TENGAH MALAM

Tengah malam
setelah beratus pertemuan
menyesaki keseharian
setelah penat teralirkan
dalam persetubuhan,
seperti kelelawar
ada yang perlahan menyembul keluar
mengembara menyusuri jalan-jalan
memintal kembali tik-tok jam
yang seharian tersebar
berserakan.

Tengah malam
saat jalan-jalan ditinggalkan
ada yang perlahan keluar
dan semua telah kita perkirakan:
terus dan terus
tanya bermunculan
meski di sana
di balik hamparan hitam
di ujung lorong-lorong panjang
tak ada jawaban.

Di tengah malam
setelah jalan-jalan ditinggalkan
tak ada yang tahu
apa yang akan terhampar
saat hening dan kelelawar
perlahan lenyap, terusir fajar
tak ada yang tahu
apa yang akan menghantam:
terus dan terus
kita mencoba bertahan
merindukan kisah-kisah lain
kisah-kisah picisan
merancang kisah-kisah lain
kisah-kisah yang kita tahu
akan pecah
berantakan...

(Original poetry. All rights reserved -- © Zaim Rofiqi)
[P.S.:
Puisi ini termuat dalam kumpulan puisi saya "Lagu Cinta Para Pendosa"
Publisher: Pustaka Alvabet
First Publication: 2009
Pages: 116 pp.
ISBN: 978-979-3064-77-2

Buku tersebut masih bisa dipesan di Penerbit atau di toko-toko buku online]

==================