Saya ingin ikut berpartisipasi dalam kontes yang diadakan oleh Hindwhale Community dan saya mengajak @suryati1 @bahrol dan @bang.dien untuk ikut serta.

Masa depan seseorang diawali dengan suasana dan kondisi di masa kanak-kanak yang merupakan fondasi utama yang akan membentuk fisik serta mental seseorang di kemudian hari.

Sehingga peran orangtua sangat vital untuk membentuk generasi penerus yang memiliki karakter yang baik dan tangguh serta memiliki daya tahan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan mereka.

What are the problems faced by children, & which are all childhood traumas?

Saya & putri saya

Dalam perkembangannya anak-anak mengalami berbagai masalah yang akan mempengaruhi masa depan mereka. Masalah utama adalah kondisi ekonomi yang akan ikut berdampak terhadap aspek lainnya dan memiliki domino effect.

Kondisi ekonomi keluarga yang kurang baik akan menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang baik yang merupakan modal untuk masa depan mereka. Juga akan menyebabkan tingkat kesehatan yang buruk.

Dalam sebuah keluarga yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah sangat rentan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, eksploitasi anak dan juga sering menyebabkan anak memilik rasa rendah diri atau inferior syndrome.

Perlakuan buruk yang diterima oleh anak, baik didalam keluarga maupun lingkungan akan menyebabkan trauma bagi anak yang akan mempengaruhi masa depannya.

Perundungan (bullying) dan kekerasan yang dialami oleh seorang anak akan terus menghantui si anak sampai ia dewasa apabila tidak dilakukan mitigasi dan penanganan yang tepat.

How to protect children from social bullying?

Sebagai orangtua kita harus melindungi anak-anak kita dari social bullying. Dan saya punya catatan khusus terhadap hal ini.

Anak kedua saya yang merupakan anak laki-laki pernah mengalami suasana yang membuat dia trauma pada saat ia berumur 5 tahun.

Saat itu (2012) terjadi hujan deras dan banjir di komplek perumahan pegawai tempat kami tinggal. Suara petir yang menggema, hujan deras dan banjir menyebabkan anak saya ketakutan. Dia pun menangis terisak-isak sambil meminta agar kami segera menuju bukit (mengungsi) yang ada di dalam kompleks perumahan kami agar tidak terkena banjir.

Dan rasa takut ini terus menghantuinya sampai saat dia sudah masuk sekolah dasar, dimana saat di sekolah, ibunya harus selalu berada di pintu ruang belajarnya.Dan dia akan menjerit-jerit bila ibunya bergeser sedikit saja dari pintu ruang kelasnya.

Saya memiliki kekhawatiran terhadap hal ini sehingga saya melakukan beberapa langkah agar dia lebih percaya diri termasuk meminta bantuan praktisi untuk melakukan hypnotherapy.

Selain terus memupuk rasa percaya dirinya di rumah, saya juga memasukkan dia di sebuah perguruan karate (KKI = Kushin Ryu M Karate-do Indonesia) walaupun usianya baru 6 tahun.

Putri saya berlatih hapkido

Alhamdulillah sejak berlatih beladiri karate, rasa percaya dirinya semakin tumbuh. Apalagi dikemudian hari ketika saya mulai mengembangkan beladiri Hapkido di Kabupaten Aceh Utara pada tahun 2016, saya mengikutsertakan dia, kakaknya serta adiknya untuk latihan bersama.

Si Abang di sebuah kejuaraan. Sumber : FB Hapkido Aceh Utara.

Dan pada tahun 2019 dia bisa ikut kejuaraan nasional Hapkido Indonesia di Jakarta tanpa harus saya dampingi. Begitu juga dengan berbagai event kejuaraan lainnya diberbagai daerah yang mendapatkan medali di beberapa nomor pertandingan.

Dalam perkembangannya dia tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan memiliki prestasi yang cukup baik diberbagai bidang. Dan sekarang dia menjabat sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan sering dipercaya untuk menjadi leader diberbagai aspek dan kegiatan.

Jadi salahsatu usaha yang bisa dilakukan untuk melindungi anak-anak dari social bullying adalah meningkatkan rasa percaya dirinya melalui latihan beladiri.