Ini Saya Sesungguhnya | It's Real Me

---

Mulai bekerja di sebuah media Harian Serambi Indonesia pada Mei 2008. Sebelumnya saya sempat bekerja sebagai fasilitator di BRR Satker PRKS, untuk wilayah Aceh Utara dan Lhokseumawe 2006. Sebelumnya lagi saya juga sempat bekerja Tenaga Penyuluh Desa (TPD) Asian Development Bank (ADB), di Desa Matang Lada, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara 2008.

***
Ketika bekerja di ADB dan juga di BRR Satker PRKS saya belum begitu mengenal atau menyukai menulis. Kalaupun ada waktu senggang untuk menulis, saya menulis pada malam hari saja, dengan alasan suasana pada malam hari baru sempat. Jadi, jarang sekali menulis pada sore dan pagi hari.

---

Tapi ketika mulai bekerja di Harian Serambi Indonesia saya mulai terbiasa menulis. Awalnya hanya menulis berita straiht news atau juga spot news. Hanya itu. Dan itu itupun saya tulis pada sore hari.

---

Tapi dua tahun kemudian, saya mulai belajar bagaimana menulis berita indept news dan juga berita investigasi untuk mengisi tabloid Kontras. Untuk bisa menulis berita investigasi dan berita indept news tidak mudah bagi saya. Konon lagi saat itu, jarang sekali ada pelatihan di wilayah bekerja saya, Kabupaten Aceh Utara dan Lhokseumawe.

---

Salah satu solusinya adalah dengan membaca. Saat itulah saya mulai memperbanyak membeli buku, ya buku apa saja yang berhubungan dengan menulis atau spesifiknya jurnalistik. Untuk memperdalam ilmu tentang sosial karena sebelumnya saya menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Aceh Utara, saya melanjutkan pada pendidikan nonformal, yaitu Sekolah Demokrasi Aceh Utara yang diselenggarakan LSM Sepakat.

---

Saat sekolah demokrasi, banyak pengalaman yang didapatkan. Karena pengajar di sekolah demokrasi bukan hanya akademisi dan aktivis serta penulis local saja yang jadi pemateri, tapi kadang tingkat nasional. Untuk melatih kemampuan penulis siswanya, sekolah demokrasi sering mengadakan pelatihan.

Untuk bisa menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut, harus mampu menulis opini minimal lima kali terbit media massa. Selemah-lemahnya iman di buletin sekolah demokrasi yang dikeluarkan tiap bulannya. Saya mulai percaya diri menulis artikel ketika sudah terbit di media dan setelah meraih juara satu menulis tingkat Aceh yang diadakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe dan juara 1 nasional juga lomba menulis artikel.

Steemians
Follow saya ya@jaff