PuloCulinary #14: Konami, Life Begins with Coffee

Dear sahabat steemit...

Saat ini hujan deras mengguyur tahan Gayo, cuaca sangat dingin, menusuk hingga ke tulang. Saya baru selesai melayani sejumlah pasien di klinik, lalu beranjak pulang ke rumah. Perjalanan sekitar 5 Km terasa berat dan jauh, akibat hujan lebat, jalanan pun diselimuti air. Apalagi ada beberapa ruas jalan sedang diperbaiki. Tentunya, saya harus menghindari lobang-lobang buatan yang tergenang air tersebut. Sehingga laju kendaraan tidak dapat dipacu normal.

Lengang dan sepi, rumah-rumah penduduk sudah terkunci, hanya cahaya temaram lampu-lampu jalan yang ikut menggigil, berusaha menerangi jalan saya. Wiper mobil mulai berdenyit, sanking lelahnya menyapu air, yang seperti tumpah dari langit menimpa kaca mobil.

Konsentrasi penuh dan melelahkan, akhirnya tiba saya di persimpangan jalan menuju rumah, sebenarnya jalur ini jarang saya lalui di malam hari. Dan seketika secara naluriah mendadak saya menginjak rem. Samar-samar dari balik kaca mobil yang berembun, saya melihat seberkas cahaya orange keemasan, beberapa puluh meter di hadapan saya. Cahayanya lebih terang dari lingkungan sekitar.

Perlahan, saya menekan pedal gas, melaju mendekat, saya terperangah, menemukan sebuah warung kopi moderen di tengah gelapnya malam, dalam dingin yang menusuk tulang. Adalah Konami Coffee, yang mengusung tema "Life Begins with Coffee". Aduhai, saya pun segera singgah dan memesan segelas sanger panas.

Saya pun mengeksplor warkop yang sangat baru ini. Beberapa hari lalu, saya melewati jalan ini, warung kopi eksotis ini belum ada. Seolah ia datang begitu saja, ibarat UFO yang datang tiba-tiba.

Saya penasaran, apakah esok hari kedai ini masih ada pada tempatnya, ataukah meninggalkan circle crop, sebab letaknya juga pas di area bekas persawahan, yang kini banyak ditumbuhi rumput liar. Dalam lamunan saya, datang si pelayan membawa segelas sanger. perlahan saya seruput dan merasakan sensasinya. Nikmat, sangat nikmat.

Saya melihat ke kiri dan ke kanan, warung ini hanya dikunjungi beberapa orang, memakai jaket gelap, mereka tampak hanya bergumam, bicara pelan-pelan. Salah seorang dari mereka, malah hanya diam saja.

Suasana di dalam kedai kopi ini, terasa nyaman dan hangat. Entah mengapa, barangkali banyak ornamen terbuat dari kayu, termasuk meja dan kursinya, semua terbuat dari bahan dasar pinus. Bahan-bahan alami seperti ini, biasanya dapat meredam cuaca dingin.

Di luar, hujan masih terus saja menghujam wajah bumi. Saya pun masih larut bersama sensasi sanger khas Konami. Ah, nikmat sekali!