Bangun pada pukul 05 pagi untuk sholat subuh aku memulai hari di akhir pekan ini dan merupakan hari terakhir libur hari raya Idul fitri 2022 karena besok akan mulai masuk kantor dan melaksanakan tugas rutin sebagai ASN di Dinas.

---

Seperti telah kuduga sebelumnya bahwa hari ini pasti banjir lagi karena sejak semalam hujan turun cukup deras yang disertai dengan angin kencang yang bahkan menyebabkan ada pohon yang tumbang dan menimpa gardu serta tiang listrik.

Sempat terdengar olehku dua kali suara seperti ledakan yang rupanya gardu listrik di simpang empat dekat dengan rumahku meletup dan menyebabkan listrik mati sepanjang malam.

Kami terpaksa tidur dalam kepanasan semalaman karena AC tidak berfungsi yang membuat istriku kelimpungan dan tidak bisa tidur karena sikecil Alvira bentar-bentar minta dikipasin.

Setelah sore kemarin sempat surut, pagi ini banjir kembali menggenangi kampung kami bahkan lebih tinggi dari kemarin. Pagi-pagi saja banjir sudah setinggi pinggang orang dewasa.

---

Suasana Banjir di pagi hari

Kondisi ini praktis membuatku tidak bisa kemana-mana padahal ini hari libur terakhir dan besok sudah merupakan hari kerja. Terpaksa hanya beraktivitas di rumah saja.

Kondisi banjir hari ini. Location

Kucoba membuat postingan pagi ini untuk mengisi waktuku sampai agak siang. Aku juga menonton youtube agar tidak ketinggalan informasi.

Aku mau ketawa tapi juga ikut bersedih melihat kondisi bangsa ini yang semakin semraut. Di Amrik sana presiden Joe Biden melakukan perayaan hari raya Idul fitri di Gedung Putih, sementara di negeri ini Pak De malah ke Yogya dan menghabiskan liburnya dengan mengunjungi satwa langka di Bali. How Comes…??

Kita juga disuguhkan pemandangan para menteri kabinet Jokowi yang safari ke berbagai tokoh baik tokoh agama maupun tokoh nasional dan petinggi partai politik padahal pilpres masih lama. Mereka tidak mengurus rakyat yang memilih Pak De sebagai presiden. Kalo kata Fahri Hamzah, menteri-menteri Jokowi sibuk cari duit dan cari popularitas….lupa mengurus rakyat yang menggaji mereka.

Leadership yang lemah adalah faktor penyebabnya dan kedepan kita jangan lagi memilih pemimpin berdasarkan popularitas atau elektabilitas yang di dongkrak oleh lembaga survey bayaran yang merangkap sebagai buzzer. Pemimpin haruslah memiliki kapasitas dan kapabilitas serta integritas yang tinggi, jangan aba-abal….

Menjelang siang anakku Alvira minta mandi banjir dan aku menemaninya main air banjir siang ini. Ini merupakan hiburan baginya karena tidak bisa kemana-mana di hari minggu ini.

---

Menemani Alvira bermain banjir

Usai menemani Alvira mandi banjir aku mengajak anakku @lutfihakim12 untuk membersihkan kolam ikan di samping rumah dan juga kandang ayam. Kebetulan pas banjir jadi aku bisa menggunakan air banjir tersebut untuk mencuci kolam dan juga tempat penampungan feces ayam di kandang.

Setelah semua selesai aku membersihan diri dan bersiap-siap sholat zuhur. Aku makan siang dengan menu alakadarnya karena sedang banjir dan tidak berapa lama kemudian adikku memberitahu bahwa ia akan mengantar ibu dan bapakku menggunakan perahu ke simpang empat karena di sana sudah ditunggui oleh adik perempuanku yang akan membawa ibu berobat karena beliau kurang sehat sejak kemarin.

Jam 05 sore adikku menelpon dan mengabari bahwa ibu dan bapakku sudah di bawa ke Lhokseumawe karena harus menjaga ponakanku Muhammad Althaf Fathian yang berumur satu tahun serta abangnya Muhammad Syibral Malasyi yang berumur 2,5 tahun karena ibunya masuk rumah sakit dan di rawat di RS Melati Lhokseumawe.

Pantas saja kemarin dia tidak bisa ikut kami ke pantai rupanya dia sakit dan menurut diagnosa sementara mengalami hipertensi. Maksud hati ibuku mau berobat rupanya sekalian menjaga cucunya, begitulah pengorbanan dari seorang ibu. Aku akan merasa sangat berdosa ketika aku tidak bisa membahagiakannya.

Aku meminta istri untuk membuatkan minuman teh bidara plus sore ini. Teh ini terdiri dari daun bidara kering, bunga cengkeh, kapulaga dan bunga lawang yang ditambahkan madu yang bisa menghangatkan badan ditengah suasana banjir begini.

Aku menikmati teh ini dengan kebab yang dipesan oleh anakku melalui temannya yang tidak kebanjiran. Alhamdulillah temannya mau membantu membelikan kebab dan beberapa barang lainnya.

Cemilan sore (kebab) plus teh bidara

Jam 06 sore aku menemani anakku Alvira untuk main banjir lagi sekalian mandi sore. Air banjir surut sangat lambat sementara langit terlihat sudah mendung lagi. Bisa saja banjir ini akan lanjut sampai esok hari. Hadeuh, Pak De kapan dirimu berpihak pada kami wong cilik..!

---

Mandi sore bersama Alvira

Malam ini kami makan malam setelah sholat magrib ditengah suasana banjir yang masih saja menggenangi kampung kami. Kami hanya bisa berdoa dan berharap esok pagi banjir sudah mengering.

Demikian diary ku kali ini. Semoga anda menyukainya dan terima kasih sudah mampir di postinganku.

Regards

@alee75

ABOUT ME