POPULASI DAN SAMPEL (Bahan Ajar Biostatistik Part VI)
Dear steemian,
Assalamualaikaum Warahmatullahi Wabarakatuh, Hai sahabat steemien apakabar di hari ini semoga lebih bersemangat.
POPULASI
Populasi secara umum adalah sekumpulan objek yang dapat didefinisikan dengan jelas artinya memiliki ciri-ciri tertentu. Populasi dalam Statistik adalah keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya akan di duga.
Contoh : Penderita Difteri, Penderita HIV, Penderita Thalasemia, Penderita Hipertensi, Kinerja Perawat, dan lain-lain.
SAMPEL
Bagian Populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau diukur yang dapat mewakili Populasi disebut dengan sampel. Atau secara umum Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Unit sampel bisa sama denga unit populasi dan bisa juga berbeda, sebagai contoh Ingin meneliti status gizi pada anak tutler (bayi bawah tiga tahun) yang menjadi sampel bukan bayi tetapi ibunya, tidak mungkin mengajukan pertanyaan berkenaan dengan gizi kepada anak.
Contoh: Penelitian Tentang status gizi Ibu Hamil dalam wilayah Kerja Puskesmas A.
Populasi = seluruh Ibu Hamil dalam wilayah kerja Puskesmas A
Sampel = sebagian Ibu Hamil dalam Wilayah Kerja Puskesmas A.
SYARAT SAMPEL YANG IDEAL
Sampel dalam penelitian harus dapat menggambarkan populasinya atau karakter yang akan diukur dalam sampel sama dengan karakter populasi. Sampel yang ideal memenuhi syarat sebagai berikut:
- Dapat menghasilkan gambaran karakter populasi yang tepat;
2.Dapat menentukan presisi (ketepatan) hasil penelitian dengan menentukan simpangan baku dari taksiran yang diperoleh;
3.Sederhana dan mudah dilaksanakan; - Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin.
Jika syarat sampel ideal tidak dapat dipenuhi, kesimpulan yang digeneralisasikan untuk populasi akan menjadi bias.
Kerangka Sampel
Sampling frame adalah daftar semua unsur sampel dalam populasi, seperti jumlah penduduk di suatu daerah kerja puskesmas, jumlah penderita AIDS di suatu daerah. Dafrtar sampel harus up to date.
Penarikan Sampel
Penarikan sampel dalam suatu penelitian dilakukan atas dasar sebagai berikut:
- Populasi yang sangat besar dan tidak terbatas
- Homogenitas,
- Penarikan sampel menghemat biaya dan waktu
- Ketelitian atau ketepatan pengukuran. Semakin sedikit populasi yang diteliti semakin akurat hasilnya.
- Adanya penelitian yang dalam menjalankannya, objek peneltian harus hancur atau destruktif,seperti darah yang sudah diambil dari orang yang sudah menjadi objek penelitian tidak mungkin dipakai lagi.
Metode Pengambilan Sampel
- Penarikan Sampel Secara Acak (Probabilty Sampling)
a. Acaka Sederhana (Simple Random Sampling)
Pengambilan yang sederhana, setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.
gambar
Contoh. Sebuah Populasi terdiri dari 10 orang dan disusun dalam abjad A,B,C,D,E,F,G,H,I,J. Bila dari Populasi tersebut diambil 2 orang sebagai sampel maka diperoleh kombinasi sebagai berikut: AB,AC,AD,AE,AF,AG,AH,AI,AJ,BC,BD,BE, ... dan seterusnya.
Teknik pelaksanaan
Populasi kecil dapat dilakukan dengan cara:
(i). Buat daftar semua unit sampel, disusun dan diberi nomor secaa berurutan
(ii). Semua unit sampel ditulis pada gulungan kertas atau kepingan dengan bentuk dan warna yang sama kemudian masukkan dalam kotak dan diaduk sampai rata;
(iii).Gulungan kertas diambil sesuai dengan jumlah sampel yang diinginkan kemudian cocokakan dengan nomor urut daftar.
Populasi besar :
(i). Tentukan besarnya populasi studi;
(ii). Buat daftar unit sampling (sampling frame);
(iii). Semua sampling unit diberi nomor urut agar mudah dalam mencocokkan;
(iv). Pengambilan sampel pertama, tentukan sembarang angka yang terdapat pada tabel tabel nomor random kemudian ambil kolom sebelahnya yang sesuai dengan banyaknya digit populasi. Misalnya besar populasi 500 diambil 3 kolom lalu urutkan ke bawah sampai jumlah sampel yang diinginkan;
(v). Bila diperoleh angka yang lebih besar dari populasi maka angka tersebut tidak digunakan, dan begitu juga untuk angka yang sama dua kali muncul maka satu angka dibuang.
Cara Lain, Bila tidak mempunyai tabel nomor random, pegambilan sampel dapat dilakukan dengan menggunakan gulungan kertas yang ditulis dari 0 sampai dengan 9 atau disesuaikan dengan besarnya populasi kemudian diambil sesuai dengan jumlah digit.
