Blockchain Journalism, World of Web Future, and SMTs Solutions (In Bahasa)

Komisaris Utama aceHTrend @mirjaco bersama Duta Besar Norwegia dan Islandia, Todung Mulya Lubis

---

KITA sudah berada di era internet ke-2 yang ditandai dengan kehadiran teknologi blockchain. Inilah salah satu teknologi yang sedang mendistruptif banyak pandangan dan juga cara kerja. Kehadiran blockchain tidak hanya mendistruptif dunia keuangan, tapi juga cara mengelola media. Kehadiran Steemit sebagai platform blogging yang dibangun di atas Steem juga akan menginspirasi model dan aplikasi bisnis konten, termasuk di dalamnya Media Jurnalistik Digital (MJD).

Steemit terbilang sukses sejak diluncurkan pada Maret 2016. Dalam timbangan Alexa (2 Maret 2018), kini Steemit menjadi bagian dari 942 media populer di dunia. Perkembangan pesat Steemit ini kunci penggeraknya adalah Smart Media Tokens, aset digital dari Steem blockchain. Steem sendiri adalah platform penghargaan berbasis blockchain untuk memungkinkan penerbit dan kreator konten melakukan monetisasi. Sejak Juni 2016 sudah cukup banyak reward mengalir kepada kreator konten baik untuk ditukar ke dalam berbagai mata uang resmi maupun yang masih dikelola dalam bentuk investasi jangka panjang melalui Steem Power masing-masing kreator dan kurator konten.

Saya sendiri yakin dunia masa depan web akan terinspirasi dari model Steemit, begitu pula dengan aplikasi bisnis konten lainnya akan mengadopsi proposal SMTs. Dengan kata lain, penerbit, pembuat dan kurator konten akan dengan senang hati mengintegrasikan bisnis konten mereka dengan SMTs, termasuk juga MJD. Untuk yang terakhir ini akan saya coba perdalam lagi dalam ruang lingkup Indonesia.

Karya @marxause

Sebagai pengelola media, saya sudah lama mencium aura kematian media cetak dan pada saat yang sama mulai mendengar "tangis" kelahiran media digital sejak 1996 - 1998. Terkini, koran Harian Bernas yang lahir sejak 1946 resmi ditutup pada 1 Maret 2018. Sebelumnya, pada Januari 2018 juga sudah tutup koran yang terbit di Solo, Joglosemar.

Jika pun masih ada media cetak yang terbit, daya tahan mereka lebih banyak tergantung kepada seberapa kuat akses ke belanja iklan pemerintah. Dan semua orang tahu bahwa penghasilan media cetak dari iklan pemerintah yang hanya bertahan 1 - 2 periode semakin menurun dari waktu ke waktu. Tanpa dukungan iklan yang memadai sudah pasti akan menghambat pertumbuhan oplah media cetak, bahkan makin tergerus dan akhirnya mati.

Masalahnya, sebelum media digital berbasis internet mencapai kejayaan hingga usia tua, sebagaimana yang pernah dicapai media tiga zaman Harian Bernas yang kini sudah tutup usia, media digital sudah harus menyesuaikan diri lagi dengan teknologi blockchain. Generasi Z era blockchain tampaknya tidak ingin lagi sekedar menjadi konsumen informasi melainkan juga ingin menjadi dan memperoleh bagian dari pendapatan dari monetisasi atau bisnis konten.

Markas PanaSDalam di Bandung

Bisa dibayangkan betapa bagusnya masa depan Steem manakala Generasi Z berbasis pada smart content ini mampu mempengaruhi dan mengajak blogger, forum dan pengelola sejumlah besar MJD untuk mengintegrasikan dengan SMTs. Ini akan menjadikan Steem sebagai token di dunia internet, dan ini jelas akan meningkatkan jumlah transaksi pada Steem blockchain. Dan dengan jumlah transaksi yang terus membesar tentu akan membuat token Steem semakin bernilai. $1 Steem = 1 - 5 juta rupiah?!

Jurnalisme Blockchain

Pertanyaan yang mengusik, akankah ini memicu hadirnya genre jurnalisme baru bernama jurnalisme blockchain? Mungkin terlalu dini untuk merumuskannya sebagaimana rumusan yang sudah ada pada jurnalisme warga, jurnalisme damai, jurnalisme kuning, jurnalisme presisi, jurnalisme kepiting dan jurnalisme lher.

Karya @marxause

Buat saya, jurnalisme blockchain berdasarkan pengalaman selama menjadi kreator konten di Steemit lebih mengarah kepada kerja perpaduan good content dan good journalism. Hanya saja, sampai sejauh ini masih lebih dominan sisi good content-nya dan masih belum begitu cemerlang sisi _good journalism_nya, mungkin disebabkan belum terintegrasinya media digital dengan SMTs.

