The Diary Game, Rabu 3 Agustus 2023 (Musibah datang tidak terduga)

in Steem SEAlast year (edited)

IMG_20230802_184735_398.jpg

LUCYMssPjPkNSqA4R8GVisGuWmEiTbcWLWDufxa8iJ53FUiV2L9kHKEnuu6UwsBt3cx5E6NcvszNnJfW9jHK1r75pZmy847jKrMG5a7jbq3dm87hyXyT8oFqwBU93E...rNwjABCfyvYfbdAgxnm3wsNki43HvKg7P7WARxDUpLvvmmBBaz3C9R6u4w1ejbfEcD8o8gxPKZxu6Je7uE72y2RVbTvs3EUdVLieGffqKyQg8C3J7SQrNe5yp.jpeg

Assalamualaikum steemit lover...!

Hai semuanya...
Semoga di manapun kita berada dan kemanapun kita melangkah kita semua senantiasa dalam lindungan dan petunjuk Allah SWT.

Pagi ini masih seperti pagi kemarin, seperti biasanya saya menyiapkan semua kebutuhan dan keperluan anak-anak untuk sekolah. Dan setelah mereka semua berangkat saya lanjutkan untuk bersih-bersih di rumah sedangkan suami sudah berangkat ke RS Cut Mutia bukit rata untuk check up bapak mertua. Sedang-sedang saya bersih-bersih anak-anak pun pulang dari sekolahnya masing-masing. dan setelah pulang dari sekolah mereka langsung buru-buru ganti baju dan pergi lagi untuk bermain bersama teman-temannya.

Tidak lama setelah mereka berangkat untuk bermain,si sulung pun pulang untuk memberi kabar dengan nada kesalnya yang bahwa kepala adiknya sudah terluka. dan saya yang masih dalam keadaan bersih-bersih langsung buru-buru untuk menemuinya dan memastikan seperti apa lukanya. Dalam keadaan masih siap-siap tiba-tiba seorang tetangga yang melihat anak saya terluka juga datang ke rumah untuk mengabari dan memastikan Apakah saya sudah pergi atau belum. Tidak lama kemudian saya pun langsung berangkat bersama si sulung dan si bungsu mengikuti tetangga tersebut.

Sesampainya di sana saya langsung memarkirkan kereta di tempat yang aman karena jalan yang saya lalui merupakan jalan lalu lalang orang pergi dan pulang dari pantai. Tiba-tiba Ketika saya menoleh ke bagian belakang kepala anak saya. Perasaan ini sudah tak terbendung dan semua otot-otot mulai melemah dan nangis histeris melihat luka yang ada di bagian kepala anak saya tersebut. Lukanya terbilang besar dan juga dalam,tangisan saya makin menjadi-jadi dan semakin tidak bisa mengontrol bicaranya. Tetangga-tetangga yang ada disana langsung menenangkan saya dan menyarankan kepada saya untuk langsung membawanya ke rumah sakit supaya bisa dibersihkan dan diambil tindakan lebih lanjut.

sebelum langsung ke rumah sakit saya ke rumah ibu dulu untuk menitipkan si bungsu kemudian langsung menuju ke rumah kakak dan memintanya untuk menemani saya ke rumah sakit karena jika saya pergi sendirian Saya tidak kuat dan tidak bisa fokus nantinya dalam mengemudi. kakak mau minta saya untuk membawanya ke Puskesmas tanah pasir karena tempat itu lebih dekat dari tempat tinggal kami daripada harus ke Puskesmas samudra.

Screenshot_20230803-002427_1.png

Perasaan campur aduk

Sesampainya di sana luka tersebut mulai dibersihkan sedangkan saya masih berdiri di pojokan karena jangankan untuk menenangkan melihat saja sudah tidak kuat. Tangisannya begitu histeris karena merasakan sakit yang luar biasa ketika proses pembersihannya dan pencukuran rambut supaya lebih mudah untuk proses penjahitan selanjutnya.

