Teknologi Blockchain: lindungi catatan pertanahan dengan membuatnya tidak dapat diubah dan transparan, untuk cegah korupsi dan penipuan

mpu.gandring (72)in Steem SEA • last year

Berikut adalah beberapa detail teknis tentang bagaimana catatan blockchain tidak dapat diubah:

Kriptografi: Blockchain menggunakan kriptografi untuk mengamankan datanya. Semua data di blockchain disimpan dalam blok, dan setiap blok dienkripsi dengan hash kriptografi. Hash kriptografi adalah pengidentifikasi unik untuk suatu data. Jika datanya diubah, hashnya juga akan berubah. Artinya sangat sulit untuk merusak data blockchain tanpa terdeteksi.
Desentralisasi: Jaringan Blockchain terdesentralisasi, artinya jaringan tersebut tidak dikendalikan oleh entitas tunggal mana pun. Hal ini membuat sangat sulit untuk merusak jaringan blockchain, karena setiap perubahan pada data harus disetujui oleh sebagian besar node di jaringan.
Mekanisme konsensus: Jaringan Blockchain menggunakan mekanisme konsensus untuk memastikan bahwa semua node di jaringan menyetujui status buku besar. Ini berarti bahwa semua node di jaringan harus menyetujui validitas setiap blok sebelum ditambahkan ke blockchain.

Fitur-fitur teknis ini mempersulit pejabat yang korup untuk mengubah catatan tanah demi keuntungan mereka sendiri. Jika seorang pejabat korup mencoba mengubah catatan tanah di blockchain, perubahan tersebut akan terdeteksi oleh node lain di jaringan dan ditolak. Selain itu, pejabat yang korup perlu mengendalikan sebagian besar node di jaringan agar berhasil. Hal ini sangat sulit dilakukan, karena jaringan blockchain biasanya sangat besar dan terdistribusi.

Berikut adalah contoh bagaimana blockchain dapat digunakan untuk melindungi catatan tanah:

Setiap catatan tanah dapat disimpan di blockchain sebagai token unik.
Token dapat berisi informasi tentang tanah, seperti lokasi, ukuran, dan kepemilikannya.
Token dapat ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lainnya menggunakan kontrak pintar.
Semua transaksi di blockchain bersifat publik dan transparan.

Jika seorang pejabat korup mencoba mengubah catatan tanah, perubahan tersebut akan terdeteksi oleh node lain dalam jaringan dan ditolak. Selain itu, pejabat yang korup perlu mengendalikan sebagian besar node di jaringan agar berhasil. Hal ini sangat sulit dilakukan, karena jaringan blockchain biasanya sangat besar dan terdistribusi.

Teknologi Blockchain berpotensi merevolusi cara pengelolaan catatan tanah. Dengan membuat pencatatan tanah tidak dapat diubah dan transparan, blockchain dapat membantu mencegah korupsi dan penipuan.

Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?