Tape bungkus
Tape bungkus daun adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari fermentasi singkong atau beras ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Proses fermentasi ini menghasilkan makanan yang memiliki rasa manis dan tekstur yang lembut. Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang sejarah, bahan, proses pembuatan, dan manfaat tape bungkus daun.
Sejarah Tape Bungkus Daun
Tape telah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia selama berabad-abad. Makanan ini dipercaya berasal dari Jawa dan Sumatra, namun kini dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Pada awalnya, tape dibuat sebagai cara untuk mengawetkan makanan. Proses fermentasi membantu memperpanjang masa simpan singkong dan beras ketan, sekaligus memberikan cita rasa yang unik.
Bahan-bahan
Untuk membuat tape bungkus daun, diperlukan beberapa bahan utama:
Singkong atau Beras Ketan: Ini adalah bahan dasar untuk tape. Singkong dipotong-potong dan direbus terlebih dahulu, sedangkan beras ketan dimasak hingga matang.
Ragi Tape: Ragi ini mengandung mikroorganisme yang akan melakukan fermentasi terhadap singkong atau beras ketan.
Daun Pisang: Digunakan sebagai pembungkus tape. Selain memberikan aroma khas, daun pisang juga membantu menjaga kelembaban selama proses fermentasi.
Proses Pembuatan
Persiapan Bahan: Singkong dipotong-potong dan direbus hingga matang, kemudian didinginkan. Beras ketan dimasak hingga matang dan juga didinginkan.
Penambahan Ragi: Singkong atau beras ketan yang sudah dingin dicampur dengan ragi tape. Proses ini harus dilakukan dengan tangan yang bersih untuk menghindari kontaminasi.
Pembungkusan: Campuran singkong atau beras ketan dengan ragi kemudian dibungkus dengan daun pisang. Bungkus tape ini disusun rapat dalam wadah tertutup.
Fermentasi: Wadah berisi tape bungkus daun disimpan di tempat yang hangat selama 2-3 hari. Selama periode ini, ragi akan mengubah karbohidrat dalam singkong atau beras ketan menjadi gula dan alkohol, memberikan rasa manis yang khas pada tape.
Manfaat Tape Bungkus Daun
Tape bungkus daun memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Sumber Energi: Karena mengandung karbohidrat yang telah dipecah menjadi gula, tape menjadi sumber energi yang baik.
Probiotik: Proses fermentasi menghasilkan mikroorganisme baik yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.
Mengandung Vitamin B: Fermentasi juga meningkatkan kandungan vitamin B dalam tape, yang penting untuk metabolisme tubuh.
Tape bungkus daun bukan hanya makanan lezat, tetapi juga bagian dari warisan kuliner Indonesia yang kaya. Dengan rasa manis dan tekstur lembut, tape sering disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup. Selain itu, tape juga bisa diolah menjadi berbagai variasi makanan lain, seperti kue atau minuman tradisional. Membuat tape bungkus daun di rumah juga bisa menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan, serta cara untuk menjaga tradisi kuliner Indonesia tetap hidup.
Selain tape singkong dan tape ketan, terdapat beberapa variasi tape bungkus daun yang menarik untuk dicoba. Beberapa di antaranya adalah:
Tape Ketan Hitam: Menggunakan beras ketan hitam sebagai bahan dasar. Rasanya sedikit berbeda dari ketan putih dan memiliki tekstur yang lebih kenyal.
Tape Ketan Hijau: Menggunakan beras ketan yang diberi pewarna alami dari daun pandan atau suji, memberikan warna hijau yang menarik dan aroma yang harum.
Tape Kombinasi: Menggabungkan singkong dan beras ketan dalam satu bungkus, memberikan variasi tekstur dan rasa dalam satu gigitan.
Tips dan Trik Membuat Tape Bungkus Daun
Untuk mendapatkan hasil tape bungkus daun yang sempurna, perhatikan beberapa tips dan trik berikut ini:
Kebersihan: Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan bersih untuk menghindari kontaminasi yang dapat mengganggu proses fermentasi.
