My Diary Selasa, 19 Desember 2023, Falling in Love with Steem for better life, belived or not.

in STEEM FOR BETTERLIFE6 months ago (edited)

IMG_20231219_065607.jpg
Sun Rise di dermaga pertamina

Salam sehat sobat steem

Pagi ini saya terjaga pukul 05.15 pagi, setelah azan shubuh berkumandang, saya menunaikan kewajiban utama. selesai shalat seperti biasa saya membuka smartphone dan melihat notifikasi yang masuk. Ada notifikasi yang berbeda hari ini. Postingan saya di komentari oleh @nooruleman, thats surprise for me karena komennya sangat positif dan the best komen bagi saya yang new comer di steemit.

Tentu saja komennya langsung saya balas, tidak peduli dengan reputasi akunnya tinggi atau rendah, thats no problem for me. Bagi saya akan sangat berharga orang yang mau komentar terhadap apa yang sudah di posting, baik itu panjang atau pendek komennya.

Kemudian saya melihat postingan dari akun @nooruleman, saya tertarik dengan tulisan tentang nasi BIRYANI di menu daily. Ada kesamaan budaya makanan di pakistan dan aceh. BIRYANI ditempat saya di sebut BRIYANI dengan tambahan daging kambing atau ayam kampung. Lalu saya memberi komentar terhadap menu daily tersebut.

Sobat steem sekalian, hari ini merupakan hari ke 13 saya bergabung dengan steemit dan sudah menghasilkan 13 postingan the diary game. Ada nuansa lain yang saya rasakan, perasaan berbeda seperti orang yang sedang jatuh cinta....., gombal mas bro, ingat umur hehehe.

Pukul 7 pagi saya ke pantai yang tidak jauh dari rumah untuk mengambil momen sun rise yang menggambarkan falling in love with steem for better life, belived or not, itu saya serahkan pada para pembaca. Saya hanya menuliskan perasaan apa adanya, bukan karena ada apanya?. Seberkas sinar mentari pagi yang mampu membangkitkan energi untuk mengawali aktivitas hari ini dengan penuh cinta.

IMG_20231219_065735.jpg
Nelayan berlayar

Sambil menikmati sun rise, saya melihat nelayan yang baru berlayar untuk melabuh pukat di lautan. Mudah-mudahan kerja keras pak nelayan hari ini, dimudahkan rezekinya oleh Allah sehingga akan menghasilkan tangkapan ikan yang banyak.

Lhokseumawe merupakan kota pesisir, yang salah satu pekerjaan masyarakat adalah nelayan. Tarik pukat salah satu usaha mendapatkan ikan dengan menjaring secara tradisional. Kebiasaan ini sudah ada sejak dahulu, diwariskan turun temurun. Jadi tarik pukat bukan sekedar pekerjaan yang menghasilkan uang tetapi juga merawat tradisi atau budaya nenek moyang.

IMG_20231219_080725.jpg
Ayam botak lagi makan

Satu jam di pantai membuat pikiran lebih fresh, kemudian berjalan pulang ke rumah dengan penuh semangat dan hati yang berbunga-bunga. Sampai di rumah, saya memberi makan ayam siam botak yang cuma 2 ekor.

Sepasang ayam siam ini sangat spesial karena jantan dan betina, dua-duanya punya leher yang botak. Jarang saya jumpai ayam betina yang botak lehernya. Ini merupakan generasi ke tiga sedangkan generasi pertama sudah tamat alias di sembelih untuk acara maulud. Sudah menjadi tradisi di aceh, jika ada yang pelihara ayam kampung, pasti ada yang di potong untuk kenduri maulud.

Sekitar pukul 8.45 saya pergi mengantarkan isteri ke kantor sambil membawa 2 bed cover ke laundry untuk di cuci. Harga jasa laundry untuk 2 bed cover ukuran jumbo yaitu Idr 56.000 atau sekitar 14.7 steem.

Selesai dari laundry saya kembali ke rumah, tiba-tiba notifikasi di handphone bergetar, ketika saya buka ternyata steemcurator09 memberi vote 0.4$ atas komentar yang saya berikan pada postingan @nooruleman. Luar biasa senangnya karena ini kali kedua saya mendapatkan vote melalui kolom komentar.

