SEC S12W6: "The Diary Game (9 Oktober 2023): Education in our lives".

Morning Diary....!

Aku bangun di pagi ini karena ada suara yang memanggilku yaitu adikku yang membangunkanku dan mengingatkan bahwa banjir kembali datang di kampungku.

Aku segera bangkit dari tempat tidur dan melihat kondisi banjir pagi ini. Air banjir sudah menggenangi halaman rumah ibuku serta jalanan di depan rumah.

Banjir di kampungku terjadi sejak hari kamis lalu dan sempat surut pada hari Minggu kemarin, namun pagi ini banjir kembali terjadi di kampungku.

Dan aku pun tidak sempat mengungsikan mobil serta motor kami karena banjir datang di malam hari. Untung saja pondasi rumahku cukup tinggi (>1,5 meter) sehingga rumah dan kendaraan kami tidak tenggelam.

Hanya saja kami tidak bisa kemana-mana karena sudah terkurung oleh banjir. Begitu juga dengan anak-anakku yang tidak bisa bersekolah.

Seharusnya si Abang hari ini akan mengikuti acara pelantikannya sebagai ketua OSIS di SMA Negeri 1 Lhoksukon setelah terpilih Minggu yang lalu. Dan untuk itu dia terpaksa mengarungi banjir agar bisa sampai ke sekolahnya.

Anak laki-lakiku itu memang cukup aktif di sekolahnya. Hampir semua kegiatan ekskul diikutinya. Ada Pramuka, olahraga, sanggar dan lain-lain. Dia baru saja pulang dari acara camping pramukanya dan terlihat masih sangat kecapean, namun dia tetap berusaha hadir ke sekolahnya.

Air banjir terus naik dan hampir mencapai 1 meter. Si kecil Alvira tidak bisa pergi ke sekolah karena banjir ini juga menggenangi sekolahnya sehingga sekolah diliburkan.

Yang kita sesalkan bahwa dengan seringnya banjir terjadi di kampung kami, anak-anak sering tidak bisa sekolah.

Semakin siang, banjir semakin naik dan menurut informasi beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Utara juga mengalami banjir yang cukup parah.

Aku tidak bisa ke kantor karena banjir dan aku hanya berada di rumah saja sambil membereskan serta mengamankan barang-barang agar tidak terbawa banjir.

Aku hanya sempat mengikuti salah satu webinar kesehatan hewan melalui Zoom Meeting untuk menambah wawasan tentang keilmuan kami. Meskipun aku sudah berumur 48 tahun dan sudah bekerja di pemerintahan selama 23 tahun, namun kami harus selalu mengupgrade pengetahuan agar bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Benar seperti yang dikatakan dalam agama kami bahwa tidak ada batas waktu untuk belajar. "Belajar itu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat." Artinya proses belajar itu sepanjang hidup kita.

Di bagian lain juga disebutkan "Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China" yang maksudnya adalah carilah ilmu walau ke tempat yang jauh sekalipun.

Menjelang sore hari, air banjir masih saja naik dan sudah menggenangi garasi mobil kami. Menurut informasi dari Waduk Krueng Keureuto, banjir kiriman ke tempat kami diperkirakan akan terus naik sehingga kami harus tetap waspada.

Anak laki-lakiku yang pergi ke sekolah tadi pagi untuk mengikuti acara pelantikan sebagai Ketua OSIS tidak bisa pulang ke rumah kami dan aku menyuruhnya untuk menginap di rumah adikku saja di Keude Matangkuli.

Mudah-mudahan banjir kali ini masih dalam keadaan terkendali. Kalaupun air naik, semoga tidak menyebabkan kami harus mengungsi. Itu pula sebabnya kami selalu menyiapkan sampan sebagai langkah antisipasi ketika kami harus mengungsi.

Sekian diaryku kali ini. Terima kasih telah membaca. Stay healthy and fun, Ciao...!

Regards

@alee75

ABOUT ME