Menyicip Kuliner Dari Tulisan, Kekuatan Kata Melukis Rasa; #Catatan Penjurian

in #indonesia7 years ago (edited)

Menyicip Kuliner Dari Tulisan, Kekuatan Kata Melukis Rasa; Catatan Penjurian

SETIAP hari kita menikmati kuliner, tetapi tidak semua orang bisa menulis tentang kuliner. Membuat, menikmati, dan menulis adalah tiga hal berbeda. Orang yang bisa memasak belum tentu bisa menulis, orang yang bisa menulis, belum tentu bisa memasak dan belum tentu bisa menilai kelezatan sebuah masakan.

Ketika ditawari menjadi juri Steemit IndonesiaChallenge8 yang bertema “Kuliner Nusantara”, saya langsung menyanggupinya. Setidaknya ada dua hal yang menjadi pertimbangan; pertama, dalam mata kuliah Penulisan Feature, saya selalu menugaskan mahasiswa menulis tentang kuliner. Terkadang, kami menikmati kuliner bersama dan mendiskusikan apa saja yang menarik untuk ditulis.

Kedua, saya menyukai berbagai jenis kuliner. Perut saya termasuk welcome terhadap berbagai jenis masakan, sejauh itu halal. Saya bisa menikmati ikan salmon mentah dan hanya disiram cuka, bisa makan salad dengan bumbu seperti balsem, makan gumbo (bubur khas New Orleans) yang rasanya aneh, sop ginseng (dalam seekor ayam kecil dimasukkan nasi, dan berbagai jenis kuliner lainnya. Satu hal yang menjadi catatan, saya tidak suka masakan terlalu pedas.

Selain itu, setiap Ahad saya menikmati liputan kuliner di media cetak (terutama Kompas) dan elektronik. Di TV, sajian kuliner biasanya berada di akhir berita, kecuali acara khas kuliner seperti kuliner ekstrem. Biasanya, yang menjadi topik liputan kuliner adalah yang memiliki sisi keunikan dan khas. Baik dari sisi makanannya maupun tempat. Misalnya, ada makanan yang disajikan dalam wadah dudukan toilet, atau ruang makan yang dirancang seperti penjara. Berbagai cara dilakukan untuk mengundang pelanggan.

Steeemit IndonesiaChallenge8 memang mengusung tema khas; “kuliner Nusantara” yang sejak awal dikeluhkan segelintir kaum lelaki yang mengaku awam tentang kuliner. Entah karena alasan itu, jumlah peserta kali menurun menjadi sekitar 73 postingan. Jenis kuliner umumnya hampir sama, dan yang paling banyak adalah tentang mie aceh, kuah beulangong, kari kambing, dan sate. Ada beberapa peserta yang memposting kuliner yang unik, atau kuliner yang umum kita kenal, tetapi dengan nuansa berbeda, seperti bebek kuntilanak @kakilasak. Nama kulinernya menakutkan, tapi tentu saja bebeknya menggugah selera. Saya jadi ingat dengan martabak pocong di Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara. Bukan hanya namanya, di dekat penjual martabak itu juga ada pocongnya. Tentu saja mainan.

Kian Kompetitif

Entah karena pengaruh postingan teknis menulis, atau ada faktor lain, postingan peserta kali ini semakin bagus, meski harus diakui masih ada yang membuat kesalahan yang itu-itu juga. Misalnya, tentang penggunaan huruf kapital kuliner, sudah pernah saya posting, @zainalbakri dan @masriadi juga, bahwa harus menggunakan huruf kecil. Penulisan yang benar adalah “mie aceh dan bukannya “mie Aceh”, sebab frasa Aceh sudah merujuk ke nama makanan, bukan daerah. Demikian juga “sate padang” dan bukan “sate Padang”.

