Destilasi Alkena, Mencintaimu Merupakan Patah Hati yang Disengajakan

---

![image]()

Wira Nagara yang pertama kukenal sebagai berikut komika (stand up comedian) merupakan orang yang ku rasa cocok meraih nobel perdamaian.

Ya..!! Dia telah berhasil membuat jiwa-jiwa yang kecewa karena kadang ditinggal nikah oleh belahan jiwa menjadi ikhlas dalam menerima nasib. Wira telah membuat para penanggung derita atau orang-orang yang telah dipeuplueng panggang terbebas dari yang namanya derai air mata kesedihan.

Destilasi Alkena adalah obat yang diberikan pria yang bernama lengkap Wira Setianagara. Buku itu bisa dikatakan kumpulan gerimis yang secara perlahan berubah menjadi hujan yang deras.

Lewat deretan kata yang membuat kita senyum-senyum sendiri sewaktu membaca, Wira memang terkenal jago mengatur dan merangkai kata. Bahkan dia lebih jago membuat puisi ketimbang memegang pacul, padahal dia adalah mahasiswa pertanian. Bisa dikatakan dia murtad dari dunia pertanian dan lebih untuk memilih menjadi seorang pujangga yang pandai merangkai aksara.

---

---

Destilasi Alkena adalah buku paling patah hati sedunia, barangkali hanya wira yang bisa membuat buku serupa kemudian hari. Buku yang berisikan prosa, bait-bait kerinduan juga doodle art sebagai penambah rasa ini, diramu sedemikian rupa dengan gabungan cinta, rindu, serta yang membuat saya berdecak kagum adalah ada rumus-rumus dan istilah dalam dunia kimia yang hadir sebagai ungkapan kekecewaan dan patah hati yang maha.

Enigma Amoksilin menjadi judul pengantar dalam buku ini, dan destilasi alkena adalah judul buku, yang juga merupakan buku pertama sang komika. kemudian ada beberapa istilah kimia lainnya yang menjadi pilihan wira untuk mengingatkan dan mengungkapkan bahwa etika perasaan dia begitu hancur. Ada fraktal gehenna, koefisien etiolasi, residu saliva, dan masih ada beberapa lagi.

Untuk melihat makna di balik kosa kata ilmiah itu, tak perlu ke perpustakaan atau bertanya pada mahasiswa kimia, sebab wira juga mengikutsertakan makna dari kata itu serta menjelaskan kenapa dia memilih judul seperti itu.

Menurut saya buku ini adalah obat untuk mereda tangis yang tumpah karena ditinggal nikah, juga buka ini adalah sebuah tamparan bagi mereka yang pergi menikah padahal sedang menjalin dan merajut kisah asmara.

Menangislah jangan tanpa megada-ada, rasakan setiap butir air mata yang keluar setelah sebelumnya tertahan. Sebab kesedihan dan perih ada untuk kita rasakan.

Selamat membaca, selamat menikmati hari bahagia bagi kamu yang telah mengecewakan orang lain yang memiliki lebih besar cinta, ketimbang dia yang hanya bisa berjanji memberi bahagia, padahal adanya tak nyata.

Abdul Azis a.k.a @azissuloh

---