Kualitas Bahan: Gunakan singkong dan beras ketan berkualitas baik. Singkong yang digunakan sebaiknya tidak terlalu tua atau muda, sedangkan beras ketan harus segar.
Ragi yang Tepat: Gunakan ragi tape yang masih aktif. Ragi yang sudah kadaluarsa atau tidak aktif dapat menghambat proses fermentasi.
Suhu dan Waktu Fermentasi: Simpan tape dalam tempat yang hangat, tapi tidak terlalu panas. Suhu sekitar 30-35 derajat Celsius adalah yang ideal. Jangan terlalu lama memfermentasi tape karena bisa membuatnya terlalu beralkohol dan rasanya kurang enak.
Penyajian Tape Bungkus Daun
Tape bungkus daun biasanya disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup. Berikut beberapa cara kreatif untuk menyajikan tape:
Langsung Dimakan: Tape bisa langsung dimakan setelah proses fermentasi selesai. Potong-potong tape sesuai selera dan sajikan di piring.
Tape Goreng: Tape yang sudah jadi bisa digoreng dengan sedikit minyak. Rasanya akan lebih gurih dan teksturnya lebih renyah di luar namun tetap lembut di dalam.
Campuran Es: Tape sering digunakan sebagai campuran dalam es campur atau es teler, menambah rasa manis dan tekstur lembut pada minuman.
Kue Tape: Tape bisa diolah menjadi kue, seperti kue bolu tape atau kue lapis tape, yang memberikan cita rasa khas pada kue tersebut.
Manfaat Tape dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain sebagai makanan lezat, tape bungkus daun juga memiliki manfaat lain dalam kehidupan sehari-hari:
Meningkatkan Kreativitas Kuliner: Tape bisa diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, menginspirasi kreativitas dalam memasak.
Memperkenalkan Budaya: Membuat dan menikmati tape bungkus daun bisa menjadi cara untuk memperkenalkan budaya kuliner Indonesia kepada generasi muda atau kepada teman dari negara lain.
Aktivitas Keluarga: Membuat tape bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan bersama keluarga, mengajarkan nilai-nilai tradisi dan kerja sama.
Kesimpulan
Tape bungkus daun adalah salah satu warisan kuliner Indonesia yang kaya akan rasa, sejarah, dan manfaat. Dengan bahan sederhana seperti singkong atau beras ketan, ragi, dan daun pisang, kita bisa membuat tape yang lezat dan menyehatkan. Proses pembuatannya yang melibatkan fermentasi memberikan pengalaman yang unik dan menambah pengetahuan tentang cara pengawetan makanan tradisional. Selain itu, tape bungkus daun juga dapat divariasikan dalam berbagai bentuk dan sajian, menjadikannya camilan yang serbaguna.
Tape wrapped in leaves is a traditional Indonesian food made from fermented cassava or sticky rice wrapped in banana leaves. This fermentation process produces food that has a sweet taste and soft texture. This article will discuss in detail the history, materials, manufacturing process, and benefits of leaf wrap tape.
History of Leaf Wrap Tape
Tape has been part of Indonesian culinary culture for centuries. This food is believed to originate from Java and Sumatra, but can now be found in various regions in Indonesia. Initially, tape was created as a way to preserve food. The fermentation process helps extend the shelf life of cassava and sticky rice, while providing a unique taste.
Ingredients
To make leaf wrap tape, you need several main ingredients:
Cassava or Glutinous Rice: This is the basic ingredient for tape. The cassava is cut into pieces and boiled first, while the sticky rice is cooked until cooked.
Tape Yeast: This yeast contains microorganisms that will ferment cassava or sticky rice.
Banana Leaves: Used as a tape wrapper. Apart from providing a distinctive aroma, banana leaves also help maintain moisture during the fermentation process.
Making process
Ingredients Preparation: Cassava is cut into pieces and boiled until cooked, then cooled. Glutinous rice is cooked until cooked and also cooled.
Adding Yeast: Cold cassava or sticky rice mixed with yeast tape. This process must be done with clean hands to avoid contamination.
