Harimau! Harimau
Entah bagaimana untuk memulai kisah ini. Rasanya aneh saja, baru kali ini aku benar-benar merasa hidup dalam kisah ini. Bahkan saat sebelum menghabiskan bacaannya aku sudah dibuat bingung untuk memulai tulisan ini agar dapat dipahami. Aku ingin mengajak pembaca ikut merasakan suasana yang menegangkan dari setiap adegan dalam cerita. Rasa ini benar-benar membuatku seperti hadir kembali pada tahun enam puluhan. Suasana hutan belukar dan pedesaan yang amat sepi.
Awalnya aku tak berniat membaca novel dengan judul Harimau!Harimau! yang di tulis oleh sastrawan merangkap jurnalis Indonesia yang hidup di masa Soekarno. Ialah Mochtar Lubis, seorang sastrawan yang lahir di Padang. Alasanku membaca novel ini pun bukan sebuah alasan dari biasanya kegemaran ku terhadap novel-novel yang dengan sengaja hendak membeli buku karna sangat tertarik dengan judul. Tetapi, alasan yang terpenting aku untuk membaca novel ini karna sebuah tuntutan Tugas akhir. Aku hendak ingin mendalami tentang harimau, maka tak sengaja aku mencari di mesin pencarian "google" judul ini. Dan keluarlah dua judul novel klasik yaitu Harimau!Harimau! dan Lelaki Harimau Dengan penulis yang berbeda. Tapi baru satu judul saja siap ku baca.
Dan sepertinya, sudah saatnya untuk aku memulai mengulas kembali kisah tujuh anak manusia di dalam hutan.
Sebuah kisah klasik dari tujuh anak adam dengan latar belakang yang berbeda, umur, pekerjaan, jabatan. pengalaman yang berbeda. Mereka dipersatukan dalam sebuah pencarian batu damar dalam sebuah hutan yang jauh dari perkampungan. Jarak tempuh yang bisa memakan waktu berhari-hari lamanya. Yang tertua diantara ke enam anak Adam adalah Pak Haji yang selama hidupnya telah menjelajahi benua afrika, dari negeri India ke negeri Cina lalu dari negeri Cina hijrah ke negeri Arab yang menuntunnya memenuhi panggilan Tuhan hingga ia bergelar Haji. Pengalaman hidup telah mengubah pandangannya terhadap manusia. Ketika pulang ke kampung halamannya ia bahkan enggan untuk mencampuri urusan orang lain. Baginya, kehidupan orang lain bukanlah urusannya. Dia tak berniat sekalipun menjadi sorang pemimpin di kampungnya ketika ia dimintai sebagai pemimpin. Pak Balam sendiri adalah seorang yang sangat pendiam. Tak banyak ia berkata-kata, tubuhnya kecil dan termasuk paling pendek diantara yang lainnya. kemudian Wak Katok, seorang yang dipercaya sebagai dukun, beristri banyak, perawakan yang mengerikan, dia juga pandai bersilat. Dia seorang guru silat sekaligus sebagai guru ilmu gaib bagi Sutan, Sanip Buyung dan Talib. diantara mereka ber enam, Sutanlah yang paling muda. Ia baru berusia sembilan belas tahun dan telah jatuh hati pada seorang gadis berusia delapan belas tahun. gadis itu tak lain adalah teman masa kecilnya. Meskipun ia tak tahu bagaimana perasaan Zainab terhadap dirinya yang acuh tak acuh ketika mereka berpapasan lewat.
Ke tujuh anak Adam itu pergi ke hutan belukar untuk mencari damar. segala peralatan mereka bawa, termasuk Wak Katok yang membawa senapan tuanya. Yang lainnya membawa parang dan juga segala persediaan makan untuk mereka selama di hutan. Kadang jika sempat mereka akan berburu rusa lalu dari hasil buruan itu akan mereka santap di malam hari sebagai lauk. Dan jika tak sempat, ikan di sungai pun jadi hidangan makan malam mereka. Tak bedanya manusia-manusia pada umumnya yang suka mengubah suasana sunyi di tengah hutan menjadi menggairahkan dari leluconnya Sanip. tukang pelawak. Terkadang jika sempat mereka akan bermalam di pondok Wak Hitam. Wak Hitam sendiri juga seorang dukun sakti. Dia adalah gurunya Wak Katok dan tentu saja ilmunya lebih tinggi dari Wak Katok. Wak Hitam terlihat lebih menyeramkan dengan pakaian serba hitamnya. Dia juga telah sangat tua sekali. Bahkan ada yang beranggapan bahwa umurnya telah lebih dari seratus tahun. Namum isterinya banyak. Dan istrinya yang terakhir masih sangat muda dan rupawan. Dia adalah Siti Rubiyah. Perempuan muda yang dinikahi lelaki tua demi keutuhan umur mudanya. Terkadang terbesit keibaan dalam hati buyung akan nasib Siti Rubiyah.
Kisah ini sebenarnya mengajarkan kepada kita banyak hal tentang kehidupan. Tentang hidup sesama manusia. Seting tempat yang hampir seluruh dari kisah ini di dalam hutan.
