Juara Mempertahankan Iman

Miftahul Jannah saat ini menjadi perbincangan baik di Aceh maupun secara nasional bahkan mungkin Internasional, dia adalah seorang atlit Judo yang membatalkan bertanding di event "Asian Para Games" yaitu ajang pertandingan empat tahunan khusus untuk atlit penyandang cacat.

SOURCE

Miftahul Jannah adalah atlit dari Aceh Barat Daya, Dia membatalkan untuk bertanding di event Asia tersebut karena atlit Judo tersebut kecewa dengan ketentuan panitia yang mengharuskan nya melepas hijab. Dia menolak melepas jilbab nya demi mempertahankan keimanan nya, karena baginya aturan Allah lebih utama dipatuhi daripada aturan yang dibuat oleh panitia pertandingan.

Setelah dia mengundurkan diri dari kejuaraan tersebut, banyak pro dan kontra dari berbagai pihak, ada yang mendukung keputusan Miftahul Jannah khususnya dukungan tersebut berasal dari masyarakat yang beragama Islam, dan banyak juga yang mencela nya, kebanyakan celaan tersebut dari kaum kafir dan munafik.

SOURCE

Bagi masyarakat Aceh, pengunduran diri Miftahul Jannah tersebut adalah sebuah kemenangan yang sebenarnya. Karena masyarakat Aceh sangat bangga kepada seorang gadis yang mampu menunjukkan keteguhan iman nya tersebut. Oleh karena itu banyak pihak yang akhirnya memberikan hadiah kepada Miftahul Jannah. Sehingga bisa dikatakan Miftahul Jannah telah menjadi Juara tanpa bertanding di arena. Karena dia menjuarai keteguhan imannya.
Ada hadiah umrah yang diberikan oleh Ustad Adi Hidayat, ada juga beasiswa pendidikan yang diberikan oleh PLT Gubernur Aceh, dan juga Tabungan yang diberikan oleh Bank Aceh sebesar 75 Juta rupiah. Dan masih banyak juga hadiah yang diberikan oleh pihak lain baik secara lembaga maupun pribadi.
Itulah hikmah yang didapatkan oleh Miftahul Jannah atas keteguhan iman nya.

---

Miftahul Jannah is currently a conversation both in Aceh and nationally and perhaps even internationally. He is a Judo athlete who canceled a match at the "Asian Para Games" event, a special four-year competition for disabled athletes.

Miftahul Jannah is an athlete from Aceh Barat Daya, He canceled to compete in the Asian event because the Judo athlete was disappointed with the committee's provisions which required him to remove the hijab. He refused to take off his hijab in order to maintain his faith, because for him the rule of Allah was more obeyed than the rules made by the competition committee.

After he resigned from the championship, there were many pros and cons from various parties, there were those who supported Miftahul Jannah's decision especially that the support came from a Muslim community, and many also criticized it, most of the criticism was from infidels and hypocrites.

For the people of Aceh, the resignation of Miftahul Jannah was a real victory. Because the people of Aceh are very proud of a girl who is able to show her faith. Therefore many parties finally gave gifts to Miftahul Jannah. So that it can be said that Miftahul Jannah has become a Champion without competing in the arena. Because he won the determination of his faith.
There are Umrah prizes given by Ustad Adi Hidayat, there are also educational scholarships provided by the Aceh Governor's PLT, and also Savings given by the Bank of Aceh amounting to 75 million rupiah. And there are still many gifts given by other parties both institutionally and privately.
That is the wisdom gained by Miftahul Jannah for her faithfulness.