Rice harvests by traditional slaughter in Aceh are almost extinct, due to rice harvesting tractors "Panen padi dengan cara pemotongan tradisional di Aceh hampir punah, karena traktor pemanen padi"

When the people of Aceh await the rice harvest arrives

Nowadays, Almost all areas of Aceh There is already an Automatic Rice Harvesting Equipment (Tractor), so it is rare for aceh community who do the rice cutting manually or traditionally long lived by aceh people with Sadeup (sickle), Angkot limbai (Bring the cut of tree rice in the traditional way).

()

Ketika Masyarakat Aceh menunggu Panen padi tiba
Sekarang ini, Hampir semua wilayah Aceh Sudah ada Alat Pemanen padi otomatis (Traktor), sehingga sudah jarang masyarakt aceh yang melakukan pemotongan padi secara manual atau tradisional yang sudah lama dijalani oleh masyarakat aceh dengan Sadeup (sabit), Angkot limbai ( Bawa hasil potongan pohon padi  dengan cara tradisional).

So that, when the harvesting machine (Tractor) goes to Aceh, there are some Acehnese who are happy and there are also Acehnese people who do not accept the arrival of the harvesting machine (Tractor), because some people think, with the rice cutting machine many people Aceh who lost his job. with this machine many aceh people usually do a piece of rice work by hand using sadeup (sickle), they do their work in wages / paid by people who have rice fields. But some other Acehnese people argue, with the existence of this Harvest (tractor) machine, the Acehnese are quicker to complete their work in the rice fields, usually the people of Aceh, before the Paddy Rice Machine, from morning till evening even night, Aceh is still in the rice fields to complete its work, now faster because of this machine.

Sehingga pada saat ini, ketika mesin pemanen (Traktor) masuk ke Aceh, Ada sebagian masyarakat Aceh yang senang dan ada juga masyarakat aceh yang tidak terima kedatangan mesin pemanen (Traktor ) tersebut, karena sebagian masyarakat aceh berpendapat, dengan adanya mesin pemotong padi banyak masyarakat Aceh yang kehilangan pekerjaannya. dengan adanya mesin ini banyak masyarakat aceh biasanya melakukan pekerjaan potong padi dengan tangan menggunakan sadeup (sabit) , mereka melakukan pekerjaannya yang di upah/dibayar oleh orang yang punya sawah. Tapi sebagian masyarakat Aceh yang lain berpendapat, dengan Adanya mesin Panen (traktor)  ini, masyarat Aceh lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya di persawahan, biasanya dulu masyarakat Aceh , sebelum adanya Mesin pemanen Padi ini, dari pagi sampai sore bahkan bisa sampai malam, Masyarakat Aceh masih berada dalam area persawahan untuk menyelesaikan pekerjaannya, sekarang lebih cepat karena adanya mesin ini.

Please Upvote if you like this
Best Regard