Tandu sang Jendral

Selama perjalanan sejarahnya, bangsa Indonesia sudah menghadapi sekian banyak gejolak baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. Dalam situasi penuh gejolak tersebut, TNI tetap setia menjaga Indonesia mengarah ke Indonesia yang berdaulat dan bermartabat.

Keberhasilan TNI dalam mempertahankan kebebasan dan mengawal kedaulatan Negara Kesatuan RI ini tidak terlepas dari pengaruh sosok figur TNI yang pahlawan nasional, Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman.

Soedirman mempunyai sifat-sifat yang bisa menjadi teladan laksana taat, disiplin, hormat, sopan santun, cinta tanah air, dan sederhana. Sifat-sifat teladan Soedirman ini ada dalam masing-masing kalimat-kalimat yang diucapkannya, baik dalam amanatnya maupun ucapan-ucapan singkatnya, semuanya terekam dalam memori kolektif segenap prajurit TNI, yang tidak berbatas oleh ruang dan waktu.

Dalam sejarah pertumbuhan bangsa dan negara Republik Indonesia padalazimnya dan Tentara Nasional Indonesia padakhususnya, dari semenjak revolusi sampai saat ini , peran dan pengabdian yang spektakuler besarnya dari putra-putra terbaik bangsa paling menilai. Agar jasa dariputra-putra terbaik itu dapat diingat dan dijadikan teladan untuk generasi berikutnya, perlu diserahkan penghargaan berupa pangkat tertinggi yakni Jenderal Besar TNI , Laksamana Besar Tentara Nasional Indonesia, atau Marsekal Besar Tentara Nasional Indonesia.

Namun dalam prakteknya sejarahnya di Indonesia, pemberian atau penganugerahan seseorang berpangkat jenderal besar baru disematkan kepada tiga orang, yakni Jenderal TNI Soedirman yang pernah menjabat sebagai Panglima Besar TNI, Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata (Kasab) dan Jenderal TNI (Purn) Soeharto, Presiden RI ke 2.

source