Pemilihan platform blockchain untuk pendaftaran tanah bergantung pada faktor-faktor seperti transparansi, skalabilitas, keamanan, kepatuhan regulasi, dan biaya

Memahami Komprominya

Memilih platform blockchain yang tepat sangat penting bagi keberhasilan sistem pendaftaran tanah. Keputusan bergantung pada pemahaman persyaratan khusus proyek dan kelebihan serta kekurangan berbagai jenis blockchain.

Blockchain Publik vs. Blockchain Privat

• Blockchain Publik:
  • Kelebihan:
    • Transparansi dan kekekalan yang tinggi
    • Terdesentralisasi, tahan terhadap penyensoran
    • Komunitas dan ekosistem pengembang yang besar
  • Kekurangan:
    • Potensi masalah skalabilitas untuk pendaftaran tanah berskala besar
    • Kecepatan transaksi yang lebih rendah
    • Masalah keamanan karena sifatnya yang publik
• Blockchain Privat:
  • Kelebihan:
    • Performa dan skalabilitas yang lebih baik
    • Kontrol yang lebih baik atas peserta dan data jaringan
    • Tingkat privasi yang lebih tinggi
  • Kekurangan:
    • Kurang transparan dan dapat diaudit
    • Potensi risiko sentralisasi

Blockchain Berizin vs. Tanpa Izin

• Blockchain Berizin:
  • Kelebihan:
    • Akses terkendali ke jaringan
    • Kecepatan transaksi yang lebih cepat
    • Keamanan yang ditingkatkan
  • Kekurangan:
    • Kurang terdesentralisasi
    • Potensi penyensoran
• Blockchain Tanpa Izin:
  • Kelebihan:
    • Sangat terdesentralisasi
    • Terbuka untuk partisipasi publik
    • Tahan terhadap penyensoran
  • Kekurangan:
    • Performa dan skalabilitas lebih rendah
    • Potensi spam dan serangan jahat

Faktor Kunci untuk Pengambilan Keputusan

• Transparansi: Seberapa besar transparansi yang dibutuhkan untuk pendaftaran tanah? Blockchain publik menawarkan transparansi maksimum, sementara blockchain privat memungkinkan kontrol lebih besar atas visibilitas data.
• Skalabilitas: Jumlah catatan dan transaksi tanah yang perlu ditangani platform akan menentukan skalabilitas yang dibutuhkan. Blockchain publik mungkin kesulitan dengan sistem berskala besar.
• Keamanan: Platform harus memastikan keamanan dan integritas data kepemilikan tanah. Pertimbangkan fitur keamanan yang ditawarkan oleh berbagai platform.
• Kepatuhan terhadap Peraturan: Platform yang dipilih harus mematuhi undang-undang dan peraturan pendaftaran tanah yang relevan.
• Biaya: Mengevaluasi biaya pengembangan dan operasional berbagai platform.
• Interoperabilitas: Kemampuan untuk berintegrasi dengan sistem lain (misalnya, basis data pemerintah, sistem keuangan) sangatlah penting.
• Dukungan Pengembang: Pertimbangkan ketersediaan alat, pustaka, dan komunitas pengembang untuk platform yang dipilih.

Pertimbangan Tambahan

• Pendekatan Hibrida: Kombinasi blockchain publik dan privat atau model yang diizinkan dan tidak diizinkan dapat dieksplorasi untuk menyeimbangkan transparansi, skalabilitas, dan kontrol.
• Solusi Lapisan-2: Untuk mengatasi masalah skalabilitas, pertimbangkan untuk menggunakan solusi lapisan-2 seperti sidechain atau saluran pembayaran.
• Mekanisme Konsensus: Platform blockchain yang berbeda menggunakan mekanisme konsensus yang berbeda (misalnya, Proof of Work, Proof of Stake). Evaluasi kesesuaian setiap mekanisme untuk pendaftaran tanah.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara cermat dan mengevaluasi kebutuhan spesifik proyek pendaftaran tanah, kita dapat memilih platform blockchain yang paling sesuai.

Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?

• Follow akun Mpu.
• Upvote dan resteem postingan Mpu.
• Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
• Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.

Posting terkait: https://steemit.com/hive-103393/@mpu.gandring/membangun-pendaftaran-tanah-berbasis-blockchain-libatkan-penentuan-ruang-lingkup-pemilihan-platform-perancangan-model-data

Proyek Percontohan
Proyek percontohan pengeluaran pemerintah di blockchain tentang “Pembelian bangku taman kota Steem SEA” menggunakan blockchain Steem