SEC | S11W3-""Discipline""

Ini adalah tantangan minggu ke 3 yang saya ikuti di komunitas anak dan orangtua. Saya senang mengikuti komunitas ini, bagi saya komunitas "Steem Kids & Parents" Adalah keterwakilan satu keluarga dimana di dalamnya terdapat anak dan orang tua, apalagi setiap tema yang dihadirkan pada setiap minggunya cukup menarik dan menantang. Seperti tema pada minggu ke 3 kali ini, antusiasme pengguna sangat tinggi, terbukti pada hari pertama saja sidah puluhan pengguna yang berpartisipasi

"DISCIPLINE" adalah tema yang menjadi tantangan di minggu ke 3 ini. Berbagai asumsi, pendapat dan opini setiap orang dapat kita temukan disini. Walaupun dengan persepsi yang berbeda-beda, namun saya yakin pada endingnya, semua mempunyai tujuan yang sama, hanya berbeda pada bagian-bagian tertentu dan itu sah-sah saja

Baik dalam skala kecil maupun lebih luas, kata disiplin adalah upaya pembentukan karakteristik dalam diri sendiri, keluarga, orang sekitar maupun dalam masyarakat umum. Disiplin merupakan suatu keadaan yang terbentuk dari proses dan serangkaian tabiat atau perilaku seseorang yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban dalam berinteraksi antara sesama, kelompok maupun dalam instansi terkait lainnya dalam sebuah komunitas

Dalam ruang lingkup yang kecil dan sedehana, disiplin dapat kita artikan sebagai satu ketentuan yang berkaitan dengan peraturan atau yang menjadi ketetapan yang bersifat menetap atau tidak berubah-ubah. Penerapan kedisiplinan biasanya mencakup setiap sisi kehidupan, mulai dari tingkah laku, adab, sopan santun dan sebagainya

Dalam ruang lingkup yang lebih luas, melanggar atau melakukan sesuatu tanpa mengikuti aturan serta melanggar ketentuan dapat dijatuhi sanksi, seperti dalam instansi pemerintah maupun swasta. Sanksi atau imbas dari pelanggan tata tertib maupun ketentuan bisa berupa teguran maupun dikeluarkan, tergantung dari sudut mana pelanggan itu dilakukan (besar atau kecil)

Terlahir dari keluarga yang taat agama, dari kecil saya sudah belajar tentang disiplin. Sikap disiplin yang pertama sekali saya pelajari adalah dari rumah. Dalam melakukan hal apapun, baik dirumah maupun di luar rumah kami selalu terikat dengan berbagai aturan. Jam berapa saya pergi main dan jam berapa saya harus sampai dirumah, mengerjakan shalat, pekerjaan rumah, tidur, bangun tidur sampai ke hal-hal yang t terkecil sekalipun, semua terikat dengan aturan

Menjalani pola hidup dengan disiplin atau didisiplinkan tak hanya saya dapatkan dari rumah, namun juga berlanjut saat saya sekolah dan menuntut ilmu pengetahuan agama di lembaga pendidikan lainnya

Dan ketika saya tumbuh besar, dewasa, menikah dan punya anak, disiplin itu saya terapkan dalam keluarga. Bagi saya kedisiplinan yang saya pelajari ketika masih kecil cukup berguna dan bermanfaat dalam kehidupan saya sehari-hari, maka kini saatnya saya implementasi kan buat anak-anak, keluarga serta orang-orang di sekitar

Penerapan sdisiplin secara benar, tepat dan terarah akan memnawa dampak baik,karena ketaatan dan kepatuhan menjadi pembeda dari arogansi dan tak terkontrol. Dengan memahami nilai-nilai kepatihan, akan timbul rasa percaya diri dan cinta kasih antar sesama. Nilai moralitas, kepatuhan, ketaatan dan kedisiplinan menjadi sasaran utama dalam membentuk pribadi yang berkepribadian, beradab dan bersinergi

Kedisiplinan memang kita mulai dari rumah atau dalam keluarha, terlebih buat nak. Membentuk karakteristik seorang anak adalah tugas utama yang harus kita dahulukan sebelum si anak menemukan karakter berbeda di luar rumah. Penting untuk diingat bahwa membentuk karakteristik seorang anak menjadi pribadi yang tangguh, telaten dan patuh adalah tugas utama seorang ayah, karena disaat dia keluar dari lingkungan keluarga (rumah) dia akan terbiasa dan mudah beradaptasi dengan siapapun dan dengan aturan apapun

Beda orang tentu berbeda pula dalam menerapkan aturan, dan sikap disiplin pada seoranh anak. Namun perlu kita ketahui membentuk karakteristik anak bukanlah hal yang mudah, perlu keseimbangan dan netralitas dalam segala hal. Kita juga pernah berada di posisi yang sama seperti mareka, jadi sejahat atau semodern apapun zaman sekarang, jangan mengerasi anak. Tanamkanlah pendidikan agama, moralitas dan keseimbangan, semoga dia menjadi pribadi yang tangguh, berdedikasi dan berkepribadian serta totalitas dalam bersikap sesuai dengan ajaran dan arahan yang didapatkan dari rumah (orang tua)