_Source

Assalamualaikum...

SEJUJURNYA, Steem sudah menjadi candu bagi saya. Sehingga bila sehari saja tak membuat postingan, saya seperti belum makan siang saja. Artinya, ada kelaparan dalam nonvisual yang membuat saya tidak bisa diam. Sehingga dalam segala kesibukan, saya selalu mencoba membuat postingan.

Pengembangan Pendapatan dan Keterampilan

Karena itu saya selalu membuat postingan yang menurut saya cukup menjadi catatan harian yang saya lakukan dan alami. Saya pun sudah cenderung menulis lagi dengan penuh semangat. Saya berusaha untuk membuat tulisan paling sedikit 350 kata.

Ketika menulis, memang tidak pernah terpikirkan untuk mendapatkan hasil atau finansial yang besar. Saya lebih senang menjadikan Steemit ini sebagai media untuk mengumpulkan tulisan. Tak ada beda jauh dengan blog yang sudah saya punya sebelumnya.

Perubahan itu saya rasakan selama ini. Saya seperti menemukan "rumah" baru untuk memotivasi saya dalam menulis. Meski terkadang, tulisan itu masalah recehan. Namun, selama berkecimpung di steemit ini saya bisa merasakan itu. Bisa menyalurkan hobi menulis, meski belum bebas berekspresi, karena terikat topik.

Pada sisi lain, saya merasa bebas menampilkan foto-foto tanpa terikat aturan baku. Karena foto-foto itu karya sendiri, meski masih memakai gawai.

_{Foto oleh Kaique Rocha}

Komunitas dan Dukungan Sosial

Selain masalah postingan, steemit adalah sebuah platform yang sangat unik bagi saya. Memang komunitas ini bukan saja memberi dukungan finansial, pada sisi lain akan terbangun menjadi sebuah relasi akrab dengan banyak steemias. Hubungan sosial inilah yang kemudian berubah menjadi dukungan sosial.

Di platform ini bisa kita lihat relasi manis yang sudah terbangun erat dalam beberapa tahun terakhir. Kepedulian warga steemit kepada sesama amat tinggi. Hubungan sosial yang berawal dari dunia maya kemudian terajut hingga dunia nyata, ini menjadi sebuah terobosan paling menarik.

Sebab, dukungan dan bentuk kepedulian itu terus dilakukan oleh para kurator dan moderator komunitas untuk beberapa aksi sosial. Karena itu, komunitas menjadi bernilai tinggi di kalangan masyarakat. Hubungan sosial itu tidak melihat latar belakang dan serta status sosial. Semua bergerak dalam satu tujuan sosial yang baik di Steemit.

_{Foto oleh Pixabay}

Tagline “Steem for Better Life”

Pada bab ini, saya tidak punya narasi yang mumpuni, dimana Steem sudah memberi kehidupan yang lebih baik bagi saya dari sisi finansial. Harus diakui, sampai saat ini belum masuk dalam tahapan itu. Mungkin siapa tahu pada tahun-tahun mendatang, hal ini akan menjadi kenyataan.

Namun, ada hal lain yang lebih penting dari nilai ekonomi. Harus diakui Steem ikut berperan dalam menciptakan pengembangan pribadi, hubungan sosial, dan dampak positif di dalam dan di luar komunitas. Contohnya, seperti hampir serupa dengan narasi di atas tadi.

Di mana dengan bersteemit, sudah muncul dampak positif dalam hubungan sosial. Contoh kecilnya adalah, bisa bertatap muka alias kopi darat langsung dengan beberapa steemian yang tinggal satu kota. Lalu, untuk pengembangan pribadi lebih pada motivasi untuk menulis.

Di sinilah kemudian saya menemukan keasyikkannya menjadi salah satu anggota komunitas steem. Dengan begitu, kita bisa saling berbagi dan bersilaturrahmi. Demikian sedikit ulasan saya tentang Living With Steem yang terkadang saya pikir, alur bahasannya rada-rada sedikit keluar jalur.

Terima kasih sudah membaca postingan ini. Saya mengundang rekan @rdp89 @rakiya @okere-blessing untuk mengikuti kontes ini. Terima kasih.

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

_2024/2/20