Membangun sistem blockchain layanan kesehatan yang aman dan transparan perlu penentuan tujuan, pemilihan platform, perancangan penyimpanan data, penerapan keamanan, dan memastikan kepatuhan
Membangun sistem blockchain untuk layanan kesehatan memerlukan perencanaan yang cermat dan pertimbangan beberapa faktor. Berikut rincian langkah-langkah yang terlibat:
1. Tentukan Cakupan dan Kasus Penggunaan:
- Masalah spesifik apa yang ingin kita selesaikan? Apakah manajemen rekam medis yang aman, menyederhanakan klaim asuransi, atau hal lainnya?
- Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat? Pasien, dokter, rumah sakit, perusahaan asuransi, dan regulator semuanya memiliki kepentingan.
2. Pilih Platform Blockchain:
- Tersedia berbagai platform blockchain publik dan swasta. Opsi publik seperti Ethereum menawarkan transparansi tetapi mungkin tidak ideal untuk data sensitif. Blockchain yang diizinkan dengan akses terbatas mungkin lebih cocok untuk layanan kesehatan.
- Pertimbangkan faktor-faktor seperti skalabilitas, fitur keamanan, dan platform blockchain yang berfokus pada layanan kesehatan.
3. Rancang Arsitektur Sistem:
- Model Data: Tentukan jenis data apa yang akan disimpan di blockchain (riwayat kesehatan, alergi, dll.) dan bagaimana data tersebut akan disusun untuk akses aman dan interoperabilitas.
- Kontrak Cerdas: Mengembangkan kode (kontrak pintar) yang mengotomatiskan tugas tertentu dalam sistem. Misalnya, kontrak pintar dapat mengatur persetujuan pasien untuk akses data.
4. Tindakan Keamanan dan Privasi:
- Menerapkan enkripsi yang kuat untuk melindungi data medis sensitif.
- Tetapkan mekanisme kontrol akses untuk memastikan hanya personel yang berwenang yang dapat melihat dan mengubah catatan pasien berdasarkan persetujuan.
- Mematuhi peraturan privasi data yang relevan (HIPAA dll.)
5. Percontohan dan Integrasi:
- Mulailah dengan program percontohan yang melibatkan sejumlah peserta terbatas untuk menguji sistem dan mengidentifikasi potensi masalah.
- Integrasikan sistem blockchain dengan infrastruktur TI layanan kesehatan yang ada untuk pertukaran data yang lancar.
6. Tata Kelola dan Regulasi:
- Menetapkan aturan tata kelola yang jelas untuk mengelola jaringan blockchain, termasuk penyelesaian sengketa dan kepemilikan data.
- Pastikan sistem mematuhi peraturan perawatan kesehatan dan persyaratan hukum.
Pertimbangan Tambahan:
- Skalabilitas: Sistem harus mampu menangani transaksi data dalam jumlah besar secara efisien.
- Interoperabilitas: Memastikan sistem dapat berkomunikasi dan berbagi data dengan sistem informasi layanan kesehatan yang ada.
- Antarmuka Pengguna: Kembangkan antarmuka yang ramah pengguna agar pasien dan penyedia layanan kesehatan dapat berinteraksi dengan sistem dengan mudah.
Penjelasan Diagram:
Ini adalah tampilan yang disederhanakan, namun menyoroti komponen utama:
- Portal Pasien: Pasien dapat mengakses dan mengelola rekam medis mereka dengan aman.
- Portal Penyedia: Dokter dan rumah sakit dapat menambah, mengedit, dan melihat catatan pasien dengan persetujuan pasien.
- Portal Regulator: Badan pengatur dapat memantau kepatuhan sistem.
- Jaringan Blockchain: Inti sistem, buku besar terdistribusi aman yang menyimpan data pasien terenkripsi.
- Pemangku Kepentingan Lainnya: Rumah Sakit, perusahaan asuransi, dan lembaga penelitian dapat berinteraksi dengan sistem untuk tujuan resmi.
Sistem ini memastikan aliran data yang aman melalui enkripsi dan akses terkontrol melalui transaksi di jaringan blockchain.
Membangun sistem blockchain layanan kesehatan adalah tugas yang rumit. Namun, dengan perencanaan yang matang dan mengatasi tantangan yang ada, hal ini berpotensi meningkatkan keamanan data, transparansi, dan efisiensi dalam industri layanan kesehatan.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.