Ini adalah pertama kalinya saya menangisi anak-anak dengan sangat histeris bahkan dalam perjalanan tadi menuju ke rumah kakak pun saya mengemudi kereta sambil menangis sejadi-jadinya. Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Perasaan masih keluar apalagi ketika mendengar anak-anak menjerit kesakitan ketika penyuntikan sebelum dilakukannya proses penjahitan. Jangankan saya sebagai ibunya kakak saya saja tidak sanggup untuk melihat itu semua.
Ya Allah...
Saya yakin pasti ada hikmah dibalik semua ini dan tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semoga ini yang pertama dan terakhir kalinya melihat anak-anak saya harus menangis kesakitan. setelah pengetikan tersebut anak saya mulai tenang mungkin karena rasa sakitnya sudah tidak terasa lagi akibat suntikan tersebut. Dan Alhamdulillah semua prosesnya sudah siap dan kami sekarang sudah siap-siap untuk pulang.

IMG_20230802_184735_398.jpg

Musibah datang tidak terduga

Dan ini adalah penampakan setelah kepala anak saya diperban.

IMG_20230802_172024_235.jpg

Sore hari baru makan pagi

Sesampainya di rumah saya langsung memandikannya supaya bekas-bekas darah tadi bersih dan tidak bau amis lagi. kemudian saya lanjut untuk membersihkan dapur yang tadi sempat tertunda Karena buru-buru untuk memastikan keadaan anak sehat tersebut. Tiba-tiba ibu mertua bersama adik ipar pun datang dan saya langsung menyuruhnya masuk karena saya ingin menyelesaikan sedikit pekerjaan lagi yang sempat tertunda. Setelah bersih-bersihnya selesai saya langsung buru-buru ke sebuah kios yang tidak jauh dari rumah saya untuk membelikan kue dan minuman teh siap saji. Sedang-sedang saya bersama ibu mertua,ibu saya pun datang untuk memastikan keadaan cucunya.

Azan zuhur berkumandang dan ibu mertua langsung pamitan pulang karena beliau pun belum sempat memasak di rumah karena harus buru-buru menjenguk cucunya. Dan ibu pun pulang untuk melaksanakan salat zuhur dan menyiapkan makan siang untuk ayah yang sebentar lagi akan pulang dari tambahan untuk menaikkan air ke dalam tambaknya.

Anak-anak sudah tertidur dan saya langsung buru-buru untuk melaksanakan salat zuhur kemudian langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan makan siang sekaligus untuk pagi dan sorenya. Walaupun keadaan anak-anak sudah aman tapi perasaan ini masih merasa trauma dan masih meneteskan air mata jika teringat anak-anak menangis histerius kesakitan di rumah sakit tadi. Setidak penurut apapun mereka yang pastinya orang tua tidak akan pernah ada yang mau bila anaknya merasa sakit dan merasa apapun yang mereka tidak senang. seolah-olah jika rasa sakit yang diderita oleh anak bisa diganti maka ibu siap menggantikan posisi itu.

IMG_20230802_184806_287.jpg

Bibi juga datang

Huhhh...
Sambil istirahat sebentar terdengarlah suara adzan ashar berkumandang dan saya langsung buru-buru untuk melaksanakannya mumpung anak-anak masih tertidur. Tiba-tiba ayah pun datang untuk menjenguk cucunya beliau berpikir adik masih belum bisa bangun rupanya ia sudah keluar sampai ke dapur mungkin ingin bermain apalagi temannya banyak sekali di luar sedang bermain bersama abangnya. Tidak lama setelah ayah datang Bibi pun datang juga ke rumah untuk menjenguk si adik yang lagi sakit.
Pertemuan kami pun berlangsung lama karena selain memperbincangkan kronologi kejadian si adik kecelakaan kami juga sempat mengobrol beberapa hal lainnya.

