Kata yang Belum Sempat Terucap; Ketika @levycore Melihat Pelangi di Mata Kita

in #indonesia7 years ago

rainbow eyes.jpg
source: YouTube

Saat memutuskan menghadiri meet up KSI Chapter Banda Aceh pada Sabtu, 13 Januari 2018, saya hanya mengantongi satu pertanyaan khusus untuk dua Kurator Steemit Indonesia yaitu @levycore dan @aiqabrago. Pertanyaannya sederhana saja; bolehkah saya 'membedah' tulisan mereka?

Kepada Bang @aiqabrago saya sudah menanyakannya secara langsung. Hari itu, sambil tersenyum beliau menjawab, boleh-boleh saja. Sementara kepada Bang @levycore, karena kami tak sempat berkomunikasi langsung secara tatap muka, maka saya tanyakan melalui 'tatap layar' malam ini. Jawabannya adalah syarat mutlak munculnya tulisan ini.

Sebelumnya saya juga menjadikan salah satu tulisan @rahmanovic untuk saya bedah. Lebih tepatnya memperbaiki beberapa kesilapan seperti huruf yang terlewatkan ataupun penggunaan huruf kapital yang belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan yang kini dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia alias PUEBI. (Baca di sini: https://steemit.com/indonesia/@ihansunrise/membedah-karya-rahmanovic-sosok-bang-risman-di-mata-bloger)

Lalu, apa yang membuat saya memilih tulisan teranyar dari salah seorang kurator tersebut untuk saya bedah di edisi kedua ini? Lagi-lagi alasannya sederhana. Saya suka judulnya: Kata yang Belum Sempat Terucap.

(Baca di sini: https://steemit.com/steemit/@levycore/kata-yang-belum-sempat-terucap)

Saat pertama kali melihat judul tulisan ini saya langsung teringat pada puisi milik Sapardi Djoko Damono berjudul "Aku Ingin". Puisi yang menyentuh dan romantik. Mendengar seseorang membacanya, diiringi petikan gitar, saya yakin akan menggetarkan hati siapa pun.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Tak ada hubungan antara bait-bait puisi Sapardi dengan kalimat-kalimat panjang yang ditulis @levycore. Namun, melalui "Kata yang Belum Sempat Terucap" Levy seolah ingin mengatakan:

mungkin butuh kursus
merangkai kata,
untuk bicara
dan aku benci
harus jujur padamu,
tentang semua ini

jam dinding pun tertawa,
karna ku hanya diam dan
membisu
ingin kumaki
diriku sendiri, yang tak
berkutik di depanmu

Jika judul itu dibuat untuk sebuah tulisan fiksi, maka kita bisa menangkap pesan tersiratnya yang sangat dalam. Mungkin semacam penyesalan bercampur sedikit kekecewaan. Pemilihan diksi 'sempat' justru memberi ruang untuk sebuah harapan.

Barangkali hari itu Levy melihat pelangi di mata kita semua. Dan jika itu benar, artinya masih ada kesempatan di Sabtu berikutnya untuk ia mengungkapkan semua.

+++

Terlepas dari konteks di atas, saya juga ingin membahasnya secara teknis. Walaupun secara akademik latar belakang saya tidak berkaitan dengan studi Bahasa Indonesia, tetapi apa yang saya pelajari secara otodidak di luar kampus ingin saya bagikan di sini. Saya belajar banyak dari @hermanrn, kami pernah sama-sama berada di 'satu atap'. Saya juga punya guru-guru lain yang berkaitan dengan dunia literasi. Salah satunya adalah Yarmen Dinamika, Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia.

Saya akan menuliskan ulang paragraf demi paragrafnya, tentunya dengan sedikit penyesuaian.

