Wisata Sabang Guiding Ricky - Part 3 Gua Sarang
Halo sahabat lasak 😀👋
Hidup tanpa perjalanan, ibarat katak yang hidup di dalam tempurung. Jadi alangkah merugi jika hidup kita yang singkat ini, tidak diisi dengan pengalaman hidup. Karena sesungguhnya pengalaman itulah yang akan membuat kehidupan kita lebih baik.
Sahabat lasak, cerita perjalanan kali ini adalah bagian ketiga perjalanan saya guiding sahabat saya Ricky dari Medan ke Sabang. Dua tulisan sebelumnya bisa kamu baca pada tautan berikut ini ya :
👇👇👇👇
Hari pertama di Sabang, kami langsung gasss!!* menjelajahi Sabang. Meski saya sudah membuat itinerary tapi dalam praktiknya, saya tidak mau terpaku dengan jadwal. Biar saja mengalir agar perjalanan lebih bisa santai. Melanjutkan cerita sebelumnya, setelah kami singgah di penatapan pulau Klah, kami langsung menuju Pantai Gua Sarang. apa sih istimewanya pantai ini? Mari kita ulas ya 😀.
Baca juga : Bolu Toba Medan
Pantai Gua Sarang
Pantai Gua Sarang menjadi salah satu destinasi andalan di Sabang. Dari kota Sabang jaraknya +- 22 km. Lokasinya arah jalan ke Iboih, tetapi belok ke kiri pada pertigaan jalan. Kawasan pantai Gua Sarang ini berada di desa/ gampong Iboih, kecamatan Sukakarya. Untuk sampai ke lokasi, kita menempuh perjalanan berkendara selama kurang lebih 35 menit. Jalanan yang kita lalui pun sudah bagus dan mulus. Pantai yang merupakan bagian dari kawasan hutan lindung pulau Weh ini suasananya masih asri dan alami. Untuk rute ke pantai Gua Sarang, kamu bisa klik pada link di bawah ini ya :
Klik Google Map : from kota Sabang to Gua Sarang
Begitu masuk ke gerbang wisata Gua Sarang, kita akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 5.000,-/ orang. Tiket ini sudah termasuk bayar parkir.
Disebut Gua Sarang karena dipantai ini terdapat gua yang menjadi sarang burung walet. Lokasinya yang berada di tebing menjorok ke laut, membuat pemandangan kawasan ini begitu iconic. Pantai Gua Sarang menawarkan pemandangan di atas tebing dan pemandangan pantai. Bagian di atas tebing ini langsung bisa kita dapati begitu kita sampai di lokasi. Di sini banyak spot-spot menarik yang sering dijadikan tempat untuk berfoto, diantaranya ada ayunan dan rumah pohon (tiket naik rumah pohon Rp.5.000,-/orang). Keduanya menampilkan background pemandangan pantai dari atas tebing yang sangat memukau.
Bagian kedua pantai Gua Sarang ini adalah pantainya. Untuk menuju pantai kita harus menuruni tebing yang lumayan curam. Jadi ingat, dulu untuk menuju pantai kita harus menuruni tebing dengan tali tambang. Sekarang jalan menuju pantai sudah berupa tangga. Tidak seperti pantai umumnya yang mempunyai hamparan pasir, di pantai ini yang terhampar adalah bebatuan. Jadi sepertinya kurang cocok untuk mandi-mandi di pantai ini.
Untuk menuju gua, ada 2 alternate jalan, yaitu dengan berjalan kaki dan naik perahu. Jika berjalan kaki, kita akan menyusuri tepian pantai yang berbatu. Jaraknya tidak terlalu jauh, yaitu kurang lebih hanya +-500 meter. Alternate kedua, kita menggunakan perahu atau boat mesin. Kapasitas perahu ini 4-5 orang dengan biaya Rp. 200.000,-/boat (jadi bisa sharing cost). Karena pertimbangan tertentu, kami memilih jalan yang pertama alias jalan kaki.
Sampailah kami pada Gua Sarang yang mempunyai julukan "Raja Ampatnya Sabang". Pantai ini begitu eksotis. Tampak gugusan tebing menyerupai pulau-pulau kecil yang mempunyai landscape yang khas. Di bagian dalam kawasan Gua Sarang, tampak 7 buah gua yang dihuni oleh burung walet dan kelelawar. Beruntung saat kami dilokasi, cuaca sangat cerah dan ombak tidak terlalu besar.
Sahabat lasak, saya sarankan untuk tidak terlalu dekat dengan dinding tebing, apalagi sampai menyentuh dan mengusik bebatuan tebing. Hal ini karena susunan batu alami pada tebing tersebut mudah runtuh. Pernah ada beberapa kejadian, pengunjung jatuh dan tertimpa bebatuan yang runtuh. Begitu juga jika mau naik ke tebing pulau, harus hati-hati dan ikuti arahan ranger dengan mengikuti tali yang terpasang pada tebing.
Hembusan angin pantai Gua Sarang mengiringi perjalanan kami kembali ke atas tebing. Jalan yang menanjak membuat perjalanan semakin penat. Tapi tak usah khawatir, di atas pantai sudah ada kedai yang menjual aneka minuman segar.
Sahabat lasak, sampai di sini dulu cerita perjalanan wisata kami di pantai Gua Sarang. Biar gak penasaran kemana destinasi kami berikutnya, ikuti terus perjalanan selanjutnya pada part 4. Tetap jaga protokol kesehatan ya, karena pandemi belumlah usai.
Jumat, 21 Mei 2021
"Lasaklah, sejauh dan sebisa mungkin, karena hidup adalah bergerak"
Kaki Lasak : Steemit -Travel Blogger
Follow Me :
Hive.Blog : Kaki Lasak
Blog/Website : Kakilasak.com
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak
Youtube Chanel : Kaki Lasak TV
Whatsapp +6282166076131
Gara2 Pandemi jadi kurang Melasak ya bang :D
Iya, lasaknya kliling rumah aja haha
great and nice photo
Tq so much 😀🙏
Wow,, pemandangan yang sangat menakjubkan dan indah bang,@kakilasak
Betul bg, view di Sabang emang keren hehe