahahahaaa, kalo gitu, sudah boleh cerita, bu 😘👌

Hai, apa kabar @diyanti86? Resteem ke 7723 follower ya.. :-] Segera klaim airdrop anda dari Byteball!. (Sebutir kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit bahasa Indonesia.)

Terima kasih dukungannya @puncakbukit 🤗, lama tak mampir kemari 😊

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.12
JST 0.028
BTC 63605.39
ETH 3470.79
USDT 1.00
SBD 2.52