Pukul sepuluh malam kami sampai di kantor Aceh Trend, tempat meet up berlangsung keesokan harinya. Teman-teman steemian menyambut dengan hangat, tampaknya mereka memang sedang menunggu kedatangan kami. Jujur saya merasa takjub melihat kekompakan yang terjalin di antara mereka. Bersatu dalam satu wadah yakni sebuah komunitas Steemit yang membuat mereka ingin tumbuh bersama di platform ini.

Saya dan @abduhawab langsung dipersilakan duduk di bangku di bawah rumoh Aceh yang artistik dan terbilang sangat menarik. Malam itu saya langsung terlibat diskusi ringan bersama kawan-kawan KSI Banda Aceh tentang perkembangan Steemit. Mendengar pertanyaan mereka, rasanya saya ingin menghindar karena tiba-tiba diserang gugup. Tentu tidak mudah bagi saya untuk bisa menyampaikan kata-kata dengan tersusun rapi karena kegugupan dan kepandaian saya masih di bawah rata-rata.

Saya tidak hendak mencari ada berapa kesalahan tipografi (typo) dalam paragraf pertama di atas. Biarlah itu menjadi 'hak' bagi mereka yang sudah lama bergelut di dunia literasi. Saya hanya memperbaiki sedikit saja agar konteks tulisannya menjadi utuh. Agar enak dibaca, paragraf asli yang lumayan panjang saya pecah menjadi dua. Ini adalah trik untuk memberi kenyamanan pada pembaca agar mata mereka tidak berkunang-kunang karena kelelahan membaca paragraf yang panjang.

Kata 'jam' yang dipilih @levycore sengaja saya ganti menjadi 'pukul'. Meski dalam percakapan sehari-hari kita sering menggunakan istilah 'jam' untuk menunjukkan waktu, tapi dalam konteks Bahasa Indonesia keduanya memiliki penempatan yang berbeda.

Jam bermakna penanda rentang waktu. Misalnya; bus itu beroperasi lima jam sehari. Perjalanan saya dari Sigli ke Banda Aceh menghabiskan waktu hingga lima jam.

Sementara kata pukul menunjukkan waktu yang sebenarnya. Misalnya; kami tiba di Aceh Trend pada pukul sepuluh malam. Acaranya dimulai pukul 14:00 WIB.

Mengapa '10 malam' saya ganti menjadi 'sepuluh malam'? Karena, jika kita ingin menuliskannya dengan angka maka menjadi 'pukul 22:00 WIB' tanpa embel-embel 'malam' lagi di belakangnya.

Lalu mengapa angka '10' saya ganti menjadi 'sepuluh'? Dalam penulisan angka dan bilangan, angka 1-11 ditulis dalam bentuk huruf karena ia masih satu kata; satu, dua, tiga, ... sebelas. Berbeda kalau sudah 12, 50, 201, dst, maka cukup ditulis dengan angka saja.

Paragraf ini akan menjadi utuh dan sempurna jika saja penulisnya tidak lupa menambahkan keterangan waktu dan tempat. Ya, tidak ada kejelasan di mana lokasi dan tanggal berapa acara berlangsung. Ini tentunya akan membuat pembaca yang tidak mengikuti acara tersebut akan bertanya-tanya, di manakah acara berlangsung dan tanggal berapa? KSI Banda Aceh tidak bisa menjadi 'jaminan' perihal lokasi acara, karena bisa saja kan acaranya dibuat di luar Banda Aceh?

Sejak malam itu, saya sudah merasakan gelagat kacau yang menyebabkan nyali saya ciut nantinya. Namun @abduhawab selalu menyemangati saya agar bisa membuka diri dan menguasai keadaan. Orang sekaliber Bang @rismanrachman, yang sangat piawai dalam berorasi dan guru bagi banyak kalangan juga memberikan dukungannya. Kondisi yang saya alami ini tentunya juga pernah dirasakan oleh orang lain. Bahkan berdasarkan pengakuannya, Bang @rismanrachman pun pernah mengalaminya.

