Memories in Rain at the End of the Year | Kenangan Dalam Hujan di Akhir Tahun |

in #indonesia6 years ago

Kenangan Dalam Hujan di Akhir Tahun

NOVEMBER tahun ini dimulal dengan hujan dan diakhiri dengan hujan yang lebih deras. Ketika ia dengan semangat membasahi bumi tiada henti, aku terseret ke tahun 1980-an. Hujan seperti mesin waktu, membawa ke masa lalu yang penuh kenangan. Apakah para peneliti sudah pernah membuat riset bahwa hujan juga mengandung kenangan; pahit dan juga indah. Seberapa besar kandungan kenangan dalam hujan?

Waktu itu, aku duduk di lantai rumah sambil membaca majalah. Pintu terbuka lebar yang membuat udara dingin menyerbu. Meski dingin, pintu harus terbuka karena jendela tidak ada, hanya ditutup dengan tripek bekas cor semen. Listrik tidak ada. Jadi hanya lewat pintu itulah cahaya masuk bercampur dengan udara dingin. Di akhir tahun itu, cahaya pun begitu tipis karena matahari enggan bersinar.

Nenek di lantai menganyam tikar dari daun pandan duri. Sambil jemarinya menari-nari menjalin daun pandan, bibirnya menyenandung syair dralam bahasa Aceh. Biasanya kisah tentang seorang anak yatim yang membuat Rasulullah menangis karena pada hari raya, anak itu bermuram durja melihat kawan-kawannya bergembira. Banyak syair lain yang berisi filosofi, nasihat, atau kisah inspiring para Nabi dan Rasul.

Di samping nenek, ada anak tetangga berusia dua tahun yang dititipkan kepada kami karena kedua orang tuanya bekerja. Dia selalu asyik sendiri meski mainannya hanya sebuah botol bekas, tidak terganggu dengan situasi di sekitarnya, termasuk dengan suara hujan. Di atas meja, ada sebuah radio transistor kecil yang menyala dengan tiga baterai sebesar telunjukku. Kalau daya baterai menurun, aku menjemurnya di bawah matahari. Kata orang setelah itu daya baterai akan bertambah. Entahlah, sampai sekarang aku tidak pernah membuktikannya.

Stasion radio Sonya Manis begitu dikenal di kota kami. Memiliki penggemar yang banyak, termasuk aku ketika masih sekolah di kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar. Aku sering mengirim kupon penggemar yang dijual seharga Rp100 per lembar. Kirim salam buat orang yang belum pernah kujumpai. Bahkan, mereka tahu pun tidak kalau aku seorang anak kecil. Pesan-pesanku dalam kupon selalu “beraroma” dewasa. Karena hobi membaca, menulis tiga sampai tujuh kalimat dengan pikiran orang dewasa tentulah tidak sulit bagi seorang berusia 13 tahun.

Aku menyukai lagu Biru Langit yang sering diputar di Sonya Manis. Judul lagu yang sering diputar ada Luka, Terlampau Jauh_, dan Segelas Anggur. Lagu Iwan Fals feat Elly Sunarya berjudul Yakinlah juga sering mengudara. Lagu Barat yang sering terdengar hanya Scorpion dan Rolling Stones. Barangkali ada lagu dari grup lain, tidak terlalu segar dalam ingatanku.

Tidak ada kekhawatiran pada masa itu. Tidak pernah khawatir tidak ada uang, tidak khawatir banjir datang, atau bencana lainnya. Tidak pernah mencemaskan perang yang terjadi di bagian lain dari bumi ini. Banyak peristiwa penting terjadi di negara lain, tetapi tidak menjadi pusat perhatianku. Halaman rumah kami pasti becek kalau hujan. Jalanan menuju rumah kami juga becek. Itu juga bukan masalah buatku. Tidak pernah aku mengeluh karenanya.