Tidak lama kemudian ibu dan Bibi pun pamitan karena hari semakin sore. Alhamdulillah sampai saat ini keluarga selalu berada di garda terdepan baik itu tentang perhatian bantuan ataupun hal-hal yang lainnya. Semoga ini akan tetap selamanya tidak akan pernah berubah sampai kapanpun dan bila-bila masa.

IMG_20230802_184822_731.jpg

Ayah menjenguk cucunya

Inilah kebiasaan orang tua kami.
Jika mereka berkunjung ke rumah kami, tangannya tak pernah kosong apapun yang ada di rumah akan dibawanya kemari. Padahal baru tadi pagi saya bergumam kalau di rumah ibu ada buah naga yang masih belum dipetik dan Masya Allah di sore hari buah naga itu sudah berada di rumah kami. Semoga Allah senantiasa anugerahkan kesehatan kepada orang tua kami, hidup di dunia dengan bahagia dan di akhirat masuk Syurga aamiin.

Dari musibah ini sedikit banyak pelajaran yang bisa diambilkan, apapun yang terjadi ibu akan selalu ada untuk anak-anaknya karena ibu juga merupakan yang paling egois sedunia. Dia boleh memarahi anaknya tapi dia tidak akan mengizinkan orang lain untuk memarahi anaknya sekalipun itu suaminya. Rasa sayangnya tak terbatas dan tak terhingga sepanjang masa tak peduli bagaimanapun sikap mereka.

Sayangilah anak-anak kita karena kebersamaan mereka bersama kita tidak akan lama. Dan masa ini akan menjadi masa-masa yang sangat kita rindukan di suatu saat nanti ketika mereka sudah melanjutkan pendidikannya di tempat yang lumayan jauh dengan tempat tinggal kita.

Jangan pernah mengucapkan kata-kata yang tidak baik tentang mereka daripada harus mengeluarkan energi negatif sebaiknya kita menggunakan lidah kita ini untuk mendoakan yang terbaik kepada mereka karena doa orang tua itu tidak ada hijab untuk anak-anaknya.

Demikianlah Diary saya hari ini.
Semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat untuk kita semua dan menjadikan kita lebih sayang untuk anak-anak kita dan tidak menyakiti perasaannya dengan cara apapun itu karena mereka adalah amanah dan amanah itu jika memang kita tidak sanggup untuk mengelolanya maka Allah akan mengambil alih untuk itu semua. Dan itu akan menjadi sesuatu yang sangat menyakitkan bagi kita sebagai ibu khususnya dan orang tua umumnya.

Terima kasih banyak untuk @steemseacurator,@steem.amal,@anroja,@waterjoe,@radjasalman dan semua sahabat stemian yang selalu setia mendukung dan mengunjungi saya sampai pada detik ini.

Semangat untuk semuanya karena kita pasti bisa...!

Wassalam,

Tentang saya

@muthmainnah

31Q3JAt52XV33ydbCajcM9KYfW3Err8BpJwnruA98CJTBfU3Q7mA6zc8MsxU2DLedwveZ52acrR1tMSTxqD6q6jDejqNN5sQXaDyV6yUFzcDnz6qxa4AvK2yQARuyh...hYqHeB6dw3ByfegfNhjxKzZ1tV5YLuUhDTTZqrxNUnmdQUkCdY9YjS3Yc9Dn8q85qEQJywL5yET6svqXPFUJcJyNgh3BZH2P8nuPPoozRUgLxsEmgVB6vLssc.jpeg

Sort:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

 last year 

Konten bagus dan mendapatkan dukungan kurasi 100% dari saya. Teruslah membuat tulisan berkualitas untuk post di Steem :)

Terima kasih bg @waterjoe untuk dukungan dan perhatiannya...
Semoga bahagia selalu..🤗

Thank you for supporting @pennsif.witness. It is much appreciated.

You're welcome...🤗
And I hope this will be a good start for my development in the world of steemit.
May you always be in blessings and happiness forever...🙏

 last year 

Semoga lekas sembuh

Aamiin...🤲

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58734.46
ETH 2636.20
USDT 1.00
SBD 2.43