Membedah Karya @rahmanovic; Sosok Bang Risman di Mata Bloger

in #indonesia7 years ago (edited)

Jepretan Layar 2018-01-09 pada 14.57.53.png

“Tulisan Mira aku bedah, boleh?” tanyaku pada @rahmanovic, sesaat setelah tautan tulisannya muncul di WAG KSI Chapter Banda Aceh.

“Hwuahahahahhhaa. G mauuuu takuutttt.” Mira membalas beberapa detik kemudian.

Tapi, entah apa yang kemudian membuat Mira berubah pikiran. Ia pun mengizinkan saya untuk ‘membedah’ karyanya.

Saya dan Mira memulai pertemanan melalui perantara tulisan. Melalui tulisan-tulisannya yang ia posting di blog. Itu jauh sebelum Mira pulang ke Banda Aceh setelah menyelesaikan sekolahnya di Jerman. Pernah juga mengenyam pendidikan di Sarajevo, membuat tulisan-tulisan Mira memberikan nuansa berbeda.

Jika tak salah mengamati, tulisan di atas adalah tulisan pertamanya yang mengangkat seseorang sebagai objeknya. Selama ini Mira cukup konsisten menulis untuk topik-topik santai namun segar dan renyah yaitu wisata.

Kenapa saya tertarik untuk membedah? Ini hanya ide yang muncul begitu saja. Tanpa pertimbangan apa-apa, bukan pula karena objek yang ditulis adalah Bang Risman. Dan bukan pula karena salah satu petikan yang dikutip Mira adalah komentar saya hahaha.

Dan lagi, saya merasa tak pantas untuk melakukannya. Apa pasal? Pasalnya, matakuliah Bahasa Indonesia saya saja dulu cuma dapat C. Dan di media ini saya tahu ada banyak yang berkompeten di bidangnya, misalnya teman saya @hermanrn yang memang dosen Bahasa Indonesia. Tapi saya menantang diri untuk melakukannya, untuk mengaplikasikan ilmu yang beberapa tahun belakangan ini saya dapat di luar bangku kuliah. Dan saya berharap, tulisan ini nantinya menjadi bahan koreksi bagi yang lainnya. Agar saya bisa lebih banyak belajar.

Untuk memudahkan saya, akan saya bedah per-paragraf. Syukurlah Mira tidak menulis terlalu panjang hehehe.

Paragraf pertama

Bang Risman Rachman adalah sebuah nama yang memang tidak asing lagi di telinga para stemian. Di dunia yang satu ini, beliau kerap mempromosikan paltform blog steemit di berbagai media, seminar, maupun talk show (radio). Tak jarang juga, beliau mengusulkan beberapa ide menarik bagi perkembangan steemit di Banda Aceh khususnya.

Di paragraf ini saya menemukan beberapa kesalahan baik secara konteks maupun secara PUEBI.

Pertama; Bang Risman Rachman adalah sebuah nama

Penjelasan: pemilihan ‘sebuah nama’ di sini kurang tepat, sebab ini merujuk pada orang bukan nama. Karena Mira memulai kalimatnya dengan ‘Bang’, Bang Risman Rachman adalah orang. Tanpa ‘bang’ barulah ia menjadi sebuah nama.

Usulan perbaikan: Bang Risman Rachman adalah seseorang/sosok yang memang tidak asing lagi di telinga para steemian. Atau, kalau memang ingin tetap pakai ‘sebuah nama’ maka kata ‘bang’ dihilangkan. Kalimatnya menjadi; Risman Rachman adalah sebuah nama yang…

Kedua; saya menemukan lima kesalahan penulisan yang tidak sesuai kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Kelima kata-kata tersebut adalah:
steemian (stemian) = (ditulis dengan huruf ‘e’ dua kali)
paltform (platform)= (ini saya tahu, Mira cuma salah ketik)
Steemit (stemit)= (ditulis dengan huruf awal kapital (huruf besar) sama halnya kita menulis nama orang, nama tempat, nama kota, nama gunung, dsb)
talk show (talk show)= dimiringkan

Perbaikan:

Bang Risman Rachman adalah sosok yang memang tidak asing lagi di telinga para steemian. Di dunia yang satu ini, beliau kerap mempromosikan platform blog steemit di berbagai media, seminar, maupun talk show (radio). Tak jarang juga, beliau mengusulkan beberapa ide menarik bagi perkembangan Steemit di Banda Aceh khususnya.