Kini, hampir 30 tahun kemudian, suara hujan masih turun dengan nada yang sama. Halaman rumah kami juga agak sedikit becek kalau hujan turun, meski ada sisi yang tak terganggu dengan hujan sehingga kami bisa melintas dengan nyaman. Namun, hujan kali penuh dengan kegalauan. Galau memikirkan banjir di kota atau kampung lain, galau dengan uang yang tidak ada, perang dan konflik di negara lain, masa depan yang semakin sulit diprediksi, korupsi yang membudaya, dan sebagainya. Sepertinya selalu ada alasan untuk khawatir terhadap semua masalah.

Suara hujan di masa lalu, masa kini, dan yang akan datang tak pernah beda. Tapi kenangan di dalamnya yang tidak sama. Aku rindu dengan hujan yang damai pada masa lalu.[]


Source


Source

Memories in Rain at the End of the Year

NOVEMBER begins with rain and ends with a heavier rain. As he eagerly wets the earth, I'm dragged into the 1980s. Rain is like a time of machine, bringing it to a memorable past. Have researchers already made research that rain also contains memories; bitter and also beautiful. How big is the memory in the rain?

In the past, I sat on the floor of the house while reading magazines. The door was wide open which made the cold air rush. Although cold, the door should be open because the window is not there, just closed with a bad plywood. No electricity in our home. So it's only through the door that the light comes in with the cold air. At the end of that year, the light was so thin because the sun was reluctant to shine.

Grandmother on the floor weaving mats from pandanus leaves. While his fingers danced in a pandanus leaf, his lips hummed the Acehnese drama verse. Usually the story of an orphan who made the Messenger of God weep because at the feast day, the child is moping to see his comrades rejoicing. Many other verses contain philosophy, counsel or inspiring stories of Prophets and Apostles.

Beside the grandmother, there is a two-year-old neighbor who is entrusted to us because her parents work. She was always absorbed in herself even though her toys were just a used bottle, not disturbed by the situation around her, including with the sound of rain. On the table, there was a small transistor radio burning with three batteries the size of my forefinger. If the battery power drops, I dry it under the sun. People say after that the battery power will increase. I do not know, until now I've never proved it.

Sonya Manis radio station is so well known in our city. Have a lot of fans, including me when I was in school in grade 5 and 6 Elementary School. I often send fan coupons that sell for Rp100 per share. Send greetings to people I've never met. In fact, they know not when I'm a kid. My messages in coupons are always "flavorful" adults. Since a hobby of reading, writing three to seven sentences with an adult mind is certainly not difficult for a 13 year old.

I loved the song Blue Sky often played in Sonya Manis. Commonly played song titles are Luka, Terlampau Jauh_, and Segelas Anggur. Iwan Fals feat Elly Sunarya song titled Yakinlah also often air. Western songs are often heard only Scorpion and Rolling Stones. Perhaps there is a song from another group, not too fresh in my memory.

No worries at the past time. Never worry about no money, no worry of floods coming, or any other disaster. Never worry about war going on in other parts of the earth. Many important events happen in other countries, but not the center of my attention. Our yard must be muddy if it rains. The road to our house is also muddy. That's not a problem for me either. I never complained about it.

Now, almost 30 years later, the sound of rain still comes down in the same tone. Our yard is also a bit muddy when it rains, although there is a side that is not disturbed by the rain so we can pass comfortably. However, the rain of times filled with turmoil. It's hard to think of floods in other towns or villages, distracted by money that does not exist, wars and conflicts in other countries, an increasingly unpredictable future, corruption that entrenched, and so on. There always seems to be a reason to worry about all the problems.

The sound of rain in the past, present, and the future is never different. But the memories in it are not the same. I miss so much for the peaceful rain of the past.[]


Ayi_02@1978.jpg
Ayi Jufridar bin Sjahabuddin Abdullah, 1978.



Source

Ayi Jufridar@Indonesian Community.jpg

DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif

Sort:  

Bagaimana dengan lagu "Memori Daun Pisang"? Berkesan juga tidak?

Itu lagu masa remaja kita Pak @ismadi? Sekarang mana ada pake daun pisang, hehehehe...

