Assalamualaikum...

_{Edited by Canva}

SUASANA Piala Eropa tak begitu kental seperti Piala Dunia. Di setiap warung kopi tertentu punya teve untuk menonton sepak bola. Khusus Piala Eropa 2024. Bahkan ada yang sengaja dibuat layar proyektor untuk menonton pertandingan bola sepak.

Nuansa itu saya dapat ketika singgah ke beberapa warung kopi di seputaran Banda Aceh. Rabu saya singgah ke Join Cafe yang ada di sisi kanal banjir Dhoi, Punge. Orang-orang lebih menyebutkan Krueng Dhoi. Tapi, secara fisik sebenarnya lebih cocok di sebut kali, ketimbang sungai. Tapi, begitulah.

Barangkali ada benarnya juga itu Krueng (Sungai), sebab bisa saja dulunya sungai ini lebar dan beraliran deras. Seiring dengan perkembangan zaman serta pertumbuhan kawasan, membuat sungai menjadi sempit. Bisa saja seperti itu. Ini asumsi saya saja.

Duduk di sisi Krueng Dhoi yang sudah lama tercemar.

Di sisi krueng inilah saya duduk sejenak untuk mencari suasana baru. Kebetulan ada sejawat yang cukup betah ngopi di sekitar kawasan ini. Kebetulan, ketika saya mendarat di sana, krueng berair hitam. Aroma parit sesekali membaui hidung.

Kami duduk begitu dekat dengan pinggiran kali. Seberangnya rumah dinas Panglima Kodam Iskandar Muda. Tak jauh dari sana, sebuah jembatan kecil yang memisahkan Blower dengan Lampaseh terlihat bagus. Wajar, sebab belum setahun jembatan ini mengalami perluasan. Sebelumnya cukup sempit.

Suasana warung Join Kopi yang ada disisi Krueng Dhoi.

Saya menghabiskan waktu sampai siang hari ini. Pukul dua siang baru beranjak pulang. Lalu melanjutkan perjuangan lainnnya. Setelah Ashar, saya singgah sejenak ke Solong Jepang. Duduk di sana, bekerja sambil bertemu beberapa kolega biasa.

Sebelum magrib saya pulang. Kemudian melanjutkan kerja kecil-kecilan di rumah. Selepas magrib duduk di depan laptop sampai azan Isya berkumandang. Pukul 11 malam nanti saya berencana untuk menonton pertandingan Piala Eropa. Kali ini fokus laga Belgia versus Ukraina.

Saya menontonnya di warung kopi terdekat. Bodin Kopi. Ketika tiba di lokasi masih ada beberapa meja yang kosong. Akhirnya, ditemani laptop, saya menunggu kick-off sembari bekerja. Membuat postingan dan membalas komentar di komunitas.

Suasana warung Bodin Kopi saat lawan Belgia vs Ukraina

Sejujurnya, saya sudah jarang menonton bola bila mainnya jula malam atau tengah malam. Saya memilih-milih. Tapi di Piala Eropa kali ini, ada beberapa tim yang mendapat respek dari saya; ada Turki, Inggris, Portugal, Perancis dan Spanyol. Belgia sendiri awalnya saya suka dengan pola permainnnya di bawah racikan Roberto Martinez.

Kini Martinez menjadi juru latih Portugal. Selama babak penyisihan Piala Eropa alias Euro 2024 ini, saya hanya menonton tiga pertandigan. Turki versus Portugal, Perancis lawan Polandia dan Belgi kontra Ukraina. Tiga duel yang saya nonton ini semua berujung kecewa.

Kecewa Turki kalah, kecewa Perancis gagal menang atas Polandia dan Belgia juga gagal menang lawan Ukraina. Dulu semasa di bawah Martinez, permainan Belgia yang berjuluk Setan Merah itu sangat menghibur. Begitu pula dengan Perancis.

Perancis juga bikin saya kecewa berat, karena tidak bisa "membunuh" lawan dalam 90 menit waktu normal. Akan halnya Belgia, saya kecewa dengan pemain seperti Romelu Lukaku, Kevin de Bruyne serta sederat bintang yang tampil rancak di Liga Inggris.

Hingga babak kedua nyaris berakhir, saya tidak menunggu laga kelar. Karena kecewa dengan permainan dan hasilnya yang bermain kacamata. Saya pun pulang menjelang jam satu dini hari. Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

_27/6/2024