Steem Crypto Challenge: How Can We get Bussiness to Accept STEEM as Payment?
photo by: @abduhawab
Bagaimana Potensi Bussiness Based On Steem
Sebagaimana kegairahan kami terhadap pengembangan steem di tengah masyarakat, secara tidak langsung membentuk sebuah pola penggunaan keuangan digital di setiap usaha yang kami tekuni. Karena hampir semua pengguna steemit mendukung langkah yang saya lakukan untuk mengkonversi pembayaran dari uang kertas ke mata uang digital (STEEM). Semua berjalan lancar, tidak ada kendala sama sekali, bahkan transaksi pembayaran tersebut sangat mudah dan cepat. Saat itu, saya berjualan Risol (bisnis skala kecil) di emperan kedai kopi. Mengingat banyak steemian yang beredar di tempat tinggal saya, maka saya memutuskan untuk mengembangkan steem sebagai pembayaran, tentu saja sesuai dengan jumlah kurensi rupiah. Hal itu sempat menarik minat steemian lain untuk melakukan hal serupa. Beberapa kedai kelontong (pemiliknya pengguna steem) juga ikut terobosan yang kami lakukan. Namun di tengah perjalanan, ketika harga steem mulai melambung, kami yang punya bisnis skala kecil tak mampu mengkoper pembayaran. Karena rata-rata mata barang yang kami jual dalam satuan ribuan, dan agak sulit mendapat perincian dalam jumlah harga steem terkecil. Yang ingin saya katakan disini adalah, potensi STEEM sebagai pembayaran alternatif sangat mungkin dilakukan, terutama bagi mereka yang melakukan bisnis skala kecil. Dan tidak tertutup kemungkinan pada bisnis skala besar.
photo by: @abduhawab
Mungkinkah Steem Dijadikan Alat Pembayaran Alternatif
Saya dengan yakin akan menjawab ya. Kenapa saya bisa senyakin itu? Jawabannya sederhana. Saya dan beberapa teman lain sudah melakukannya beberapa tahun lalu, meski tidak berumur panjang tapi setidaknya kami telah membuktikan jika steem/SBD bisa bermanfaat secara langsung bagi steemian di Indonesia. Benar, Kriptokurensi belum dijadikan pembayaran resmi di Indonesia, namun kita yang telah mengenal STEEM atau uang digital lain, tak salah jika kita terus galakkan agar steem bisa menjadi alat pembayaran alternatif. Bahkan kala itu, kami bertekad untuk menjadikan Lhokseumawe sebagai STEEM CITY di mana steem dianggap sebagai mata uang kedua untuk bertransaksi di antara pengguna steemit.
photo by: @abduhawab
Penutup
Dengan memandang steem sebagai mata uang alternatif untuk bertransaksi bisa membuat para pengguna untuk berpikir positif terhadap potensi STEEM di masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Kami telah membuktikannya jika STEEM sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai alat transaksi. Untuk langkah awal, itu bisa dilakukan oleh para steemian. Saya sangat positif terhadap pengembangan steem di kalangan pelaku usaha. Untuk itu, kita selaku pengguna steem harus berpikir langkah-langkah yang tepat untuk penerapan STEEM sebagai alat pembayaran yang sah.
Masa-masa itu memang menjanjikan, hahahaha.
Saya juga pernah membayar kopi pakai Steem. Saat itu Agus Taufik menerima bayaran kopi dengan Steem.
ya dulu Agus Taufik juga menerima steem. Bereh that awai kiraju.
Congratulations you are one of the winners of the Steem Crypto Challenge Month...
Thank you for taking part
The Steemit Team
thank you very much @steemcurator01
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Kalau di daerah seperti di Aceh, sangat mungkin sekali untuk menggunakan Steem ya di warung kopi seperti dulu lagi. Apalagi sekrng harga Steem mulai bangkit lagi
Ya, dulu ada beberapa usaha steemian yg menerima steem sebagai alat pembayaran tapi berhenti ketika harga melambung karena agak sulit menghitung pembayaran barang dalam satuan ribuan. Dan kita kuatir jika tiba2 harga drop, dan jumlah tersebut tidk sesuai dengan harga