Sekarang yang ada belah duren, goyang dombret, dan banyak lagi lagu sinting... hehehe...

Lirik lagu sekarang banyak yang tidak mendidik @safwaninisam. Tapi justru banyak yang suka. Berarti ada masyarakat kita yang sedang sakit.

Seharusnya, kreativitas yang dimiliki seniman digunakan untuk mengobati masyarakat sakit dengan hiburan yang tak saja menghibur, tetapi sekaligus juga mendidik

Lagu-lagu diatas pasti sarat dengan kenangan bagi bg @ayijufridar sekarang. ilong hana teu ingat lagu nyan bg..hehahahehe.

Coba @enzasteem download lagu-lagu itu di YouTube dan simak beberapa kali sepenuh hati, baik lirik, aransemen musiknya, maupun kualitas vokal penyanyinya. Dijamin akan jatuh hati.

Bikin saya teringat juga dengan masa lalu. Saya begitu menghayati saat membaca karena memang begitu kondisi kehidupan saya juga saat sekolah dasar. Nenek menganyam tikar dan saya main mobil-mobilan. Tanpa menghiraukan hujan deras atau sedang. Tanpa takut banjir juga karena banjir seolah surga tempat kami bermain.
Terima kasih telah berbagi bang @ayijufridar.

Wah, kalau sudah ada mainan mobil-mobilan itu sudah mewah sekali bagi saya @said-nuruzzamaan. Sewaktu kecil, saya (dan tentunya banyak generasi kami saat itu) harus membuat sendiri mainannya. Mobil kami buat dari pelepah rumbia. Pakunya dari ranting bambu yang masih kecil, atau kami mencari paku bekas yang bengkok di gedung-gedung sekolah yang sedang dibangun saat itu di sekitar kampung kami.

Saya tidak sempat bertemu dengan masa itu bang @ayijufridar. Saya masih ingat saat itu ayah membelikan mobil dum truck yang ada gambar sopirnya didepan saat lebaran. Itu yang bikin saya senang sekali.

Bersyukurlah, Said lebih beruntung dari saya yang sudah tidak punya ayah sejak umur 2 tahun, hiks... hiks... hiks.... Saya dan kawan sekampung tidak pernah membeli mainan. Tapi saya punya koleksi mainan tentara yang keciiiil sekali, hadiah kalau memberi camilan. Saya sering beli camilan itu karena mengharapkan mainannya dan saya simpan dengan baik.

Ah bang ayi ini, itu pun saya dibeli mobil-mobilan karena udah nangis-nangis hehehe. Saya juga punya koleksi yang sama tentang mainan tentara, namun saya masih heran tentang prajurit yang pakai papan luncur, itu kira-kira untuk apa dia pakai papan luncur bg ayi, padahal dia kan prajurit perang bukan lagi ikut kontestan
Hihihi..

Papan di bawah kaki tentara itu, menurut saya, bukan papan peluncur. Tapi hanya tempat pijakan agar mainan bisa diletakkan dengan baik tanpa terjatuh.

Wah, ketahuan Ayed ternyata suka merengek neh kalau minta sesuatu.

Hahaha. Yah bocor nih rahasianya. Mungkin karena merasa anak pertama. Ah tau sendiri lah bg ayi😁

Terima kasih nih bang ayi kita udah cerita banyak di postingan bang ayi, nanti kita bahas cerita lain di lain kesempatan. Salam hangat selalu untuk bg @ayijufridar

Sama-sama, Ayed...

Sudah tua gini nih, inget masa lalu melulu yang tentunya sering terbayang-bayang.

Masa lalu adalah cermin dan peta untuk menghadapi masa depan, Sista @mariska.lubis.

Asal jangan terjebak saja bang @ayijufridar, nanti nggak maju-maju... keenakan di masa lalu hahaha...

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.13
JST 0.032
BTC 60991.61
ETH 2921.47
USDT 1.00
SBD 3.56