Namun, sebagian besar kesalahan seperti itu sudah diperbaiki. Sehingga, meski naskah yang masuk 73 postingan, persaingannya sangat ketat. Sejak hari pertama pengumuman, saya sudah membacanya dengan menyicil dan langsung membuat nominator jika ada postingan yang bagus. Sehingga, terpilihnya 17 nominator yang punya peluang masuk enam besar. Jumlah ini, lebih besar dari lomba sebelumnya.
Inilah 17 postingan yang menjadi nominator:

  1. Salak Pliek Aceh Penganan Primadona Ibu Hamil | @faisalimmer |
  2. Asam Kareng, Kudapan Sederhana Penggugah Selera | @rahmanovic |
  3. Nikmatnya Rujak Batee Iliek, tak Tersisa Sampai Tetesan Terakhir | @zulkarnain |
  4. Sebuah Kelezatan Nusantara yang Disajikan Dalam Bentuk Mie | @mirzacho |
  5. Kuah Beulangong, Penghubung antar-sesama Masyarakat Aceh | @daiky69 |
  6. Gulai Umbut, Sajian Hajatan Melayu Tamiang untuk Tamu Spesial | @klen.civil |
  7. Serabi Jawa, Jajanan Khas Nusantara | @yulimia |
  8. “Idang Meulapeh” : Adat Penyajian Hidangan Menyambut Tamu Pengantin Baru di Aceh | @indazu |
  9. 10 Kuliner Khas Favorit di Aceh | @citrarahman |
  10. Kuliner Indonesia: Kesegaran Es Pisang Ijo Sebagai Hidangan Penutup | @gunawanramli |
  11. Bebek Kuntilanak – Sajian Gulai Bebek Khas Aceh Ala Pak Nasir | @kakilasak |
  12. 10 Kuliner Khas Favorit di Bangka Belitung | @citrarahman |
  13. Mie dan Kuah Cumi Pedas | @barvon |
  14. Kari Daging Sapi, Kuliner Khas Aceh yang Kaya Rempah | @azissuloh |
  15. Santap Siang Dengan Mie kocok Mutiara | @rahmanovic |
  16. Bakso, Kuliner Nusantara Kesukaan Barack Obama | @nayya24
  17. Syahdunya Musik dan Harumnya Kopi | @halidabahri |

Memang ada beberapa postingan dari penulis yang sama. Dari segi materi kuliner, postingan @citrarahman tentang kuliner di Bangka Belitung lebih menarik dibandingkan dengan kuliner di Aceh yang sudah familiar di telinga. Namun, cara penyajian dan foto-foto, lebih menarik tentang kuliner di Aceh yang merupakan hasil keringat penulis sendiri, bukan mengambil dari sumber lain. Kemurnian foto memiliki nilai lebih tersendiri.

Plus minus

Keunggulan @yulimia dengan serabi-nya terdapat pada tata bahasa yang jauh lebih baik, dan ini bisa dijadikan contoh bagi sahabat Steemians yang lain. Foto-fotonya juga sangat lengkap dan bercerita secara runtut. Beberapa bagian yang khas dari serabi disampaikan dengan detail, sehingga kita seperti bisa mencium aromanya. Penulis memiliki kemampuan melukiskan kuliner seindah warna aslinya dengan pemilihan kata yang meneteskan air liur pembaca.

Kelebihan itu juga terlihat pada postingan @rahmanovic yang kuliner pilihannya sangat sederhana tetap bisa ditemukan di dapur-dapur masyarakat Aceh. Kuliner yang biasa saja menjadi sedap jika bisa menulisnya dengan bagus. Kepiawaian merangkai kata yang tepat, bisa membuat pembaca seolah bisa mencium aroma makanan.

Kelebihan @yulimia, @citrarahman, dan @rahmanovic bisa menjadi rujukan bagi @indazu dan @daiky69 yang masih memiliki banyak kesalahan dalam penulisan. Namun, keduanya memiliki kelebihan karena tidak saja memposting tentang kuliner, juga menyentuh masalah budaya yang tidak bisa dipisahkan dari kuliner.

