Steem Street Business Promo: Gerai Minuman 'Kuhaus'

Rabu sore 13 Maret 2024, saya dan keluarga mendatangi toko kue BreadBoy di kawasan Beurawe. Usai parkir mobil, istri dan anak-anak langsung masuk ke dalam toko tersebut. Saya memilih duduk di kursi teras toko sambil menikmati pandangan ke Jalan T Hasan Dek yang padat oleh warga lalu lalang mencari takjil berbuka puasa.

Pandangan saya tiba-tiba tertuju pada sebuah gerai yang berdiri terpisah dekat jalan di sudut samping toko, gerai minuman dengan merk ‘Kuhaus’. Saya penasaran karena merek itu terasa tak asing. Saya mencoba mengingat, ternyata mengenalnya pada sebuah imsakiyah Ramadhan 1445 H yang dibawa pulang oleh istri beberapa hari sebelum Ramadhan.

Location at here

Imsakiyah itu melekat di balik lapisan kaca meja makan rumah. Oooh, ternyata itu gerai minumannya yang dipromosikan dengan teknik yang mumpuni melalui jadwal waktu-waktu penting selama Ramadhan atau Imsakiyah.

Kaki saya bergerak ke gerai minuman itu. Tak berpikir panjang, saya memesan satu jenis minuman; ‘coconut original’ sambil bertanya berapa harganya. “Rp20 ribu bang,” kata pelayan. “Ok saya pesan satu,” kata saya. Harganya setara dengan 3.17 STEEM.

Sambil menunggu, saya melihat-lihat menu minuman yang tertempel di dinding kios tersebut. Ada tiga kelompok besar minuman yang dijual di sana; Fresh milk drink, kurma drink, dan coconut drink. Masing-masing kelompok punya ragam varian, yang dapat dipilih sesuai selera pelanggan.

Selang tiga menit kemudian, saya dipanggil untuk mengambil minuman yang sudah siap. Lalu saya kembali ke kursi teras toko kue sambil menunggu istri dan anak-anak yang sedang antre di kasir.

Saya memperhatikan dengan rinci minuman di tangan, tentu saja untuk mencicipinya harus menunggu berbuka sekitar dua jam lagi. Tak lama kemudian, istri dan anak keluar dari toko. “Minuman apa tu,” tanya istri.

“Coconut original merek Kuhaus, nanti kita coba saat berbuka puasa,” kata saya sambil masuk mobil. Lalu kami melaju kembali ke rumah.

Bunyi sirene tanda berbuka puasa terdengar sayup dari menara masjid di sekitar rumah. Makan kurma dan air putih sebagai pembuka, menjalankan sunah Rasulullah Muhammad SAW. Selanjutnya saya mencoba minuman merek ‘Kuhaus’. Rasanya lumayan dan bikin segar.

Anak-anak ikut mencicipinya, setelah puas dengan minuman es buah bikinan istri. Selanjutnya, kami larut menikmati berbagai makanan berbuka di atas meja, lalu salat Magrib berjemaah di rumah.

Minuman merek ‘Kuhaus’ baru saya kenal saat Ramadhan tahun ini. Racikannya minumannya lumayan, cocok untuk takjil berbuka puasa. Hanya saja terasa sedikit lebih mahal dibandingkan dengan minuman alami lainnya, seperti air kelapa muda dan minuman lainnya yang dijual lebih murah sebagai menu berbuka.

Saya menilai, minuman ini perlu sedikit menurunkan harga untuk persaingan bisnis dengan minuman kemasan, modern bahkan minuman tradisional lainnya. Persaingan bukan hanya soal rasa, tapi juga harga. Dan sangat sayang, jika gerai ini harus berhenti operasi padahal punya potensi lebih maju. []

Salam literasi
@abuarkan