Paragraf kedua

Nah, dari judulnya, ketebak kali ya tulisan ini arahnya kemana hehe.
Alkisah di suatu malam yang tenang, di sebuah grup blogger sedang dihebohkan dengan reward steemit yang gak disangka-sangka jumlahnya. Kehebohan ini berlanjut dengan mereka membuat akun di steemit, yang gak bisa dipungkiri..kalau reward dolar di steemit benar-benar menggoda.

Di paragraf ini saya menemukan kesilapan:
tertebak (ketebak)
ke mana (kemana)
bloger (blogger)
reward (reward)
Steemit (steemit)
enggak (gak)

Catatan: setelah dipungkiri ada tanda titik (.) terketik dua kali. Dan setelah titik harusnya ada spasi dan dimulai dengan huruf awal kapital.

Nah, dari judulnya, tertebak ya tulisan ini arahnya ke mana hehehe.
Alkisah di suatu malam yang tenang, di sebuah grup bloger sedang dihebohkan dengan reward Steemit yang enggak disangka-sangka jumlahnya. Kehebohan ini berlanjut dengan mereka membuat akun di Steemit, yang enggak bisa dipungkiri, kalau reward dolar di Steemit benar-benar menggoda.

Paragraf ketiga

Maka malam-malam selanjutnya bahasan steemit terus berlanjut.
Hingga suatu ketika, ntah bagaimana ceritanya, tersebutlah nama stemian kece di grup ini, Bang Risman. Ah, sebenarnya saya yang nyebut-nyebut nama bang risman di sini *Oops. Cukuplah saya dan teman-teman yang tau apa bahasan saat itu hingga bang risman jadi perbincangan, dan tulisan ini pun muncul ke permukaan.

Beberapa kesilapan yang saya temukan:

entah (ntah)
Steemian (stemian)
sebut/menyebut (nyebut)
Bang Risman (bang risman)
tahu (tau)

Perbaikan:

Maka malam-malam selanjutnya bahasan Steemit terus berlanjut.
Hingga suatu ketika, entah bagaimana ceritanya, tersebutlah nama steemian kece di grup ini, Bang Risman. Ah, sebenarnya saya yang menyebut-nyebut nama Bang Risman di sini *Oops. Cukuplah saya dan teman-teman yang tahu apa bahasan saat itu hingga Bang Risman jadi perbincangan, dan tulisan ini pun muncul ke permukaan.

Paragraf keempat

Bang Risman masih menjadi perbincangan

“Seorang yang sangat jeli, terlalu jeli mungkin “ , tulis seorang blogger

“Kalau melihat bang Risman duduk di Polem, meudhop-dhop hatee “, tulis yang lainnya.

Di sini saya menemukan kesilapan-kesilapan:

Tidak ada tanda titik (.) setelah kalimat selesai. Ada tiga tanda baca yang menjadi penanda selesainya sebuah kalimat yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!)

Seharusnya usai kalimat, “Bang Risman masih menjadi perbincangan” ada tanda titik sebagai tanda bahwa kalimat itu selesai sampai di situ.

Pada kutipan kedua yang menandakan itu adalah kutipan langsung juga ada kesilapan dalam memberikan tanda baca. Tanda koma (,) dibubuhkan di dalam tanda petik. Contoh: “Seorang yang sangat jeli, terlalu jeli mungkin,” tulis seorang bloger.
Jika diakhiri dengan titik maka bentuknya cukup: “Seorang yang sangat jeli, terlalu jeli mungkin.”
“Kalau melihat Bang Risman duduk di Polem, meudhop-dhop hatee,” tulis yang lainnya.

