|KONTES DEBAT (MINGGU 14)| ; Haruskah Siswa Diizinkan Menggunakan Ponsel di Sekolah: YA atau TIDAK

Assalamu'alaikum sobat steemians

Hari ini kita akan kembali bertemu dalam kontes debat dengan mosi yang sangat menarik yaitu haruskah siswa diizinkan menggunakan ponsel di sekolah yang diselenggarakan oleh @sahmie di komunitas fashion & style.

Tentu saja pilihan yang sulit bagi sekolah karena perkembangan teknologi yang sangat pesat di era 4.0 mengharuskan pihak sekolah waspada terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari teknologi tersebut. Pada mosi debat kali ini saya memilih opsi YA atau mendukung penggunaan ponsel pintar di sekolah.

MENDUKUNG PENGGUNAAN PONSEL DI SEKOLAH

Perdebatan pro dan kontra terkait pengggunaan ponsel di sekolah bukanlah hal yang baru. Begitu juga yang terjadi di sekolah saya. Kejadian saat rapat rutin bulanan sekitar 2 tahun yang lalu membahas tentang "Kebijakan larangan Ponsel di Sekolah".

Saat itu saya satu-satunya guru yang paling keras menentang kebijakan tersebut. Dari jumlah 70 orang guru di sekolah saya, mereka hanya diam tidak berani atau malas mengemukakan pendapatnya.

Setelah kepala sekolah memberitahukan kebijakan baru tersebut, saya langsung interupsi!. Ada beberapa hal yang membuat saya keberatan dengan kebijakan tersebut.

√ MINDSET YANG KELIRU

Menurut saya ada kekeliruan dalam cara pandang kita terhadap PONSEL. Hampir semua dari kita sepakat bahwa dampak negatif dari penggunaan smartphone itu besar. Jika kita mengikuti tentang hal yang negatif maka kita semua harusnya juga sepakat untuk tidak menggunakan ponsel karena itu barang yang membahayakan. Namun faktanya kita semua menggunakan barang tersebut.

Kemudian saya membuat analogi, apakah orang yang makan nasi berlebihan lalu dia mengalami obesitas dan kita akan menyalahkan nasi?. Nasi bagi banyak orang sebagai sumber energi tetapi bagi sebagian penderita diabetes nasi merupakan barang yang membahayakan.

Para peserta rapat sebagian mulai menerima analogi saya. Pada prinsipnya teknologi dan segala macam aplikasi yang ada di ponsel kita adalah kecanggihan dari era digital 4.0. Hal itu tidak bisa kita hindari sampai kapanpun. Untuk itu siswa harus diarahkan tentang memanfaatkan secara maksimal kecanggihan tersebut ke arah yang positip.

Kekeliruan yang lain adalah jika tujuan pelarangan ponsel hanya untuk siswa tidak terpengaruh dari hal negatif sehingga fokus belajar menjadi lebih tinggi maka ini sesuatu yang sangat kontradiktif.

Fokus belajar di sekolah tidak ada hubungannya dengan ponsel, itu merupakan tugas guru dan menjadi tanggung jawab guru dalam mengelola kelas sehingga siswa menjadi tertarik dan fokus pada pembelajaran yang disampaikan. Jangan lantas karena guru belum mampu secara maksimal mengelola kelas kemudian menyalahkan ponsel sebagai "pembenaran" atas kekurangan guru mengajar.

Hal negatif lain yang dikeluhkan para guru adalah kurangnya etika para siswa karena terlalu sibuk dengan ponsel. Ini juga pandangan yang keliru, siswa menghabiskan waktu di sekolah selama hampir 7 jam selebihnya dia kembali ke lingkungan tempat tinggalnya. Maka selama dia disekolah para siswa wajib mengikuti peraturan sekolah. Semua yang berhubungan dengan etika sudah ada di peraturan sekolah yang jauh sebelum maraknya penggunaan ponsel sudah ada. Artinya kenapa baru sekarang menjadi masalah.