Pencerahan yang beliau sampaikan sedikit membuat saya lega, karena bagaimanapun saya harus 'berkelahi' untuk mengalahkan rasa gugup ini. Kawan! Ini tidak mudah. Jujur, itu merupakan pengalaman pertama saya berdiri di hadapan orang-orang yang berpendidikan dan berbakat.

Paragraf ini juga saya potong sehingga menjadi dua paragraf baru. Saya apresiasi sebab nyaris tiada typo. Di paragraf ini saya hanya memperbaiki beberapa kalimat pasif agar menjadi kalimat aktif. Sama seperti yang saya lakukan di paragraf pertama. Contohnya; disemangati: menyemangati, didukung: mendukung.

Dalam menulis sebaiknya selalu gunakan kalimat-kalimat aktif yang ditandai dengan penggunaan awalan me-. Kalimat aktif akan membuat tulisan menjadi 'bergerak' karena subjeknya bertindak sebagai pelaku, bukan sebagai 'korban' sebagaimana dalam kalimat pasif.

Contoh kalimat aktif:

  • Risman menyemangati saya

Contoh kalimat pasif:

  • Saya disemangati oleh Risman

Saya sadari, banyak kawan-kawan kurang puas dengan penampilan saya di acara meet up. Saya juga merasa penyampaian saya kurang bisa dipahami, karena kemampuan orasi saya yang masih terbatas. Kawan-kawan bisa melihatnya sendiri, dan itulah saya. Namun saya akan selalu belajar untuk lebih baik ke depan. Tantangan semacam ini akan saya bedah lagi menjadi pelajaran yang selalu saya ingat. Menjadi sebagai langkah awal untuk memberikan yang terbaik nantinya.

Sebenarnya, banyak yang ingin saya sampaikan di meet up tersebut. Dan kawan-kawan tentunya mengharapkan lebih, namun sekali lagi saya mohon maaf atas ketidakmampuan saya beradaptasi dengan rasa gugup yang saya alami. Adapun hal-hal tersebut, saya akan menyampaikan saja lewat tulisan ini, dan mohon memakluminya.

  1. Saya merasa bangga melihat perkembangan komunitas Steemit Chapter Banda Aceh yang diisi oleh anak muda kreatif dan bersemangat untuk berpikir maju di platform ini.
  2. Komunitas adalah unit terkuat untuk menyatukan seluruh individu yang ingin berkembang.
  3. Di dalam komunitas kita bisa berbagi tentang segala hal, dan tempat di mana kita dihadapkan dengan sikap kebersamaan untuk membantu satu sama lain.
  4. Tidak ada namanya kebahagian tanpa berbagi, dan komunitas adalah tempat di mana kebahagiaan itu tercipta.
  5. Jadikanlah sebuah komunitas untuk merajut silaturrahmi.
  6. Jangan jadikan komunitas sebagai kendaraan untuk kepentingan pribadi, sukses bersama, gagal pun bersama.

Bagi saya, komunitas bukan hanya sekadar wadah perkumpulan semata. Tapi sebuah keluarga besar yang di situ terdapat keragaman dan kemampuan yang berbeda-beda. Untuk itu, saya sangat mengharapkan kepada senior-senior agar terus membimbing dan mengajarkan mereka yang belum paham bagaimana menggunakan platform ini dengan baik.

Di sini saya juga ingin menyampaikan, bahwa saya sangat bangga melihat antusiasme kawan-kawan mengikuti acara Steemit meet up. Saya bisa merasakan keinginan kawan-kawan untuk membesarkan komunitas Steemit dan menjadikannya tempat utama untuk berbagi. Saya sangat berterimakasih kepada seluruh kawan-kawan Komunitas Steemit Indonesia Chapter Banda Aceh atas partisipasi dan penyambutan yang sangat luar biasa. Komunitas adalah kita, kita adalah komunitas.

