SEC - S18W5 : "One year with the Steem of Animals community-Towards a Better Life"

Keberadaan sebuah komunitas memiliki makna penting bagi kedua belah pihak, baik bagi pengurus komunitas maupun bagi para steemians dimana keduanya harus saling mendukung satu dengan lainnya.

Secara pribadi, aku belum bisa mendukung dengan maksimal komunitas ini karena beberapa kendala yang aku hadapi dalam kehidupanku di dunia nyata. Aku hanya bisa mensupport nya dengan membuat post-post disini dan sesekali memberikan masukan atau saran dan ide kepada pengurus komunitas.

Aku juga mengajak beberapa orang, terutama newcomer yang tergabung dalam sebuah grup WA kami yang terdiri dari @suryati1, @bahrol, @bang.dien, @wardiana030188, @dekna1992, @rinamareta22, dan @watii untuk ikut aktif membagikan postingan di komunitas ini.

Ayo kita ramaikan komunitas ini dengan ikut kontes serta membagikan postingan kita yang relevan disini.

Dan untuk memeriahkan satu tahun pencapaian Steem of Animals, aku ingin mengikuti kontes Steem Engagement Challenge Season 18 Week #5 ini.

Aku memilih kategori Funny and Cute Animals Memes karena aku termasuk orang yang peduli dengan politik terutama politik nasional. Politik sangat penting menjadi concern kita semua karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan juga menyangkut keberadaan dan keberlangsungan sebuah bangsa atau negara.

Beberapa tahun terakhir telah terjadi kemorosotan dalam berbagai aspek bernegara di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi stagnan, indeks persepsi korupsi dan indeks demokrasi menurun, kebebasan berekspresi terancam, hutang negara meningkat serta berbagai masalah lainnya melanda Indonesia.

Sebagai warga negara, kita harus memberikan kritik terhadap kondisi saat ini. Tentu dengan kemampuan kita masing-masing, dan sebisanya menghindari delik hukum yang bisa menjerat kita.

Salahsatu cara "aman" mengkritik kondisi dan kebijakan pemerintah adalah melalui meme agar membangkitkan kesadaran kolektif dari warga negara dengan tujuan akhirnya "memaksa" stakeholder/pemerintah untuk melakukan pembenahan dan lebih proaktif kepada kepentingan rakyat.

Baiklah, aku akan membagikan dua buah meme yang cukup relevan dengan kondisi saat ini :

Photo edited by : Photo Studio

Meme ini sangat pas dengan kondisi perpolitikan nasional saat ini yang baru saja selesai agenda pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (DPRK, DPRA, DPR-RI dan DPD) yang diwarnai dengan praktek berdemokrasi yang tidak sehat.

Meme ini adalah sebuah kritik atas tindakan Presiden yang menciptakan dinasti politik dengan "memaksakan" anaknya yang "belum cukup umur" menjadi Wakil Presiden melalui revisi batas minimum usia calon presiden dan wakil presiden.

Gugatan batas usia ini dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dengan keputusan absurd, dimana ketuanya adalah Adik ipar presiden atau pamannya Gibran (wakil presiden terpilih) yang kemudian Ketua MK diputuskan melanggar kode etik oleh Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

Setelah pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif selesai, saat ini sudah memasuki tahapan pemilihan kepala daerah atau pilkada yang akan dilakukan pada bulan November nanti, sedangkan presiden akan berakhir masa jabatannya pada bulan Oktober.

Seperti sebuah de Javu, kejadian revisi undang-undang pemilu atau revisi batas umur calon presiden dan wakil presiden kembali terulang. Kali ini adalah gugatan batas umur calon kepala daerah ke Mahkamah Agung.

Dengan dikabulkannya gugatan ini, maka anak bungsu presiden yang belum cukup umur untuk berlaga di ajang Pilkada mendatang dipastikan akan bisa ikut.

