China Ambition on Blockchain Technology Revolution | Ambisi Cina pada Revolusi Teknologi Blockchain

in #indonesia6 years ago (edited)

Cina tampaknya berambisi untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan blockchain. Negeri itu sudah jadi penambang terbesar Bitcoin.

Sumber: Pixabay

Pekan lalu, Presiden Cina Xi Jinping mengumumkan kebijakan politik baru yang berorientasi blockchain. Dia menyebut blockchain sebagai bagian dari revolusi teknologi.

"Generasi baru teknologi informasi yang diwakili oleh intelijensia buatan (artificial intelligence), informasi kuantum, komunikasi bergerak, internet of things, dan blockchain telah meningkatkan terobosan-terobosan dalam rentang penerapnnya."

Cina tidak main-main. Bank sentralnya sedang mengembangkan sistem yang akan menerbitkan cek berbasis blockchain. Adapun insurtech, sebuah perusahaan asuransi yang berafiliasi ke Alibaba, mempromosikan penggunaan blockchain di bidang kesehatan.

Tulisan ini bersumber dari artikel Cointelegraph, China as a Prime Example of “Blockchain Before Bitcoin” Policy, dan sejumlah sumber lain.

Cina bukan pemain baru di dunia blockchain. Pada 2017, negeri itu adalah penambang terbesar Bitcoin, yang diperkirakan sekitar 50-70 persen dari seluruh volume penambangan dan perdagangan. Bila kamu belum tahu soal "penambangan di blockchain", silahkan baca artikel saya sebelumnya: What is Blockchain and How Steemit Uses It | Apa Itu Blockchain dan Apa Gunanya di Steemit?.

Tapi, Cina alergi terhadap mata uang kripto (crypto currency). Pemerintah melarang perdagangan mata uang kripto dan menutup situs-situs yang menawarkan kripto atau koin digital.

Namun, saat ini, dari 20 mata uang kripto dengan valuasi terbesar di pasar dunia, 3 berasal dari Cina: Qtum, VeChain dan NEO. Ketiganya menempati peringkat ke-19, 16, dan 11.

Tapi, tidak dalam hal blockchain. Cina adalah negara pertama yang menyebut teknologi ini dalam kebijakannya. Pada 2016, Blockchain dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-13, peta jalan pembangunan untuk periode 2016-2020.

Pada 4 Juni, China Central Television (CCTV), televisi pemerintah utama, membahas khusus blockchain dalam siaran berdurasi 1 jam yang menghadirkan pejabat dan ahli kripto. Dalam siaran itu, CCTV menyebut bahwa blockchain "10 kali lipat lebih bernilai daripada Internet" dan "mesin yang menghasilkan kepercayaan".

Proyek pertama blockchain berpangkal di Hangzhou, kota e-commerce tempat Alibaba berdiri. Pada Februari lalu, kota itu menjadi kota pertama di Cina yang menyebut blockchain dalam laporan pemerintah daerah. Di awal April, The Blockchain Industrial Park didirikan di kota itu. Saat pembukaan, pemerintah menyebut akan menggelontorkan dana US$ 1,6 miliar untuk inovasi blockchain. Pada Mei, pemerintah mengumumkan kebijakan baru: dana jutaan dolar untuk startup. Para ahli blockchain diberi tawaran menggiurkan: pendapatan sebesar US$ 490.000 dan hibah untuk gelar MA dan PhD.

Pemilik Paten Blockchain Terbesar

Paten Blockchain

Cina juga pemain utama di pasar paten blockchain. Alibaba memegang lisensi blockchain terbanyak di dunia, yakni 49 paten, yang diterapkan di bidang layanan publik, kesehatan dan rantai pasokan (supply chains). Pemain lain adalah Wanxiang Blockchain Labs milik Wanxiang Holdings; VeChain; NEO; JD.com, ritel online terbesar Cina, baru saja meluncurkan program Al Catapult Blockchain; dan Baidu, "Google-nya Cina", yang mengumumkan protokol "super chain".

Pada 2017, Cina memegang kebanyakan hak paten blockchain di World Intellectual Property Organization (WIPO). Kenyataannya, 225 dari 406 paten di tahun itu berasal dari Cina, disusul Amerika Serikat (91 paten), dan Australia (13 paten).


#blogiwankwriting #ksijakarta #jakarta #indonesia #steemitbudaya #steem #steemit #life #writing #blockhain #china #bitcoin #cryptocurrency


Recent Posts


I hope you like my work. Please upvote and resteem this post and follow @blogiwank if you support me.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 61420.98
ETH 3276.21
USDT 1.00
SBD 2.47