Perbaikan:

Bang Risman masih menjadi perbincangan.

“Seorang yang sangat jeli, terlalu jeli mungkin," tulis seorang bloger.

“Kalau melihat Bang Risman duduk di Polem, meudhop-dhop hatee," tulis yang lainnya.

Paragraf kelima

Blogger lainnya pun menimpali, bagaimana seorang Bang Risman di mata mereka. Benar-benar sosok yang dihormati, disegani, dengan ilmu bejibunnya. Beliau juga termasuk yang paling aktif berbagi ilmu di dunia kepenulisan, terutama terkait blockchain dan steemit belakangan ini.

Kesilapan yang terdapat dalam paragraf ini yaitu:
bloger (blogger)
Koreksi kalimat; “dengan ilmu bejibunnya” menjadi “dengan ilmunya yang bejibun.”
blockchain (blockchain)
Steemit (steemit)

Blogger lainnya pun menimpali, bagaimana seorang Bang Risman di mata mereka. Benar-benar sosok yang dihormati, disegani, dengan ilmunya yang bejibun. Beliau juga termasuk yang paling aktif berbagi ilmu di dunia kepenulisan, terutama terkait blockchain dan Steemit belakangan ini.

Catatan:
blockchain ditulis miring karena itu merupakan istilah asing. Steemit tidak dimiringkan karena itu sebuah nama (platform).

Paragraf keenam

Bahkan ada yang ingat posisi duduk bang risman di sebuah acara. Ah ntah lah itu diingat karena terlalu segan dan berkesan dengan Bang Risman pada acara itu, entah juga karena takut dengan CEO Aceh Trend ini.
Hehe, becanda Bang Risman
Ditunggu sharing lainnya bang Risman. Yang pengen kenal lebih dekat, silakan follow akun @rismanrachman :)

Di sini saya menemukan kesilapan:
Bang Risman (bang risman)
entah (ntah)
bercanda (becanda)
sharing (sharing)
pengin (pengen)
follow = follow

Perbaikan:

Bahkan ada yang ingat posisi duduk Bang risman di sebuah acara. Ah entahlah itu diingat karena terlalu segan dan berkesan dengan Bang Risman pada acara itu, entah juga karena takut dengan CEO Aceh Trend ini.
Hehe, bercanda, Bang Risman.
Ditunggu sharing lainnya Bang Risman. Yang pengin kenal lebih dekat, silakan follow akun @rismanrachman :)

Akhirnya senja rebah juga pada akhirnya, dan tulisan ini selesai juga.[]

Baca juga postingan terbaru saya:

https://steemit.com/indonesia/@ihansunrise/steemit-dan-konsep-hidup-seimbang-pilih-satu-atau-semua

https://steemit.com/indonesia/@ihansunrise/traveling-with-my-boy-bike-4-sore-di-alue-naga-dan-sebuah-plang-menggelitik-batin

https://steemit.com/indonesia/@ihansunrise/yuk-berkenalan-dengan-ketua-ksi-chapter-banda-aceh-kemal13

Sort:  

Menarik kak, Nanda juga bisa belajar banyak hal dari tulisan diatas

Di sini adalah ruang belajar bersama ya, kan? :-)

nangis dipojokan *banyak kali salahanya hahahahaa

Makasih ihaannn :*

Mantap kaliii.. hahahahaha... semoga gak jambak-jambakan ya pas ketemu nanti. Hahahaha

pake jilbab, nggak bisa dijambak hahaha

Rasakan @rahmanovic :D
Yoklah kita buat kelas menulis

Cincaaaaanggg 🤣

penyetiiiiiiin....geprekiiiin...tangkapiiin....ludesiiin....

sambal mana samballlll

Ya.. Allah!
Dibedah sampai ke urat-uratnya.
Hahahaha

Ka deuh aurat hahahahah

Terimakasih kak ihan dapat ilmu lagi dr postingannya

terimakasih banyak kak ihan ilmunya. . .

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58004.44
ETH 2579.54
USDT 1.00
SBD 2.40