Minggu, 20 Januari 2024 || BREAKINGNEWS, " EVAKUASI KORBAN TENGGELAM DI AIR TERJUN RAYAP "

^{AIR TERJUN RAYAP}

Assalamu'alaikum sobat steem

Telah terjadi peristiwa korban tenggelam di sekitar lokasi air terjun rayap desa alue papeuen kecamatan nisam antara yang tidak jauh dari objek wisata legendaris Blang Kolam.

Berawal dari rombongan remaja tanggung dari desa Tambon sedang mandi di sekitar air terjun rayap. Menurut keterangan saksi, ada dua orang remaja sedang memanjat pohon yang dahannya mengarah ke sungai. Spot itu merupakan tempat yang ideal untuk melakukan loncat indah alakadarnya alias salto yang langsung masuk ke dalam sungai.

^{SPOT FAVORIT TERJUN BEBAS}
Kebetulan kami dari grup "BEUTOI AGAM" SMK N 3 LHOKSEUMAWE sedang mengadakan HEALING sekalian MASAK KARI KAMBING di lokasi air terjun Rayab.

Saat kami selesai shalat Dhuhur sekitar pukul 13.15 wib, kami mendengar teriakan seorang ibu yang memanggil temannya di dekat lokasi kami masak. Ibu tersebut berteriak sambil mengatakan ada anak tenggelam, tolong cari tukang parkir atau siapa saja yang bisa berenang dan menyelam.

Teman ibu tadi sambil berlari mengatakan kepada kami, pak kalau ada diantara kalian yang bisa berenang tolong bantu. Kami pun segera ke lokasi kejadian yang berjarak 50 meter dari basecamp kami.

Begitu tiba di lokasi tanpa di komando para guru yang memiliki skill berenang dan menyelam langsung beraksi. Sementara saya mengambil beberapa dokumen penting sebagai bukti aksi kemanusiaan yang di lakukan oleh Kepala sekolah beserta guru SMKN 3 LHOKSEUMAWE.

Sambil memperhatikan proses evakuasi, saya mencari informasi terkait kronologis kejadian seperti yang sudah saya jelaskan di awal. Menurut keterangan saksi ada rombongan pelajar berusia sekitar 15 tahun memanjat pohon yang merupakan "spot terjun bebas" yang favorit.

Saat ingin meloncat terlihat korban sedikit ragu-ragu untuk beraksi, namun malang tak dapat dielakkan. Korban akhirnya terjun juga ke dalam sungai. Dan menurut keterangan yang melihat kejadiaan, saat itu korban sudah kelalapan dan berusaha berenang ke arah batu.

Korban sudah berhasil memegang batu namun tiba-tiba tubuh korban tertarik ke dalam sungai. Kemudian tenggelam dan tidak tampak di permukaan lagi.

^{UPAYA EVAKUASI KORBAN}

Sejak itu upaya evakuasi dilakukan dengan anggota seadanya, dari 10 orang yang bergantian menyelam, 7 diantaranya Kepala sekolah dan guru SMK N 3 Lhokseumawe, sisanya warga desa setempat

Tidak adanya Tim SAR khusus di lokasi dan ditambah lagi dengan peralatan apa adanya membuat evakuasi berjalan lambat. Para penyelamat sudah berusaha maksimal namun kendala berupa kedalaman sungai yang di bagian spot terjun bebas itu sekitar 5 meter. Membuat para penyelam kehabisan nafas saat berada di dasar sungai. Sehingga di butuhkan kayu yang panjang sebagai pegangan untuk bisa naik ke atas.

Di tambah lagi arus yang deras di dasar sungai dan pasir sungai yang membuat pandangan mata terhalang alias kabur. Hampir satu jam belum terlihat posisi tubuh korban berada dimana. Usaha terus di lakukan, ada tenaga tambahan datang dari salah seorang pemuda setempat yang sudah terbiasa mengevakuasi korban tenggelam.

Dia membawa kaca mata selam untuk mempermudah melihat di dasar sungai. Tak lama kemudian dia mulai menyelam. Dan berhasil melihat posisi tubuh korban yang terhimpit batu. Sepertinya korban terjebak di dalam celah batu di dasar sungai.

^{KORBAN BERHASIL DI EVAKUASI}

Evakuasi korban berlangsung dramatis, para penyelam dari SMK N 3 Lhokseumawe mulai kehabisan stamina, walaupun sudah makan kari kambing sebanyak 3 porsi seorang, namun karena nafasnya ahli hisab sangat terbatas jadi mereka mulai berhenti satu persatu.

Tinggal para SAR pemuda setempat dan pak Said selaku perwakilan SMK 3 yang bertahan. Beliau punya jam terbang tinggi dalam hal evakuasi korban bencana,. Di tambah lagi pengalaman sebagai aktivis MAPALA saat masih kuliah dulu.

Sekitar pukul 14.45 wib mereka bertiga berhasil mengikat tubuh korban dengan seutas tali untuk di tarik ke permukaan. Akhirnya evaluasi korban yang sudah meninggal dunia berhasil diangkat dari dasar sungai.

Selanjutnya pihak babinsa beserta aparatur desa melakukan pendataan terhadap korban yang meninggal akibat tenggelam yang berjumlah satu orang.

Menurut data yang saya peroleh, korban bernama Muhammad Fasha siswa SMA 1 DEWANTARA. Kemudian pihak terkait membawa jenazah dengan menggunakan ambulan ke rumah duka di desa Tambong.

Sekian breakingnews ini saya sampaikan, mohon maaf jika data korban yang tidak lengkap karena terkendala saksi di lapangan. Demikian juga dengan foto yang tidak dibolehkan oleh tim SAR setempat untuk mengambil gambar korban saat proses pengangkatan jenazah. Semoga Almarhum diberikan tempat yang layak disisi Nya, di ampunkan segala dosa dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. 🙏

Note: 10% @hot.news buat kontribusi komunitas