Meski begitu dengan sisi good content yang didorong oleh Steemit saja sudah cukup alasan untuk memulai membangun komunitas antihoax dan antiplagiat. Artinya, kehadiran Steemit berserta media lain yang dibangun di atas Steem Blockchain memang membantu meminimalkan informasi hoax dan sebaran informasi plagiat meski belum sempurna. Namun, ini belumlah menjadi solusi bila good journalism belum hadir. Untuk konteks Indonesia, informasi yang sekedar tidak negatif belum cukup menjadi solusi atas problem keindonesiaan selama ini, apalagi kini seluruh media yang ada berada dalam cengkraman pengusaha yang dalam perilakunya lebih memanfaatkan media untuk memainkan arah politik.

Indonesia dengan keragaman daerah plus keragaman permasalahannya membutuhkan jurnalisme yang mampu menggerakkan perbaikan secara bersama-sama di atas penghargaan ruang perbincangan publik. Tapi, semua ini memerlukan solusi pembiayaan sehingga media tidak lagi tergantung pada seberapa banyak dapat meraup kue iklan dari penguasa dan musim politik. Harus diakhui, penyebab konten media jurnalistik tidak lurus dan merdeka juga dipengaruhi oleh problem pembiayaan dan pendapatan serta sumber iklan didapat. Dan harus diakui juga bahwa penyebab pendapatan media jurnalistik makin tiris adalah kehadiran google dan facebook yang secara algoritma justru merusak ruang bebas percakapan warga. Di sinilah diperlukan solusi dari proposal Smart Media Tokens.

Ini artinya, integrasi MJD dengan SMTs justru positif karena akan kembali terwujud keseimbangan keuangan antara penerbit dengan kreator - kurator atau jurnalis. Para pembuat konten bukan lagi berada pada posisi buruh media melainkan sudah menjadi mitra yang berada dalam wadah payung komunitas bersama. Pembaca juga bukan lagi sekedar konsumen, tapi sekaligus pihak yang menentukan validitas sebuah informasi, kredibel tidaknya media akan sangat ditentukan oleh bagaimana publik pembaca memberi penghargaan (reward) kepada konten yang disajikan.

Jika pada akhirnya dunia web bersiap dengan monetisasi berbasis kripto apakah secara teknologi blockchain SMTs sudah cukup kredibel? Jawabannya sudah tentu cukup siap. Sebagaimana diketahui, Steem adalah salah satu koin yang unggul, terutama dalam hal teknologi blockchain yang dimilikinya. Dari banyak penjelasan terkait teknologi Steem Blockchain, penjelasan dari pihak @sndbox sangat membantu pemahaman.

Menurut @sndbox, Steem 200 kali lebih cepat dari bitcoin. Steem blockchain juga mampu memproses 1,3 juta transaksi perhari, ini jauh lebih cepat dari Ethereum dan Bitcoin. Dalam hal transfer Steem juga cukup cepat, hanya 3 detik dan nol biaya. Melalui @steemitblog kita juga tahu bahwa pengembangan SMTs terus dilakukan.

Tugas kami adalah membangun protokol yang memungkinkan setiap pengusaha meluncurkan tolak ukur yang dapat disesuaikan sendiri di Steem blockchain dan langsung mendapatkan penggalangan dana, monetisasi, dan kesempatan membangun komunitas yang sama sekali baru. by @steemitblog

Bagi steemian Indonesia ini sebuah tantangan. Tidak hanya membangun jalan bagi terjadinya migrasi warga dari sekedar menjadi konsumen di media sosial menjadi produsen atau kreator konten di media blockchain yang dihargai dengan reward tapi juga membangun jalan bagi dimungkinkannya para entreprenuers and developers untuk mengintegrasikan MJD dengan SMTs.

---

Reference:

• https://steem.io
• https://steemit.com/steem/@sndbox/cryptocurrency-awareness-campaign-steem-statistics-speed-volume-and-scalability
• https://steemit.com/smt/@steemitblog/smart-media-token-development
• https://kris170845.wordpress.com/2017/05/15/kerusakan-akibat-fake-news-tak-bisa-diatasi-dengan-good-news/#more-4896
• https://itha911.wordpress.com/jurnalistik/jenis-jurnalistik-i/
• https://www.google.co.id/amp/s/amp.katadata.co.id/berita/2017/12/07/nielsen-pembaca-media-digital-sudah-lampaui-media-cetak