Ayam greprek pak amat

Tanpa terasa azan zhuhur berkumandang, saya menunaikan kewajiban shalat zhuhur. Selesai shalat saya pergi membeli makan siang, hari ini isteri tidak masak jadi saya beli ayam geprek pak amat yang termasuk top 5 paling laris di Lhokseumawe.

Harga satu porsi ayam geprek Idr 10.000 atau sekitar 2.7 steem, sudah termasuk nasi, sambal, kuah, lalapan dan ayam goreng tentunya. Soal harga makanan, geprek is the best. Ketika harga sembako naik seperti beras, minyak goreng bahkan cabai yang merupakan bahan utama untuk sambal, geprek tetap bertahan sedangkan warung nasi lain sudah menaikan harga jualnya.

Sejak pagi hingga siang ini saya menghabiskan waktu di rumah sambil melanjutkan input nilai yang sebagian sudah saya kirimkan melalui whats up para wali kelas. Postingan ini saya tulis real time saat jeda pembuatan nilai siswa, jadi saya benar-benar menikmati proses penulisannya.

Sambil menginput nilai, terdengar suara kak nasywa marah-marah, digodain sama adek fadhlan. Suasana rumah yang biasanya sepi sekarang jadi ramai dengan pulangnya kak wawa dari asrama. Sang adek sudah sangat rindu dengan kakaknya. Setiap ada kesempatan, pasti dia akan buat kakaknya marah.

Waktu begitu cepat berlalu, tanpa terasa azan sudah memanggil, saya menjawab panggilan itu dengan menunaikan shalat tepat waktu. Penting bagi seorang muslim menjaga waktu shalatnya.

Belanja baju

Saat lagi ngobrol sama kak wawa, mama fadhlan telpon, nanti pukul 5 sore jumpa di toko baju, mama ada rezeki mau beli baju tidur untuk kakak dan adek fadhlan. Anak-anak merespon dengan gembira. Kami pun segera berangkat karena isteri saya sudah menunggu di sana.

Tiba di toko baju, anak-anak mulai hunting baju, adek fadhlan mau pilih baju main bola, kak wawa baju tidur, mama fadhlan ambil daster baju kebesaran kaum emak-emak. Banyak pilihan warna, ukuran dan model yang di pajang. Para pelayanan juga cukup cepat dalam merespon keinginan pembeli.

IMG_20231219_182418.jpg
Senja di dermaga

Setelah selesai belanja baju, kami pun pulang ke rumah. Kemudian saya pergi ke dermaga untuk menikmati lembayung senja menjelang maghrib. Sampai di sana ternyata ada kapal yang sedang bersandar mengisi bahan bakar dan keperluan lainnya.

Dermaga depot pertamina sudah lama berdiri sebagai pelabuhan bongkar muat kapal tanker yang mengisi bahan bakar. Banyak kapal yang transit di sana sebelum melanjutkan perjalanan. Azan maghrib berkumandang, saya pun bergegas pulang.

Selesai shalat maghrib, mama fadhlan, adek dan kakak semua mencoba baju yang dibeli tadi sore sambil tersenyum gembira. Kebahagiaan mereka merupakan anugerah terindah bagi saya.

Malam hari tidak ada aktivitas di luar, setelah makan malam bersama, saya menyelesaikan sedikit lagi input nilai, setelah itu saya take a rest. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00. Sekian dulu my diary hari ini yang mengungkapkan my deep feel to steem.

Semoga saya bisa konsisten menulis dan mengembangkan steem, di mulai dari keluarga saya terlebih dahulu. Terima kasih bagi semua yang sudah memberikan vote atas postingan saya, salam sehat dari saya @fadthalib 🙏.

Sort:  
Loading...

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

TEAM BURN

Your post has been successfully curated by @𝐢𝐫𝐚𝐰𝐚𝐧𝐝𝐞𝐝𝐲 at 35%.

Thanks for setting your post to 25% for @null.
We invite you to continue publishing quality content. In this way you could have the option of being selected in the weekly Top of our curation team.

Team Burn (1).png

Burning STEEM by sending it to the @null account helps reduce the supply of STEEM and so increase its price.

 6 months ago 

Thanks alot 🙏

Coin Marketplace

STEEM 0.23
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 66650.28
ETH 3590.00
USDT 1.00
SBD 2.96