[FIKSI] Pertemuan Tak Terduga Dengan Zahra Dan Teungku Ibrahim

in #fiction6 years ago

image


Source

Hari ahad aku menerima undangan dari famili ibuku, jadi kuputuskan untuk menghadiri walimatul 'arsyi. Walau jaraknya harus menempuh waktu 3 jam perjalanan, namun terbayar sudah saat bertemu dengan kerabat dan handai taulan.

Setelah menyantap hidangan, kami serombongan singgah ke rumah tetangga saudaraku, agar dapat beristirahat. Didepan rumahnya ada sebuah warung kecil dan di penuhi banyak orang laki-laki, jadi aku memilih duduk di teras saja.

Sebuah mobil berhenti di jalan depan rumah, tempatnya aku dan rombongan kami beristirahat. Seorang laki-laki keluar dari mobil itu di sambut oleh orang-orang yang sedang duduk di warung, mereka menyalaminya dengan penuh hormat.

Tak ku sangka ternyata laki-laki itu teman lamaku, dia juga bersama seorang perempuan, para ibu-ibu pun ikut bangun menyambut wanita yang baru saja turun dari mobil.

Zahra ! Panggilku dengan suara lumayan keras agar terdengar oleh si pemilik nama, iapun menoleh melihatku dan tersenyum dengan melambaikan tangannya.
Eh ! kok panggil nama, nggak sopan kamu, dia itu ustazah suaminya pemilik pondok pesantren, ucap bibiku.

Zahra datang menemuiku dengan seorang anak di gendongannya, yang menurutku anak itu masih berumur 8 bulanan. Semua keluargaku bangun menyalaminya, bahkan aku melihat bibiku mencium tangannya.
Tapi tingkah zahra membuat bibiku terkejut, saat kami bersalaman, dia yang mencium tanganku.

Zahra adalah teman sekaligus muridku di Pesantren Kabupaten Bireuen. Suaminya ustadz ibrahim dia juga temanku. Walau sekarang dia sudah sukses dengan pondok yang sudah ramai dengan santri.

Eh kok terbalik ? Tanya bibiku kepada zahra yang mencium tanganku. Dia guru saya buk, jawab zahra dengan singkat.
Ustazah Ruelliza ! Kau kah itu tanya ustadz Ibrahim memastikan.

Iya ustadz, jawabku saat kami bersalaman, saya belum sempat mengucapkan terimakasih kepada ustazah, aku sempat heran mendengar perkataan ustadz Ibrahim, apa yang telah aku lakukan pikirku dalam hati.

Maksud ustadz tanyaku tak mengerti, itu tentang balasan surat ustazah dulu.

Betapa kaget dan malunya mendengar itu, pikiranku melayang ke Dayah Mudi Mesra (Samalanga), tepatnya beberapa tahun lalu.
Akulah yang telah membalas setiap surat dari ustadz ibrahim yang dikirimnya untuk Zahra. Tapi aku sendiri masih dalam penantian yang belum pasti, akhy ku yang jauh disana, belum juga datang untuk mengkhitbahku, menghalalkanku, bisikku dan menggerutu dalam hati.
Hahaha ! aku hanya bisa tertawa sumeringah tak berkata apapun.

Terimakasih ya ustazah, berkat surat dari ustazah, sekarang anak kami sudah tiga tambah ustadz Ibrahim, yang tertawa lepas, akupun ikut tertawa hanya kami bertiga yang tau kejadiaan itu, sedang kan semua orang yang ada di sekitar kami saat itu hanya melihat dan mendengar percakapan kami.

Tamat

Note: Tulisan original

Sumber Inspirasi: Ruelliza mantan alumni Dayah Mudi Mesra

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 60318.52
ETH 2983.06
USDT 1.00
SBD 3.78