The Diary Game [Jum'at, 26 Januari 2024: Jum'at Berkah dengan Rutinitasnya]

Salam hangat Steemian semua
Hari Jum'at tanggal 26 Januari menjadi kisah yang menarik untuk dibagikan. Rutinitas di hari Jum'at selalu menciptakan kisahnya sendiri. Hari yang selalu diselimuti dengan keberkahan. Rutinitas seorang muslim untuk menjalankan kewajiban sholat Jum'at. Menciptakan setiap rasa penuh dengan rasa syukur. Sholat Jum'at akan memberikan keberkahan saat dijalani dengan perasaan tenang dan damai.

Nasi kotak Jum'at Berkah

Selepas melaksanakan sholat Jum'at secara berjamaah. Saya membawa pulang nasi kotak yang tersedia di teras masjid. Nasi kotak yang berisikan lauk ayam kuning pedas yang ditemani mie instan. Lauk pauk yang biasa digunakan untuk mengisi nasi kotak. Saya menikmati pemberian dengan rasa syukur di rumah. Apalagi momentum seperti ini tergolong jarang terjadi. Jum'at berkah dengan membawa nasi kotak teramat jarang terjadi di masjid di desa-desa. Hal ini tidaklah asing jika di daerah perkotaan. Itulah yang sempat saya rasakan bertahun-tahun saat masih di kota Denpasar, Bali.

Melihat TPS3R

Selepas menikmati nasi kotak, saya memutuskan untuk jalan-jalan. Siang ini saya pergi untuk melihat tempat pembuangan akhir sampah di Desa Sambi tercinta. Saya memiliki rasa penasaran dengan tempat pembuangan sampah desa yang baru saja diresmikan. Program yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. Walaupun pada waktu itu saya tidak dapat masuk ke lokasi. Setidaknya, saya dapat menyaksikan langsung ke lokasi. Pada dasarnya, saya hanya ingin mengamati akan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan pengamatan, sampah yang dikumpulkan berupa sampah plastik. Sampah organik tidak tampak di lokasi TPS3R.

Perolehan rumput sore ini

Selepas mengamati TPS3R, saya memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah, saya memutuskan untuk pergi ke kebun untuk mencari rumput. Rumput liar tumbuh subur di kebun dan perlu dilakukan pemotongan. Pada saat memotong rumput, hujan turun dan perlahan semakin deras. Saya masih memfokuskan diri mencari rumput. Pada saat jumlah yang diperoleh tergolong banyak, saya memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah, Si Merah tampak gagah walaupun sedikit basah dengan membawa hasil makanan kambing.

Meniriskan jenang jagung

Waktu yang mulai memasuki sore hari. Saya memutuskan untuk mandi dan memilih untuk istirahat yang panjang. Waktu pun berganti malam hari. Rutinitas malam hari masih seperti biasanya. Rutinitas membantu orang tua menjadi rutinitas yang menyenangkan. Saya hanya turut membantu meniriskan dan menyimpan jenang jagung. Rutinitas yang tergolong konsisten dilakukan saat malam hari. Apalagi, pekerjaan orang tua berjualan jajanan jenang jagung. Pekerjaan yang memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.

Itulah tulisan yang dapat saya bagikan. Semoga terdapat manfaat dari tulisan yang saya bagikan. Terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya...