Mari kita buka buku harian untuk mencatat momen-momen menarik dalam hidup. Hari ini, saya berbicara dengan teman soal self awareness, kesadaran diri yang sangat penting. Bersama teman-teman saya, Lukman dan Angga, kita berangkat ke Sumber Jiput untuk berkumpul, minum kopi, dan berbincang. Dalam perjalanan, kita melewati pemandangan yang asri. Di lokasi, kami membahas berbagai hal, termasuk puasa dan kebaikan. Mari baca artikel ini untuk tahu lebih lanjut!"

^{Dokumen pribadi}

Halo teman-teman Steemian semuanya. Hari ini saya melakukan perbincangan menarik dengan salah seorang teman. Kenapa? Karena topik pembicaraannya mengarah pada Self Awareness. Yaitu kepedulian untuk memahami diri sendiri.

Sekitar pukul 15.00 WIB, saya dan teman saya, Lukman, berangkat ke lokasi di sekitar Kota Kediri. Kami akan bertemu seorang teman-Angga! Saya mengenalnya sudah sangat cukup lama namun cukup jarang bertatap muka secara langsung.

1. Mengendarai Motor, Menuju Titik Pertemuan

^{Dokumen pribadi}

Lukman mengemudi sepeda motornya dengan hati-hati. Melewati jalanan yang cukup lengang dengan kanan kiri adalah sawah. Tentu saja saya duduk di bagian paling belakang saat berkendara.

Kami juga melewati rumah-rumah yang berjajar rapi. Jalanan yang kami lalui kali ini bukan jalan utama. Sehingga masih banyak tanaman di kiri dan kanan daripada jalan utama yang cukup padat.

Dan apakah kamu tahu. Kami berkendara dengan sepeda motor beranggotakan tiga orang. Seharusnya ini melanggar aturan.

Tapi jalanan yang kami lalui benar-benar lengang. Kami juga melakukannya dengan hati-hati. Tidak sampai kebut-kebutan apalagi melakukan atraksi saat berkendara.

Tujuan kami kali ini adalah tempat kopi yang berada di Sumber Jimput. Sebuah lokasi yang sebenarnya termasuk destinasi wisata. Karena di tempat itu ada juga beberapa spot yang menunjukkan keindahan alam, tempat parkir yang luas, dan juga warung-warung yang tertata rapi.

2. Sumber Jiput, Kopi dan Puasa?

^{Dokumen pribadi}

Sesampai di lokasi kumpul, saya memesan minuman terlebih dulu karena Lukman akan menjemput Angga. Dan saat saya bertanya "kamu pesan apa?" Pada saudara Lukman yang saat itu bersama saya. Dia bilang "Enggak. Saya puasa." Dengan nada dan ekspresi malu, khas seumurannya.

Lalu saya menyadari jika bulan ini sudah memasuki bulan rajab. Oh, tidak. Ini di luar dugaan. Saya tidak mungkin tidak memesan kopi.

Bulan rajab adalah salah satu bulan yang mulia bagi umat muslim. Banyak orang-orang yang memanfaatkan bulan ini untuk melakukan kebaikan dan juga berpuasa untuk menahan nafsu. Seperti yang dilakukan saudara lukman satu ini. Dia melakukan puasa.

Tapi karena saya tidak puasa. Ya, mau bagaimana lagi. Apalagi tujuan kami ke sini memang minum kopi dan berbincang bersama. Segera saja saya memesan kopi hitam sebagai teman merokok. Sambil menunggu kedatangan Lukman dan juga Angga yang sedang ada di perjalanan.

Lalu tidak lama kemudian mereka berdua datang. Senyumannya menyapa kami dari kejauhan saat mereka memasuki kawasan Sumber Jiput. Angga memesan kopi dan lukman memesan air putih. "Air putih baik untuk tubuh," kata Lukman.

3. Saling Berbicara, Mendengarkan, dan Berpendapat

^{Dokumen pribadi}

Tidak langsung membahas self awareness karena memang tujuan kali ini memiliki beberapa topik pembicaraan. Salah satunya kami ingin membicarakan proyek token $TANI yang akan dibuat di blokchain Core. Lalu adalah self awareness dan juga topik tambahan lain.

Kami pun memulai perbincangan dengan membahas sesuatu yang saling memiliki keterkaitan dan identitas diri. Terutama saya, Lukman, dan Angga. Agar kami bisa saling "klik" dan sambung saat nanti saling berpendapat.

Tentang $TANI, kami bicara mengenai konsep token $TANI bagaimana akan dibuat. Lalu bagaimana tokenomicnya, komunitasnya, dan juga engagement yang akan diusahakan terjadi. Lukman cukup penasaran dengan proyek ini dan cukup banyak memberikan pendapat dan pertanyaan.

Bahkan Lukman memiliki cukup kapasitas mengenai informasi pertanian ini. Dia berbicara apabila sebelumnya telah bertemu dan akan melakukan perjalanan dengan kenalannya yang punya alat mengukur tanah. Agar orang dengan mudah mengetahui unsur apa saja yang berada di tanah.

Sedangkan Angga cukup banyak memberikan detail tentang konsep token $TANI yang sedang didesain. Kami bisa saling memahami pendapat masing-masing dan juga arah proyek yang akan dijalankan. Karena kami tidak hanya berbicara. Kami juga pendengar yang baik.

4. Self Awareness

^Pexels

Mengenai topik satunya lagi, self awareness adalah tentang memahami diri sendiri. Baik itu mencakup pikiran, perasaan, atau emosi yang ada di tubuh kita. Lalu bagaimana hal-hal itu bisa mempengaruhi diri kita. Sebuah topik yang menarik.

Saya cukup senang membahas sesuatu yang bermanfaat untuk pertumbuhan diri. Karena dengan memahami diri sendiri, kita akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan diri sendiri dan juga dengan keadaan yang terkadang tidak sesuai harapan.

Saya bertanya "bagaimana teknis memahami diri sendiri?" dengan santai kepada Angga. Sudah sejak lama saya ingin menanyakan hal ini. Cukup lama pula pertanyaan ini mengendap di kepala dan memori gawai saya.

Tapi tentu saja jawaban yang mudah dipahami adalah dengan informasi-informasi pembuka. Angga juga membicarakan hal-hal lain yang masih berhubungan dengan topik yang sedang dibahas, agar jawabannya lebih mudah saya mengerti.

"Kalau saya, melakukannya dengan memperhatikan napas," dengan ekspresi santai dia menjawabnya. "Ada beberapa cara yang bisa digunakan. Salah satunya adalah dengan meditasi. Dan meditasi memperhatikan napas ini yang saya gunakan," tambahnya berucap.

Hal yang terjadi selanjutnya adalah kami saling bertanya dan menanggapi. Mengutarakan pendapat, mencoba mengkritisi perkataan yang diberikan agar mendapatkan pemahaman yang lebih detail. Seperti perbincangan atau diskusi seperti umumnya.

Tapi tentu saja. Kami juga melakukan banyak gurauan dengan santai agar perbincangan bisa terasa mengasyikkan. Tidak lupa juga, menyeduh kopi dan menghirup tembakau. Kami ahli dalam hal ini.