Akhirnya, melalui seleksi yang ketat, terpilih enam besar Steemit IndonesiaChallenge8 seperti yang sudah diumumkan kurator @aiqabrago sebagai berikut:

  1. JUARA 1: @yulimia: Serabi Jawa, Jajanan Khas Nusantara.
  2. JUARA 2: @citrarahman: 10 Kuliner Khas Favorit di Aceh.
  3. JUARA 3: @indazu: “Idang Meulapeh”: Adat Penyajian Hidangan. Menyambut Tamu Pengantin Baru di Aceh.
  4. JUARA HARAPAN 1: @rahmanovic: Asam Kareng, Kudapan Sederhana Penggugah Selera.
  5. JUARA HARAPAN 2: @kakilasak: Bebek Kuntilanak – Sajian Gulai Bebek Khas Aceh Ala Pak Nasir.
  6. JUARA HARAPAN 3: @daiky69: Kuah Beulangong, Penghubung antar-sesama Masyarakat Aceh

Selamat kepada pemenang. Ingat, pertarungan sangat ketat dan setiap even hampir tidak ada orang sama yang menjadi juara pertama. Ini menunjukkan, sebuah tema memiliki pakar-nya masing-masing. Kita belum tahu tema challenge berikutnya. Jadi, sahabat Steemians harus mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Ingat aturan

Sebelum mengikuti lomba, sebaiknya membaca persyaratan dengan lengkap. Jumlah postingan setiap akun maksimal tiga. Kalau mengirim lebih dari tiga, bisa jadi postingan yang terbaik malah diabaikan juri. Kalau juri-nya baik budi, ia akan memilih tiga yang terbaik untuk dipersaingkan dengan postingan yang lain. Tapi bagaimana kalau jurinya hanya menilai tiga postingan saja dan mengabaikan yang lain sesuai aturan. Tentunya peserta yang akan rugi.

Demikian sekelumit catatan tentang penjurian kali ini. Sampai jumpa pada lomba berikutnya.[]

Lhokseumawe, 3 Agustus 2017

Saleum:
@ayijufridar

KSI.jpg

Sort:  

Makasih bang @ayijufridar untuk masukan dan kritikannya. Challenge terbesar kayaknya tetap di "menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar" 😀😀, apalagi untuk yang terbiasa posting dengan bahasa layaknya percakapan santai. Belum lagi suka lupa dengan aturan lomba haha

Selamat untuk semuanya.. yuk belajar lagi :) :)

Sudah jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya, dari sisi bahasa @rahmanovic. Kalau ada postingan yang berkelas, menjadi hihuran tersendiri bagi juri. Learn by doing, dengan semakin banyak postingan, semakin banyak kesempatan belajar. Jangan lupa juga harus rajin membaca. Kita ini sudah malas menulis, malas pula membaca.

kalimat akhirnya seolah-olah menampar-nampar hehe.
"Kita ini sudah malas menulis, malas pula membaca" dowh!... ampun bang @ayijufridar

Itu peringatan bagi saya juga @faluthi01 yang terkadang malas juga terus membaca, hehehehehe....

Terimakasih bg, saya suka bercerita secara lisan. Tentu bahasa nya pun bahasa percakapan. Tantangan sekali bagi saya disaat harus menuangkan sebuah cerita ke dalam tulisan, tambah lagi harus dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.. Masih harus belajar banyak :)

Gaya menulis yang baik itu bertutur, seperti kita berbicara, gaya yang saya baca dalam kisah destinasi wisata yang @kakilasak tulis pada lomba yang lalu, selain foto-fotonya yang sangat indah. Tapi untuk bisa menulis bagus memang harus membaca yang bagus-bagus juga.

Alhamdulillah, ada perkembangan signifikan. Ini dampak positif dari sekian banyak harapan dari digelarnya lomba menulis seperti ini. Selain itu juga menjadi media promosi atas keberagaman menu nusantara.

Sekali lagi selamat bagi para pemenang dan selamat berusaha kembali dengan lebih keras bagi yang belum beruntung. Kesempatan masih banyak di kemudian hari.

Keep spirit and good luck.

Saleum,
@zainalbakri

Hasil diskusi semalam dengan @aiqabrago, @levycore, @yahqan, @masriadi, dll, ada perkembagan positif dari Steemit Indonesia Challenge. Semoga lomba ini bisa terus berlanjut.