Kondisi demikian membuat para warganet memplesetkan nama dua lembaga ini menjadi :
MK (Mahkamah Konstitusi) menjadi Mahkamah Kakak, dan MA (Mahkamah Agung) menjadi Mahkamah Adik .... Uedan tenan... 😇

Karena sedang dalam masa perayaan Hari Raya Idul Adha yang ditandai dengan kegiatan pemotongan hewan qurban (sapi atau kambing dan domba), aku mengangkat sebuah meme diatas.

Untuk dijadikan hewan qurban, hewan memiliki beberapa syarat, yang salahsatunya adalah batas minimum umur yaitu dua tahun. Bila umurnya belum cukup maka hewan tidak boleh dipotong sebagai hewan qurban.

Lalu apa hubungannya hewan qurban dengan revisi batas umur calon presiden/wakil presiden dan kepala daerah?

Kalau saja ada revisi batas minimal umur hewan qurban seperti revisi batas umur calon presiden dan kepala daerah, maka bisa dipastikan akan banyak hewan yang akan berakhir hidupnya sebagai hewan qurban, padahal umurnya belum cukup.

Anda boleh tertawa, tersenyum atau malah mengernyitkan dahi anda terhadap satire ini....

---

Meme ini aku buat menggunakan foto kucing kami bernama Oyen dan mengeditnya menggunakan Photo Studio

Satu lagi meme yang ingin ku bagikan adalah fenomena yang masih terkait dengan rezim saat ini yang ingin meninggalkan legasi yang cukup ambisius meskipun hal itu tidak tercantum dalam visi misi calon presiden saat kampanye dulu.

Entah ada bisikan dari mana, ujug-ujug presiden ingin memindahkan dan membangun ibukota baru di Pulau Kalimantan yang diberi nama Ibukota Nusantara atau IKN.

Presiden sangat berambisi sebelum masa jabatan presiden berakhir pada bulan Oktober, ibukota negara sudah pindah dari Jakarta ke IKN. Bahkan direncanakan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 pada tanggal 17 Agustus 2024 akan dilakukan di IKN.

Proses pembangunan IKN ini sendiri menimbulkan banyak polemik dan juga protes dari berbagai pihak, namun rezim tetap pada pendiriannya.

Meskipun disinyalir merusak lingkungan dan hutan Kalimantan yang merupakan "paru-paru' dunia, proses pembangunan IKN tetap berlanjut yang menyebabkan tergerusnya APBN serta menimbulkan efek domino bagi perekonomian Indonesia.

Ditengah waktu yang semakin mepet, progres pembangunan IKN masih rendah karena investasi yang diharapkan tidak juga datang-datang. Bahkan Elon Musk, sepertinya tidak tertarik untuk berinvestasi di IKN, walaupun sudah beberapa kali menerima delegasi Indonesia.

Perkembangan terakhir, Kepala dan Wakil Otorita IKN malah mengundurkan diri. Menurut media Tempo, mereka lebih tepatnya diminta mundur karena "wanprestasi" alias progres pembangunan IKN masih rendah.

Lalu, apakah mimpi Pak Lurah (baca : Jokowi) untuk melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 di IKN akan terjadi??

Kita lihat saja nanti, gaes. Namun yang pasti, meskipun Presiden terpilih (Prabowo) yang dimasa kampanye menyatakan untuk mendukung IKN, sepertinya enggan memerintah di IKN.

Begitu juga dengan DPR-RI yang meskipun mendukung pemindahan ibukota ke IKN dengan meloloskan Undang-Undang Ibukota Baru, mereka tidak mau pindah ke IKN dan mengusulkan Jakarta sebagai Ibu Kota Legislasi.

Nah loh, Jadi siapa nantinya yang akan tinggal di IKN? Ada yang bilang, yang tinggal di IKN nanti adalah Jokowi dan putra mahkota yaitu Gibran.... 🤣🤣🤣

Itulah gaes, partisipasi ku kali ini pada kontes dalam rangka setahun keberadaan Steem of Animals di platform ini. Terima kasih telah membacanya. Jangan lupa tertawa, karena tertawa itu sehat.

Regards

@alee75

ABOUT ME