√ DISKRIMINASI

Ketika siswa di larang menggunakan ponsel di seolah supaya fokus belajar maka hal yang sama juga berlaku pada guru agar sang guru bisa fokus untuk mengajar sepenuhnya.

Tapi fakta dilapangan ada guru yang banyak menggunakan ponsel untuk kepentingan lain sehingga itu merugikan bagi siswa yang kurang mendapatkan perhatian dari sang guru. Seharusnya kebijakan larangan ponsel berlaku sama bagi semua warga sekolah, itu baru adil.

√ KURANG ETIS

Dalam rapat itu saya membandingkan dengan kebijakan di sekolah yang membolehkan ada promosi kartu internet dari beberapa vendor untuk dilaksanakan di sekolah.

Bagaimana bisa, di satu sisi ada pelarangan ponsel sedangkan di sisi yang lain ada kegiatan penjualan kartu internet yang sangat kontroversial dengan pelarangan ponsel. Sehingga kesannya kurang etis saja.

√ SUMBER BELAJAR

Ketika kurikulum menuntut pembelajaran yang sifatnya "KONTEKSTUAL LEARNING" maka penggunaan internet sebagai sumber belajar tidak bisa dihindarkan. Ketersediaan buku pelajaran yang ada di perpustakaan tidak sesuai dengan jumlah murid dan bukunya sudah tidak "up date" dengan kondisi saat ini. Sehingga penggunaan ponsel merupakan solusi bagi permasalahan tersebut.

Dengan menjadikan internet sebagai salah satu sumber belajar maka para siswa akan mendapatkan referensi terbaru sehingga memudahkan tugas guru dalam membimbing siswa. Internet juga akan membuat siswa menjadi lebih inovatif dan kreatif dengan melihat banyak contoh yang tersedia di sana.

√ DIGITALISASI 4.0

Saat ini kita memasuki era digitalisasi yang tidak bisa dihindari. Apalagi setelah pandemi covid-19 melanda dunia. Semua berubah secara drastis, untuk itu sangat penting bagi kita saling berkolaborasi dengan selalu mengawasi dan mengingatkan siswa tentang hal tersebut.

Sebut saja maraknya JUDI ON LINE yang ada di aplikasi GAME. Tugas kita para guru dan orang tua untuk memeriksa ponsel siswa untuk mencegah aplikasi judi on line digunakan. Sehingga bisa meminimalisir dampak negatif dari internet.

√ JADILAH PENGGUNA PONSEL YANG "CERDAS"

Di akhir rapat saya katakan jadilah kita pengguna ponsel yang "cerdas" dengan memanfaatkan kecanggihan yang ada bukan malah sebaliknya.

Begitu juga dengan siswa harus dilatih agar menjadi pengguna ponsel yang cerdas dan itu bagian dari pembelajaran yang efiektif, efisien dan menyenangkan.

Kesimpulan dari rapat tersebut, bahwa larangan penggunaan ponsel tetap diberlakukan hanya saja bagi guru mata pelajaran yang menggunakan internet dibolehkan pakai ponsel selama proses belajar mengajar dengan pengawasan dari guru tersebut.

Bagi guru yang tidak menggunakan ponsel sebagai alat pembelajaran maka semua ponsel siswa dikumpulkan di meja guru dan dikembalikan setelah pembelajaran selesai.

Bukankah kebijakan yang sangat dipaksakan karena faktanya banyak siswa yang membawa ponsel ke sekolah dan dikumpulkan sama guru yang mengajar seperti gambar di atas.

Sekian pemaparan dari saya tentang pandangan mendukung penggunaan ponsel di sekolah. Semoga ini bermanfaat bagi kita semua. Saya juga mengundang @hudamalik20, @rumaisha dan @musaddikpase untuk berpartisipasi dalam kontes yang sangat inspiratif ini.

Terima kasih kepada @sahmie yang selalu konsisten mengadakan kontes debat ini dan juga para pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk mampir dan memberikan suaranya kepada saya. Salam sehat selalu dari saya @fadthalib 🙏