My Inspiring Story on Steemit | Karena Menulis Sudah Seperti Satu Tubuh

SETIAP bicara tentang Steemit, selalu membuat saraf pikir saya menarik. Karena pada dasarnya, platform berbasis blockchain ini memang selalu menggoda. Karena, saya suka menulis. Pada sisi lain juga suka dengan bahasa pemograman. Kalau di blog kita biasa mengenalnya dengan istilah bahasa html.

_{Desain by Canva}

Sedangkan di Steemit ini sendiri, banyak kisah-kisah inspiratif yang bisa kita peroleh dari postingan para steemian dari berbagai negara. Ada kisah-kisah manis dari Korea, Venezuela, Filipina hingga Italia. Bagi saya pribadi yang membuat menjadi candu di Steemit karena untuk melatih kembali serat menulis saya yang sempat "berkarat."

Jadi, dengan selalu menulis di Steemit setiap hari, minimal sebanyak 300 kata, itu sama saja dengan membuat adrenalin saya berpacu. Bagi saya menulis kisah diary game itu sangat inspiratif. Sebab, biasanya saya selalu menulis dengan format baku untuk membuat berita atau tulisan jurnalistik lainnya.

Namun, di platform terkece ini, kita bebas berekspresi dalam ranah berkisah tentang kehidupan. Yang kita tulis fakta dengan bahasa yang manis dan biasa. Pada sisi lain, kita berinteraksi dengan berbagai steemian dari belahan dunia. Meski tidak saling kenal dan bertemu face to face, tapi ikatan batin online ini membuat kita mendapat banyak sahabat.

Walaupun tidak paham bahasa mereka, tapi dengan google translate kita berinteraksi. Tidak ada halangan dalam banyak kosa kata, sehingga membuat saya menjadi nyaman. Hal-hal itulah yang membuat saya betah menulis setiap hari, saat ada waktu luang.

_{Tetap semangat dalam kondisi apapun}

Hal-hal seperti itulah yang membuat energi terus masuk ke pikiran saya, sehingga menulis itu menjadi semacam kebutuhan primer. Sehari saja tidak menulis di steemit, saya selalu merasakan ada sesutu yang kurang. Apalagi saat melihat rewards yang saya peroleh. Itu seperti suntikan vitamin yang bikin candu. Meski terkadang jumlahnya yang juga bisa bikin sendu. he-he

Apapun itu, belum mampu membunuh semangat saya untuk terus menulis. Sebab, target saya di steemit tetap tinggi. Pertama saya ingin segera "berenang" bersama lumba-lumba di lautan luas steemit. Peluang ke sana sudah dekat. Saya sudah mulai melihat lumba-lumba berenang dari kejauhan. Bagi yang pemasaran, eh penasaran bisa cekidot di wallet saya.

Setelah menjadi "seekor lumba-lumba", mungkin saya bisa sedikit pede berenang di lautan steemit, karena hanya dengan tingginya Steem Power yang membuat perahu kita lebih berharga. Selanjutnya, selain mendapatkan rewards untuk meningkatkan jumlah SP, tentu dengan menulis di sini, saya bisa mendokumentasikan kisah kehidupan.

Dengan demikian, pada suatu saat, ketika kisah-kisah ini terkumpul banyak, tentu ada rencana lain yang sedang saya susun. Sebab, jika menulis secara khusus dan fokus, tanpa ada "embel-embel" lain sepertinya selalu agak berat. Namun, ketika cahaya steemit muncul, semuanya menjadi lebih ringan. Entah kenapa bisa begitu. Sulit bagi saya untuk menjelaskan kenapa begitu.

Sepertinya, dengan apa yang saya lakukan selama ini, tujuan mendapat seekor lumba-lumba, bisa diprogramkan. Terbukti dengan konsisten mengikuti kontes dan rutin membuat postingan, tujuan utama bisa muncul di depan mata. Meski begitu, kita masih butuh whale-whale untuk mensupport, agar semangat tidak kendur.

Cara lain yang saya lakukan dalam dua bulan terakhir adalah dengan mensetting rewards power-up 100 %. Dan itu sudah berjalan mulus. Semoga saja bisa bertahan lama sehingga tujuan meningkatkan power tinggi tercapai.

_{Jangan pernah putus asa, tetap semangat}

Belajar dari apa yang saya jalani, maka saya mengajak teman-teman steemian untuk tidak patah arang. Tetaplah bersemangat dalam membuat postingan. Jangan pernah putus asa. Saat hasil yang didapat belum sesuai harapan, maka jangan langsung menutup laptop. Tetap nyalakan, dan bersabar. Sebab, kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.

Ada beberapa steemians yang membuat saya makin termotivasi. Semangat mereka memang menjadi semacam energi tambahan bagi saya. Kenapa? Karena dengan kesibukan mereka di dunia nyata, steemian panutan ini masih sempat membuat postingan di steemit.

Orang-orang seperti @anroja, @ridwant, @radjasalmandan @muzack1, bagi saya itu luar biasa. Sebab, dengan kesibukan mereka di dunia nyata, tapi masih meluangkan waktu untuk menulis. Sebab menulis itu mengukir keabdian. Bila ingin namanya abadi, maka menulislah.

Saya mengajak rekan-rekan steemian untuk mengikuti kontes ini. Semoga saja @isha46, @arispranata5 dan @ruma0630 punya waktu.

Banda Aceh, 9 Mei 2023

Kind Regards @Munaa