Contoh: Pada populasi sebesar 500 maka gulungan kertas ditulis mulai dari 0 sampai dengan 5 dan diambil tiga digit. Ambillah 3 gulungan ketas satu persatu tulis angka yang terambil dan kertas dikembalikan lagi, atau diambil 3 ketas sekaligus. Jika terdapat angka yang lebih besar dari populasi maka tidak digunakan.
b. Acak sistematis (Systematic Random Sampling)
Syarat penarikan sampel secara acak sistematis adalah tersedianya kerangka sampling, adanya pola beraturan pada populasi seperti blok-blok rumah, nomor urut pasien.
Contoh penarikan sampel :
450 orang pelaksana disuatu rumah sakit akan dijadikan sebagai sampel 30 orang perawat untuk penelitian tentang pengetahuan komunikasi terapetik pada pasien. Cara: Probabilitas terambil sebagai sampel adalah 30/450 = 1/15. Pilih secara acak satu nomor, dari 1 sampai dengan 15. Katakanlah terpilih no 12, maka sampel selanjutnya jaraknya 30. Sehingga sampel akan terambil 42, 72, 102, ... dan seterusnya sampai dengan didapat 30 buah sampel.
c. Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Pengambialn sampel dengan membagi populasi menjadi beberapa strata, setiap strata harus homogin. Sedangkan antar strata memiliki sifat yang berbeda kemudian diambil sampel pada setiap strata.
Bila pada pengambilan sampel pada setiap strata menggunakan simple random sampling dan dengan proporsi yang sama maka disebut Propotionate Stratified Simple Random Sampling.
sumber
Contoh: sampel Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) di Aceh, Populasi harus dibagi ke dalam Tingkat Pendidikan (Tinggi, Rendah, Kurang) atau kelompok Ekonomi (Kya, sedang, miskin).
Keuntungan penarikan sampel Acak Berstrata adalah ciri yang heterogen daam populasi biasa terwakili.
d. Cluster Sampling
Populasi dibagi ke dalam kelas atau gugus, yang diasumsikan bahwa dalam setiap kelas terdapat semua sifat atau variasi yang akan diteliti. Contoh Kepala Dinas Kesehatan ingin mengetahui bagaimana sikap Perawat Puskesmas yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Puskesmas. Jumalah Populasi 400 orang perawat. Misal jumlah Puskesmas 25 buah dengan rata-rata Perawat 60 orang. Jumlah kelompok yang diambil 420/60 = 7, kemudoan dipilih secara acak 7 Puskesmas dan dari 7 Puskesmas dipilih secara acak 60 orang perawat sebagai anggota sampel.
e. Sampel Bertingkat atau Bertahap (Multistage Sampling)
Secara geografis populasi sangat menyebar dan meliputi yang sangat luas.
Contoh: Hendak meneliti Puskesmas di Indonesia yang terdiri atas 34 Provinsi. Tahap pertama acak dulu 7 provinsi dari 34 Provinsi, Tahap II Acak Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang terpilih, Tahap III acak Puskesmas mana yang akan menjadi sampel sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditetapkan.
- Penarikan Sampel Secara Tidak Acak (Non-Probability Sampling)
a. Purposive Sampling
Penentuan sampel sesuai dengan kriteria yang disyaratkan oleh peneliti, dan peneliti kenal betul dengan populasi yang diteliti. Memungkinkan sampel mewakili populasi yang sedang diteliti.
b. Incidential Sampling
Sampel yang tidak terencana atau kebetulan saiap saja yang bertemu dengan peneliti dan layak, dan penggambaran hasil dari pengumpulan data tersebut tidak menggunakan metode tertentu. Contoh terjadi suatu keadaan yang luar biasa, data yang sudah terkumpul; disajikan secara deskriptif dan tidak bisa digeneralisasikan.
c. Quota Sampling
Pengambilan sampel dengan jatah sangat tergantung pada penelti, tetapi dengan kriteria dan jumlah sampel yang ditentukan sebelumnya.
Contoh: Penelitian tingkat pendidikan masyarakat, sudah ditentukan 150 orang terdiri atas 75 laki-laki dan 75 orang perempuan yang berumur antara 20 samapai dengan 40 Tahun, tetapi 75 orang laki-laki dan 75 orang perempuan mana yang diwawncarai tergantung sepenuhnya pada peneliti.
Referensi :
- Korompis, C Gracee (2002), Biostatistika Untuk Keperawatan. EGC Jakarta
2.Candra, Budiman (1995), Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta - Budiarto, Eko (2002), Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta
- Murti, Bhisma (1996), Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-Ilmu Kesehatan. Jakarta
disarankan juga anda membaca:
penggunaan rata-rata hitung
pengolahan dan penyajian data
skala pengukuran dan pengumpulan data
data dan variabel
statistik deskriptif dan statistik inferensial
Lhokseumawe, 15 Mei 2018
SALAM STEEMIT, MAJU BERSAMA, HEBAT BERSAMA DAN SEJAHTERA SEMUA
Congratulations @mukhtarilyas! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
@therealwolf 's created platform smartsteem scammed my post this morning (mothersday) that was supposed to be for an Abused Childrens Charity. Dude literally stole from abused children that don't have mothers ... on mothersday.
https://steemit.com/steemit/@prometheusrisen/beware-of-smartsteem-scam