Selamat kepada pemenang Indonesiachallenge8, meski Cicah yang menggoda selera belum mendapatkan nominasi, dan ini juga firts time bagi saya ikut lomba Indonesiachallnge. Banyak masukan yang saya dapatkan dari dewan juri bang @ayijufridar terutama dalam menulis yang perlu banyak saya perbaiki. Terima kasih panitia #indonesiachallenge saya tunggu lomba berikutnya agar lebih baik lagi dalam menulis.
Salam KSI

Awalnya, saya mencatat beberapa hal tentang cicah itu, @abunagaya. Dari sisi gagasan, kuliner itu sangat menarik. Juga bila dikaitkan dengan cicah yang lain selain bungong putek, ada juga cah daun pegagan alias on peugaga yang bisa mencegah penyakit alzheimer atau pikun. Catatan itu sayangnya terdelete saat editing.

Terkadang, postingan itu seperti masakan juga. Nyoe ta teuoh peulaku, boh labu jeut keu asyokayaaa... Semoga ke depan semuanya lebih bagus. Saleum.

Selamat kepada para pemenang. Catatan penjurian ini memberi pencerahan khususnya kepada para peserta dan pada komunitas steemit pada umumnya. Menunggu tantangan berikutnya semoga dapat berpartisipasi.

Doakan semoga kurator Indonesia, @aiqabrago dan @levycore menggelar kompetisi berikutnya @faluthi01. Dan jangan lupa meramaikan.

Terimakasih bang @ayijufridar untuk saran yang sangat membangun ini. Semoga ke depan saya bisa menulis lebih baik lagi dan pintar memasak tentunya. Mohon doanya bang 😀😀

Selamat buat @yulimia dan para pemenang yang lain. Postingannya bagus, jadi obat buat juri yang kelelahan membaca puluhan naskah. Semoga ke depan semakin banyak naskah yang bagus, biar juri tambah bingung menentukan juaranya. Makanya, saya menyarankan juri minimal ada dua.
Meski tema kuliner sudah pernah ada, saya mengusulkan dibuat lagi tema serupa dalam Steemit Indonesia Challenge yang akan datang.

kanda @ayijufridar anda telah bekerja keras demi kemajuan penulisan kami di steemit.. dan artikel yang anda sajikan juga begitu banyak mamfaat bagi kami yang baru mau akan menulis... secara pribadi saya ingin mengucapkan kalau anda merupakan sahabat dan guru saya yang paling berharga dalam bermedia sosial @steemit..

SALAM KOMUNITAS INDONESIA @NAUVAL

Sejak hari pertama pengumuman, saya sudah membacanya dengan menyicil dan langsung membuat nominator jika ada postingan yang bagus. Sehingga, terpilihnya 17 nominator yang punya peluang masuk enam besar. Jumlah ini, lebih besar dari lomba sebelumnya.
Inilah 17 postingan yang menjadi nominator

Terima kasih kembali @nauval. Keep spirit to writing and reading...

Terima kasih atas catatan- catatan yang membuat saya termotivasi untuk terus belajar menulis.
Saya selalu mengikuti postingan dari pak @ayijufridar mengenai cara menulis. Khususnya pada postingan tempo hari yang mengatakan bahwa menulis tentang kuliner tidak mesti menceritakan tentang cara memasak, namun cara menyajikan, mengungkapkan rasa dan lain-lain juga termasuk di dalamnya. Inilah yang membuat saya untuk memberanikan diri mengikuti indonesiachallenge8.
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih!!

Terima kasih kembali @indazu yang sudah membaca postingan-postingan saya tentang menulis. Postingan itu, insya Allah, suatu saat nanti akan saya bukukan menjadi sebuah buku tentang menulis. Doakan semoga terwujud dan ikuti terus postingan berikutnya. Kita memperbaiki kemampuan menulis dengan latihan menulis dan membaca. Selamat atas kemenangannya.

sangat bermanfaat @ayijufridar , terimakasih bg

Terima kasih juga @jodipamungkas atas perhatiannya selama ini.

Selamat kepada semua pemenang,
Ajang ini selalu memberi kita semangat menuangkan cerita dalam bentuk tulisan dengan memadukan gambar gambar, agar pembaca bisa merasakan seolah apa yang sedang dibaca ada di depan mata.
Selamat.

Benar @agusdiansyah. Makanya kita berharap kepada kurator Indonesia dan para donatur tetap agar tetap memberikan donasi.

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 67831.12
ETH 3801.93
USDT 1.00
SBD 3.75