Selama berhari-hari mereka berada di tengah hutan dan setelah itu memutuskan untuk kembali ke kampung karna dirasa damar yang mereka kumpulkan sudah cukup banyak terisi di dalam keranjang. Mereka berpamitan dengan Wak Hitam dan Isterinya. Namun ternyata telah tumbuh rasa yang tak ia mengerti oleh Buyung kepada Siti Rubiyah, dia juga telah melakukan satu dosa besar yang dilarang agama. Dosa anak Adam karna nafsu birahi. Bahkan dengan seorang perempuan yang telah bersuamai.
Dalam perjalanan pulang, mereka tidak hanya ber tujuh saja melainkan telah di kawal oleh seekor Harimau tua yang kelaparan akibat rusa buruannya telah di tembak oleh senapan Wak Hitam yang telah lebih dulu menyeret rusa jantan. Dari bidikan tangan Buyung.
- Pertama Wak Balam yang diterkam sang Harimau namun berhasil diselamatkan meski setelah itu dia tak ubah nya seperti mayat hidup yang tak mampu bergerak dan sepanjang jalan terus mengigau akan dosa dosa nya di masa lalu. Ketakutannya bahwa Harimau itu dikirim oleh Tuhan untuk menembus dosa dosa mereka semua. Wak Balam bahkan menceritakan dosa menjijikkan Wak Katok atas pemerkosaan terhadap seorang perempuan di masa penjajahan Belanda. Wak Balam juga meminta kepada setiap anggota mengakui dosa mereka supaya harimau itu tidak memburu mereka lagi. Talib, lalu di susul Sutan yang kemudian mati. Diantara mereka semua, tak seorangpun mau mengakui dosanya. Karna malu atau takut jika semua dosa itu diceritakan maka tak ada orang lagi yang akan segan dengan ilmu nya, dengan jabatan atau hal lainnya. Tak seorangpun yang suci atau terbebas dari dosa kecil mapum besar. Dosa karna berbohong, iri, dengki, mencuri dan bahkan berzinah memperkosa perempuan. Dosa dimasa lalu yang ingin di lupakan harus dipaksa Wak Balam yang tengah sekarat menanti ajal di tengah hutan. Dosa dosa itu yang membutakan hati setiap manusia untuk menerkam manusia lainnya hanya untuk tetap hidup, mempertahan pujian yang selama ini ia dapatkan dari masyarakat karna seorang yang pandai memberi jampi jampi. Membaca mantra dan jimat. Dan segala dosa atas kebanggaan diri layak dipertahankan.
Satu, dua dan tiga, manusia dari yang semula tujuh kini tinggal empat. Merangkak di tengah hutan untuk memburu harimau kiriman Tuhan. Namun, bukan mereka saja yang tengah memburu harimau. Harimaupun tengah memburu mereka. Tak dapat di sangkal harimau terkadang juga lebih cerdas dibanding manusia manusia itu.
Keputus asaan pun kadang melanda hati mereka untuk menyelamatkan diri dan membiarkan yang lainnya menjadi santapan harimau. Wak Katok yang selama ini disegani sebagai orang yang berani bahkan tak lebih dari seekor gajah yang tak berdaya jika diserang semut. Kekuatan yang selama ini dipercaya oleh orang orang sama sekali tak membantu.
Ia bahkan berniat untuk menyesatkan yang lainnya ke tengah tengah hutan karna ia tak mau kembali memburu harimau yang telah memakan Sutan dan kedua temannya. Kebusukan dan kebohongan Wak Katok mulai tampak sejak diungkapkan oleh Wak Balam sebelum ia juga menemui ajalnya.
Kisah ini mengajarkan kita tentang kehidupan manusia dengan manusia. Manusia tak dapat hidup sendiri sendiri saja. Manusia membutuhkan manusia yang lain. Dan yang terpenting dari kisah ini ialaha, sebuah ungkapan dari Pak Haji sebelum ia juga menemui ajal nya karna tertembak oleh peluru Wak Katok. Pesan yang ia sampaikan kepada Buyung dan Sanip bahwa bunuh lah dahulu harimau harimau di dalam hati mu sebelum membunuh harimau sungguhan. Harimau di dalam hati itu sungguh lebih berbahaya di banding harimau yang tengah diburu. Bisikan setan adalah harimau yang paling mengerikan. Dia harus di bunuh bersama harimau pemangsa manusia. Dan akhirnya... Harimau pemangsa itu jatuh tersungkur bersama harimau yang selama ini berbisik dalam jiwa Buyung.
Sungguh ini adalah sebuah novel penggerak jiwa yang padam. Novel ini seperti bersentuhan dengan kalbu di dalam jiwa saya. Ini hanya kebahagian kecil dari kisah yang saya baca. Banyak pesan kehidupan di dalam nya. Bagi saya, setiap pembaca adalah pelaku. Maka ketika kita melakukan kita harus sadar juga pesan dari sebuah buku yang kita baca.
Congratulations @kasyubeta243! You have received a personal award!
1 Year on Steemit
Click on the badge to view your Board of Honor.
Do not miss the last post from @steemitboard:
Congratulations @kasyubeta243! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!