Street Culinary – Mie Caluek Mak Siti di Banda Aceh

_{Mie caluek Mak Siti}

Selepas mengantar anak sekolah, 20 Oktober 2023 lalu, saya singgah di sebuah lapak mie caluek di pinggir jalan T Nyak Makam, kawasan Lampineung, Banda Aceh. Saya kerap membeli mie caluek di sana untuk sarapan, tapi kali ini menyempatkan mengambil beberapa foto.

Penjualnya Mak Siti, mengakui berusia 70 tahun. Lapak jualannya hanya dibuka pagi sampai jelang siang, saya mulai melihatnya berjualan di sana sejak 2 dua tahun terakhir.

Saya memesan satu bungkus mie caluek campur sayur-sayuran (pecal). Saya tak memakan di sana, karena akan menikmati menu tersebut di warung kopi yang tak jauh dari lapak Mak Siti.

_{Mak Siti sedang meracik mie caluek pesanan saya (foto atas), dan bungkusan mie caluek}

“Kuahnya dicampur terus atau dipisah,” tanya Mak Siti.
“Campur aja Mak, ntar lagi juga saya makan,” jawab saya.

Harganya lumayan murah. Untuk mie caluek campur pecal harganya Rp10 ribu atau sekitar 2,9 STEEM atau 6,2 TRX. (konversi 17 November 2023). Sementara untuk mie caluek tanpa campuran apapun, dijual hanya Rp5 ribu atau 1,45 STEEM atau 3,1 TRX.

Usai membayar saya masuk mobil dan bergerak ke warung kopi Aroel. Di warung langganan tersebut, saya membuka bungkusan mie caluek pecal, lalu menikmatinya sebagai sarapan pagi ditemani kopi.

Tentunya tak lupa mengambil foto selfie untuk dapat ambil bagian dalam Street Culinary Contest - Season 14 yang difasilitasi @irawandedy

Mie caluek dikenal sebagai kuliner khas Aceh. Menu ini umumnya memadukan tiga jenis mie di dalamnya, mie besar seperti mie Aceh, mie sedang dan mie hun kecil. Penyuka mie caluek bisa memesan salah satunya atau mencampur ketiganya sesuai selera.

_{Menikmati mie caluek di warung kopi}

Sebagian penjualnya juga menyediakan aneka sayuran sebagai campuran. Mie caluek memakai bumbu kacang seperti saus kental yang manis dan pedas.

Rasanya nikmat dan bikin kenyang karena bahan dasar kandungan mie adalah tepung beras yang kaya karbohidrat. []

Salam literasi
@abuarkan