Cerpen: AndilasteemCreated with Sketch.

in STEEM INDONESIA2 years ago

Aku berada di ambang kematian karena dituduh melakukan pembunuhan yang tidak pernah aku lakukan. Sesuatu yang bisa kulakukan hanyalah melarikan diri dari pemburu yang tidak akan berhenti sampai aku terkapar di tanah.

20230129_204033_0000.jpg

Dibuat menggunakan Canva

Hari sudah sangat malam setelah mereka menjebakku dalam pertemuan. Dinner dengan partner bisnis? Pembohong! Mereka ingin membunuhku secara terencana, namun aku menyadari lebih dulu. Meski saat ini tidak ada tempat untuk berlindung dan tanpa siapapun yang bisa aku minta pertolongan.

Kali ini, aku benar-benar hanya bisa mengandalkan keberuntungan dan kekuatanku sendiri untuk bertahan hidup.

Detak jantungku semakin kencang saat aku berlari dari gedung pertemuan kami. tempat pertemuanku dengan para pembunuh itu! Aku harus menyelamatkan hidupku. Makanan itu penuh racun! Apalagi di sekeliling mereka adalah parang dan benda tajam. Ini adalah pola pembunuhan yang dilakukan tahun lalu!

Empat bedebah itu tidak akan berhenti sampai membuatku terkapar di tanah. Aku tidak pernah menyangka bahwa hidupku akan berubah menjadi seperti ini. Aku dituduh melakukan pembunuhan? Hah?! Ini benar-benar mereka rencanakan! Seorang Public Relations membunuh? Senjataku hanya telepon dan dokumen!

Lari Andila! Lari secepat mungkin! Kamu harus berhasil pergi dari tempat ini. Ucapku pada diri sendiri.

Aku berlari melewati jalan-jalan yang tidak ramai, berusaha mencari tempat untuk berlindung. Namun, setiap tempat yang aku lalui selalu berdekatan dengan mereka. Bahkan aku merasa tidak ada harapan untuk selamat.

"Di mana kau perempuan pembunuh! Jangan hanya mengendap-endap! Tunjukkan dirimu!" teriak Regan. Partner bisnis yang ternyata seorang bedebah.

Sambil berlindung di antara semak-semak dan gelapnya malam. Mataku menyapu semua yang ada di depanku. Berharap ada sesuatu yang bisa kugunakan pergi dari tempat ini.

Aku melihat sebuah gudang yang kosong. Tanpa berpikir panjang, aku masuk dan menutup pintunya. Aku merasa seperti telah menemukan oase di tengah gurun. Namun, aku tahu bahwa aku tidak bisa diam di sana terlalu lama, pemburu pasti akan menemukanku.

Dalam kepanikan, aku berpikir keras mencari jalan keluar. Tiba-tiba, aku ingat sebuah jalan yang tidak terlalu ramai yang aku lalui sebelumnya. Aku berpikir itu mungkin jalan keluarku.

Aku keluar dari gudang dan kembali berlari dengan hati-hati. Aku tidak akan berhenti sampai aku menemukan jalan yang aku ingat. Ya Tuhan! Sepeda motor! Aku melihat sepeda motor yang terparkir di sana!

Ini adalah kesempatan yang aku tunggu-tunggu. Aku mengambil sepeda motor itu, menyalakan mesinnya dan bergerak secepat yang aku bisa.

"Suara mesin! Ricky!! Ada di sanan pasti Andila ada di sebelah gudang! Cepat kejar dia!" Regan menemukanku cepat dan membuat semua orang berlarian ke arahku dengan senjata tajam di tangan mereka.

"AAAAHHH ....! PERGI KALIAN ...! JANGAN MENGEJARKU ...!"

Kupacu sepeda motor dengan sangat cepat. Pandanganku benar-benar fokus mencari jalanan yang bisa kulalui. Sejauh mungkin, menjaga jarak dengan bajingan itu.

"Dia ...! Cepat hentikan dia ...! Cepat! BERHENTI KAU PEREMPUAN PEMBUNUH ...!" teriaknya dengan jelas.

"SIALAN ...! RASAKAN INI ...!" teriak yang lain sambil melemparkan senjatanya tepat ke arah tubuhku!

Aku tetap fokus melihat peluang untuk kabur. Sama sekali tidak butuh memperhatikan mereka sebelum nyawaku benar-benar aman.

Hanya saja senjata tajam berukuran besar yang mereka lemparkan membuatku terkejut. Baju bagian pinggangku seolah ada yang mendorong. Sekilas aku melihatnya, benar. Benda tajam itu menghantam tubuhku.

Aku kesakitan. Hampir goyah dan bahkan hampir menabrak pohon yang sejak lama berada di tempatnya. Tapi aku tetap berusaha lolos. Ini hanya pinggang. Jika aku jatuh, nyawaku pasti melayang!

Dengan kecepatan penuh. Aku terus melajukan motor menjauh dari mereka. Aku sudah tidak peduli lagi. Harus tetap bergerak dengan cepat dan menjaga keseimbangan. Meski rasa perih menggeliat di sekitar pinggang tubuhku.

20230129_204532_0000.jpg

Dibuat menggunakan Canva

Aku berhasil meloloskan diri dari pembunuh yang mengejar. Namun, aku tidak merasa aman sampai aku benar-benar bebas dari ancaman pembunuhan yang dituduhkan padaku. Aku berjanji untuk menyelidiki siapa yang sebenarnya dalang dari semua ini.

Sort:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

Loading...

This post has been upvoted through Steemcurator09.

Congratulations! (1).png


Curated by - @inspiracion

 2 years ago 

Thank you so much @inspiracion
Have a nice day ✨

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 54933.05
ETH 2284.16
USDT 1.00
SBD 2.31