DISTRIBUSI NORMAL (Bahan Ajar Biostatistik Part VI)
Dear steemian,
Assalamualaikaum Warahmatullahi Wabarakatuh, Hai sahabat steemien apakabar di hari ini semoga lebih baik.
Mengapa distribusi normal sangat penting:
Memiliki beberapa sifat yang memungkinkan untuk dipergunakan sebagai pedoman dalam menarik kesimpulan berdasarkan hasil sampel;
Ciri-ciri Distribusi Normal :
a. Disusun dari varibel random kontinu
b. Kurva distribusi normal mempunyai satu puncak.
c. Nilai mean, median dan modus terletak pada satu titik
d. Kurva normal dibentuk dari jumlah pengamatan yang sangat banyak
e. Event yang dihasilkan bersifat independen
f. Ekor kurva mendekati absis pada penyimpangan ke kiri dan ke kanan sebesar 3 SD dari rata-rata dan ekor grafik ini dapat dikembangkan terus tanpa menyentuh absis.
Bila δ besar maka kurva yang dihasilkan mempunyai puncak yang rendah atau kurva ceper, sebaliknya jika δ kecil maka kurva mempunyai puncak yang tinggi dan ekor kurva ramping.
Kurva dengan µ yang sama dan δ yang berbeda
Luas seluruh kurva sama dengan satu keasatuan luas atau 100%. Separuh kurva dari puncak ke kanan atau dari puncak ke kiri luasnya sama dengan 50 % atau 0,5.
Penyimpangan ke kanan dan ke kiri 1 SD (standar deviasi) sama dengan 68%, penyimpangan 2 SD sama dengan 95,5%, penyimpangan 3 SD sama dengan 99,7% dari luas seluruh kurva.
Hubungan deviasi standar dengan luas area kurva distribusi normal
Formula untuk Distribusi Normal Standar
Z = (x-µ)/δ
Keterangan : x = nilai variabel random
µ = rata-rata populasi
δ = deviasi standar
Z= besarnya penyimpangan terhadap rata-rata yang dinyatakan dalam unit SD.
Demikian sebagai bahan bacaan berkenaan dengan pengertian distribusi normal, dan cirinya.
disarankan juga membaca artikel terkait :
1.populasi dan sampel
2.penggunaan rata-rata hitung
3.pengolahan dan penyajian data
4.skala pengukuran dan pengumpulan data
5.data dan variabel
6.statistik deskriptif dan inferensial
7.pengujian hipotesis
8.biostatistik=statistik kesehatan
Referensi :
1.Korompis, C Gracee (2002), Biostatistika Untuk Keperawatan. EGC Jakarta
2.Candra, Budiman (1995), Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta
3.Budiarto, Eko (2002), Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta
4.Murti, Bhisma (1996), Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-Ilmu Kesehatan. Jakarta
Lhokseumawe, 4 Juni 2018
SALAM STEEMIT, MAJU BERSAMA, HEBAT BERSAMA DAN SEJAHTERA SEMUA