Bagaimana kabarnya hari ini?
Semoga kita senantiasa dalam keadaan sehat walafiat sehingga bisa melaksanakan aktivitas seperti biasanya aamiin.

Sepertinya musim hujan sudah membersamai kita,mayoritas masyarakat desa sudah sibuk-sibuk ke sawah untuk membersihkan tanahnya karena insyaallah tidak lama lagi kita akan menanam padi.

Dan pagi ini,saya masih melakukan aktivitas seperti biasanya begitu juga dengan anak-anak. Dan kebetulan pagi ini asisten di ponsel berhalangan jadi sang suami harus mengambil jadwalnya sendiri walaupun sebenarnya ada beberapa tugas yang harus dilaksanakan.

Hampir sebagian pekerjaan rumah sudah diselesaikan dan tiba-tiba anak-anak juga sudah pulang sekolahnya. Dan seperti biasanya mereka langsung ganti baju dan bergegas untuk bermain bersama temannya lagi. Sambil istirahat tiba-tiba ada tetangga yang memberitahukan saya yang bahwa pesan dari kepala dusun untuk mengambil benih padi. Dan saya pun langsung bersiap-siap untuk kerumah ibu supaya bisa pergi sama-sama. Dan ketika mau keluar dari pagar rumah saya melihat ibu sudah berangkat bersama tetangganya yang kebetulan beliau juga ingin mengambil benih padi tersebut.

Mengambil benih padi di meunasah

Saya langsung mengikutinya dari belakang dan akhirnya kita berjumpa kembali di meunasah. Sesampainya disana kami langsung menghampiri kepala dusun masing-masing serta menandatangani di selembar kertas sebagai tanda serah terima.

Setelah semuanya selesai,ibu langsung pulang bersama saya. Sebelum pulang ke rumah,terlebih dahulu saya mengantar ibu pulang sampai ke rumah karena dalam perjalanan tadi ibu ban sepedanya kempes akhirnya minta dibantuin sama tetangganya.
Kemudian saya langsung pulang apalagi dalam perjalanan pulang juga sibungsu mengamuk karena tidak bisa duduk dengan tenang lagi di bagian depan motornya karena dipenuhi dengan benih padi.

Sesampainya di rumah pun ia masih nangis dan saya langsung masuk dan tiba-tiba ia mengikuti dari belakang. Akhirnya hanya ayunlah yang bisa membuatnya berhenti menangis.
Tidak lama setelah sibungsu terlelap azan dhuhur pun berkumandang dan anak-anak juga sudah pulang. Mereka langsung mandi dan bersiap-siap ke tempat pengajian.

Sore bersama sibungsu

Azan ashar berkumandang, anak-anak sudah pulang dari tempat pengajian dan sibungsu pun bangun. Ketika bangun ia langsung minta makan dan setelahnya kami langsung keluar untuk nyapu dan bakar-bakar sampah bersama. Supaya pikirannya lebih fresh apalagi baru bangun tidur.

Sebelum ikut nyapu dia dibeliin jajan sama sama sang ayah yang baru pulang dari ponsel dan ingin langsung berangkat ke tambak sepertinya ada masalah dengan tumbuh kembang udangnya.

Suasana kolam anak-anak setelah pembersihan

Setelah sang ayah berangkat lagi ke tambak dan kami pun langsung melanjutkan bersih-bersih. Setelah bersih-bersih saya juga mengajak sibungsu untuk memantau kolam ikan abangnya yang baru saja dibersihkan. Benih-benih yang kecil sudah mulai terlihat walaupun kejernihan air itu sendiri tidak berlangsung lama. Namanya juga anak-anak pulang atau mau pergi kemana saja tetap lihat kolamnya dulu serta diperiksa ikan-ikannya dulu apa ada yang berkutu.
Apa memang ada ya kutu ikan????
Soalnya baru kali ini saya dengar ada kutu ikan ya Semenjak anak-anak pelihara ikan. Dan bukan itu saja banyak opini anak-anak tetangga juga yang menurut saya tidak logika dan ikan-ikan itu dan cara-cara memeliharanya supaya cepat berkembangbiak dan lainnya. Lucu sih,tapi biarin saja anak-anak berpikir sendiri tentang opini yang disampaikan temannya. Walaupun sesekali mereka berpikir dua kali juga apa iya yang disampaikan temannya...!

Saatnya panen

Tiba-tiba sang suami pulang dari tambak dan memberitahukan saya yang bahwa keadaan udangnya yang semalam mengkhawatirkan hari ini sudah sampai pada garis finish dan harus segera dipanen apalagi udang Vaname jika tidak warna akan berubah menjadi ping pekat di area pertambakannya.

Dan beliau langsung siap-siap dengan semua peralatannya dan bergegas kembali supaya proses pengeringannya lebih cepat apalagi suasana sudah sangat sore. Anak-anak ikut bersama sang ayah dan saya langsung masuk bersama sibungsu dan memeriksa menu untuk makan malam supaya ketika anak-anak pulang dari tambak semuanya sudah siap disajikan.

Adzan magrib berkumandang,sisulung baru saja tiba dirumah dan dikuti oleh ayah dan anak keduanya. Semuanya langsung bergegas untuk mandi dan setelah mandi ayah langsung buru-buru shalat kemudian langsung pergi ke tambaknya dan anak-anak langsung makan malam kemudian pakai baju dan pergi ke tempat pengajian bersama teman-temannya. Setelah anak-anak berangkat , tiba-tiba sang suami pulang karena semuanya sudah siap dan semua barang-barang itu sedang dalam perjalanan pulang.
Alhamdulillah, terimakasih ya Allah atas semua nikmat yang tiada Tara ini.

Demikianlah diary saya hari ini.
Terima kasih banyak untuk semua sahabat steemians yang selalu setia mendukung dan mengunjungi postingan saya. Semangat untuk semuanya karena kita pasti bisa mencapai apapun impian kita melalui platform ini aamiin

Wassalam,

Tentang saya

@muthmainnah