Wrapping: A mixture of cassava or sticky rice with yeast then wrapped in banana leaves. These tape packages are arranged tightly in a closed container.
Fermentation: The container containing the leaf wrapping tape is stored in a warm place for 2-3 days. During this period, yeast will convert the carbohydrates in cassava or sticky rice into sugar and alcohol, giving tape its characteristic sweet taste.
Benefits of Leaf Wrap Tape
Leaf wrap tape has several benefits, including:
Energy Source: Because it contains carbohydrates that have been broken down into sugar, tape is a good source of energy.
Probiotics: The fermentation process produces good microorganisms that are beneficial for digestive health.
Contains Vitamin B: Fermentation also increases the vitamin B content in tape, which is important for the body's metabolism.
Leaf wrap tape is not only a delicacy, but also part of Indonesia's rich culinary heritage. With a sweet taste and soft texture, tape is often served as a snack or dessert. Apart from that, tape can also be processed into a variety of other foods, such as cakes or traditional drinks. Making leaf wrap tape at home can also be an interesting and fun activity, as well as a way to keep Indonesian culinary traditions alive.
Apart from cassava tape and sticky rice tape, there are several variations of leaf wrap tape that are interesting to try. Some of them are:
Black Sticky Rice Tape: Using black sticky rice as the base ingredient. It tastes slightly different from white sticky rice and has a chewier texture.
Green Sticky Rice Tape: Uses sticky rice that is colored naturally from pandan or suji leaves, giving it an attractive green color and a fragrant aroma.
Combination Tape: Combines cassava and sticky rice in one packet, providing a variety of textures and flavors in one bite.
Tips and Tricks for Making Leaf Wrapping Tape
To get perfect leaf wrap tape results, pay attention to the following tips and tricks:
Cleanliness: Make sure all equipment and materials used are clean to avoid contamination that could interfere with the fermentation process.
Ingredient Quality: Use good quality cassava and sticky rice. The cassava used should not be too old or young, while the sticky rice must be fresh.
Proper Yeast: Use active tape yeast. Yeast that is expired or inactive can hinder the fermentation process.
Fermentation Temperature and Time: Store the tape in a warm place, but not too hot. A temperature of around 30-35 degrees Celsius is ideal. Don't ferment the tape for too long because it can make it too alcoholic and not taste good.
Presentation of Leaf Wrapped Tape
Tape wrap leaves are usually served as a snack or dessert. Here are some creative ways to present tape:
Eat straight away: Tape can be eaten straight away after the fermentation process is complete. Cut the tape according to taste and serve on a plate.
Fried Tape: The finished tape can be fried in a little oil. The taste will be more savory and the texture will be crispier on the outside but still soft on the inside.
Ice Mix: Tape is often used as a mix in mixed ice or jazzed ice, adding a sweet taste and smooth texture to drinks.
All This Photo Taken With :
Photography | Landscape |
---|---|
Location Photo | Aceh |
Camera used | Smartphone |
Photographer | @hattaarshavin |
Register an Binance account
Register an Upbit account
Register an MEXC account
Register an Bitrue account
Register an Tokocrypto account
Register an Huobi account
Register an Kucoin account
Register an Bybit account
Register an Hotbit account
Register an Shutterstock account
Register an Depositphoto account
Register an Pond5 account
Instagram ~ Twitter ~ Depositphotos ~pond5 ~ shutterstock ~istock
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
111
This post has been rewarded by the Steem Community Curation Project #wherein
昨天明明把手机放在桌上,今天又找不到了 ( ˘︹˘ )
咦?你是谁?我又是谁?
加入我们微信群没?还没的话赶快加我们瓜子老板。很帅的 iguozi <(^,^)>
Ha recibido un voto a favor de la comunidad WHEREIN, impulsada por STEEMIT INC. Gracias por usar WHEREIN
Terimakasih Sudah Menggunakan WhereIn, Postingan Anda Terpilih Untuk Mendapatkan Upvote Dari WhereIn Dan Di Dukung Oleh Steemit.inc !