Pada beberapa paragraf terakhir, saya hanya membetulkan sedikit saja agar kalimatnya terasa lebih lugas dan padat. Secara keseluruhan saya ingin memberikan apresiasi kepada tulisan ini, dari 544 kata yang ditulis tidak ada satu huruf pun yang tertinggal. Ini artinya benar-benar ditulis dengan serius dan tidak tergesa-gesa. Luar biasa bukan?

Beberapa kesilapan lain juga bisa dihitung jari, misalnya penggunaan istilah asing yang tidak 'dimiringkan' dan penggunaan huruf kapital. Begitu juga penggunaan 'di' sebagai kata depan yang seharusnya dipisah, nyaris luput. Di- memiliki dua fungsi yaitu sebagai 'kata depan' yang menunjukkan keterangan tempat, dan di- sebagai 'imbuhan' yang menunjukkan keterangan kerja yang ditulis serangkai.

Itulah secuil 'kejahilan' saya malam ini. Semoga di malam-malam berikutnya saya bisa lebih jahil, sebab jahil adalah cara termudah untuk belajar.[]

Baca juga postingan terkait lainnya:

  1. https://steemit.com/indonesia/@ihansunrise/menerka-senyum-aiqabrago-di-meet-up-ksi-banda-aceh

  2. https://steemit.com/indonesia/@ihansunrise/pesan-levycore-untuk-steemian-indonesia

  3. https://steemit.com/indonesia/@ihansunrise/traveling-with-my-boy-bike-5-rute-yang-memompa-adrenalin-dan-terbentuknya-goweser-kutaraja

Sort:  

Wah, keren banget kak Ihan. Kayaknya sudah bisa jadi pengganti Pak Yarmen ne hehehe. Di masa depan ada orang yg seperti Pak Yarmen dan dia perempuan.
Dan aku nanti akan menulis kayak yg ditulis Bang @rismanrahman saat di kelas FAMe itu. Hehehe

Nama Bang Risman salah tuh hehehe. Yang betul @rismanrachman.

"Aku ingin" puisi ini pernah aku nyanyikan :)

Haiiiiiiyaaaa mantap kali... untuk siapa, untuk siapa? Kepo hahaha

Hahaha... Someone special lahh..
Aku dulu pembaca puisi, bbrp puisi aku nyanyikan :)

Oh ya....Bang Ucok kan jago main gitar ya, pasti musikalisasi puisinya bagus....maulah belajar baca puisi...

Good job, Han. Kapan2 mau donk dibedah tulisanku yang di blog, berhubung yang di steemit belum menelurkan artikel selain pengenalan diri. Hehe.

*siapa elu minta dibedah tulisannya, ya? 😀

Suka baca tulisan2 kamu, Han. Keep posting and inspiring ya!

Hhahaha boleh-boleh aja, Kak. Tapi jangan panjag-panjang yaaa

Saya sangat bersyukur bisa hadir di hari bahagia itu, teman-teman komunitas sangat baik saling menyapa san saling makan kacang jagung😀
Terima kasih bisa membaca artikel ihan.

pertemuan yang mengasyikkan....

risiko jadi senior, jadi objek tulisan....hehe

Jadi bahan belajar....

Luar biasa ketika mata @ihansunrise beradu pandang dengan mata @levycore

Posting anda sangat bagus dan menarik..
Bisa kita katakan ini adalah sebuah cerita atau openi terimakasih ..

salam kenal @steemcros, terimakasih sudah berkunjung..

great work! well appreciated.

Thanks for visiting my blog. Warm regard...

Ulasan yang menarik dan membantu menyampaikan kata yang tak sempat terucap.

@levycore lgsg duduk dipojokan kya @rahmanovic ketika tulisannya dibedah 😀

Hahhahh....nggak gitu juga....pegangannya udah kuat haha

Hahahaha gak lah.. namanya juga belajar 😂😂

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 62928.79
ETH 2465.26
USDT 1.00
SBD 2.55