[20.01.2018 - 20.01.2019] Steemiversary : Aku yang dulu bukan aku yang sekarang

source

20 Januari 2018 adalah peresmianku menjadi salah satu stemian #indonesia, dengan reputasi awal 25. Aku hanya bermodalkan semangat kala itu, melihat kawanku @seumalu sangat antusias memperkenalkan steem blockchain kepadaku. Entah faktor apa dan jangan bertanya mengapa aku bergabung namun ketahuilah semua bermula dari coba-coba dan iming-iming fulus, dengan kata lain "Bil fulus kulluha mulus". Berselang satu hari kemudian, aku resmi menjadi esteemian karena untuk mengakses steemit.com aku menggunakan aplikasi esteem mobile @esteemapp yang kemudian aku ketahui punya om @good-karma.

Antusiasme yang tinggi dan tanpa pengenalan lebih jauh apa itu steem blockchain tidak menyurutkan langkahku untuk memberikan postingan pertamaku, aku lupa apa, tapi itulah kesalahan pertama dan menjadi pelajaran penting untukku. Ibarat masuk ke rumah orang tanpa memperkenalkan diri siapa dan apa tujuan, akhirnya postingan pertama itu sukses menjadi blunder kebodohan. Mengharapkan lirikan materi pada masa itu menutup mataku dari melihat betapa pentingnya arti sebuah perkenalan. Monumen Akal Sehatku (meminjam istilah om Rocky Gerung) tertutup karena hijaunya dan silaunya tanda dollar alias keuntungan materi.

Hari berlalu, bulan berganti, aku hanya bisa mengais sisa-sisa pemberian apresiasi berupa vote dan komentar, tanpa ada yang menguatkanku untuk bertahan disini karena tanda dolar itu tetap di bawah 1 bahkan di bawah 0.50. Tapi Setan Penasaran dalam diriku masih terlalu kuat dan terlalu dini untuk menyerah. Frustasi, ah terlalu cemen untukku. Meski hampir kuraba dada...🤔 dadaku sendiri, bahkan kepala kugaruk, tengkuk ku ketuk tentang mengapa bisa begini. Mendongak ke atas, melihat ratusan vote bergantungan di postingan steemian, membuat ences menetes dengan ekpektasi mercedes di awal tahun. Jampooook kali kan ? 😀 😀 Sampai menetes air mani pun g bakal terwujud, pikirku saat itu.

Viral, dari sudut ke sudut semua pada sibuk promo, entah apa yang di promo, tapi sebagai bagian manusia yang suka ikut-ikutan, akhirnya promo juga, promo yang kujalani pun hanya ocehan ayo gabung, mari nimbrung, dapat dolar. Memalukan. Mataku pun masih tertutup dengan harapan apresiasi, mendamba para whale silap dan khilaf memberi vote 100 % dalam postingan jelek bin ngawarku. Syukurnya aku masih berdiri bersama orang-orang yang berjalan di atas pemahaman terbatas tentang dunia ini. Aku vote, dia vote, kawan minta, kasih aja. Belum terpikir sedikitpun untuk mencari kualitas namun mengharap kuantitas jempol ke atas dari sekawanan dan sekelompok user yang belum tercerahkan.

Waktu terus berjalan dan sebelum pencerahan itu tiba, aku masih seperti orang yang pertama sekali melihat Baiturrahman dengan payung-payung indahnya. Mudah takjub, gampang kagum, suka melongo melihat keanehan dan keajaiban. Kadang marah kenapa tidak mendapatkan vote, kadang resah memikirkan postingan apa hari ini, nanti dan untuk besok. Mulai dari Kameng Tetangga sampai Janda beranak tiga masuk dalam kategori postinganku. Cuma aku ? yang lain banyak juga. haha. Tapi itulah masa-masa kedunguan intelektualitasku, ukuran kejumudan strategi dan cara pandang. Masa kelam yang jadi pelajaran indah, masa lalu yang jadi sejarah grafik dari eksistensiku di platform ini.

Kambing itu pun sudah beranak lagi, janda itu pun sudah menikah lagi. Lalu apa yang harus kubahas nanti ? Aku bersyukur dengan kekalutan dan kegamangan daya nalar dan daya kreativitasku saat itu, karena itu menjadi pertanda bahwa aku masih disini, setia menemani meski dibenci para ahli kurasi karena menampilkan sesuatu yang tidak berarti.. Ngeri tidak, geli iya. Itulah yang membuat jakunku naik turun saat berada dalam ketersesatan komunitas. Kamu pernah mendengar "sendiri dalam keramaian" bukan ? Itulah aku saat itu. Orang lain riuh dengan mencari keberadaan, aku cuma menampilkan bahwa aku ada. Sungguh aku adalah contoh esteemian yang buruk saat itu di antara pujian-pujian yang hendak menanduk balik vote dariku.

"Arang habis, besi binasa, Dayaku habis mencari Buah Piala". Sibuk wara-wiri dari postingan ke postingan, mengikuti orang-orang yang sibuk mencari eksistensi dan investasi, aku masih berada dunia ekpektasi. Hingga akhirnya "Orang-orang baik" tiba dan melihat dalam ketersesatanku, aku masih dianggap punya loyalitas dan semangat berkarya. Saat janda sudah tak bisa kunarasikan, muncul bunga dan serangga penghias kata dan kemampuan. Ada bagian yang dikatakan kelebihan oleh mereka, meski aku merasa di antara kepungan kekurangan. Ah, peduli amat. Lanjutlah kita lagi. Toh pernyataaan itu bisa bermata dua kan ? Sunggguh kejam "fluktuasi" interpetasi kredibilitas orang lain saat itu. Aku lupa bahwa agama menganjurkanku untuk selalu "memberi rasa, menentramkan jiwa dan memuliakan cita" dalam senandung "husnu al-zhann" (berbaik sangka).
Om @good-karma datang, adekpun senang. Hehe sorry om, ini hanya ungkapan tentang kebahagian saat ada nama fenomenal di kalangan steemian aceh saat itu datang dan berkunjung di postingaku. Selama ini aku cukup dengar saja, siapa dia aku pun tak tahu. Tapi melihat perubahan pada tanda dollar itu, aku yakin dia sesuatulah pokoknya. Siklus apresiasiku saat itu masih muncul dalam “pujian kembali vote”, bukan melihat apa yang diinginkan oleh para Ahli Kurasi, apa yang dimau oleh Para Seniorita dan para S3 (Suhu-Suhu Steemit) di Indonesia. Hingga dalam beberapa postingan aku melihat dan mengenal kata discord, meski kata ini tak lazim atau aku hanya teringat nama rokok kakekku masa lalu bernama Escort si Legendaris.

Komunitas, Kritikan membangun, Kualitas adalah beberapa hal yang aku dapatkan dari kebaikan hati dalam bentuk transformasi keilmuan. Ini mengajarkanku bahwa komunitas keilmuan dan dinamisasi pengetahuan tidak hanya lahir dalam bentuk tatap muka adu bibir, dalam lingkungan nyata. Namun hal ini juga berlaku di ruangan kasat mata, dunia maya, dunia jaringan internet. Yang nyata adalah bagaimana aku mampu menjadikan sarana dan wahana ini sebagai bagian dari civitas keilmuan dan narasi untuk masa depanku. Dapat aku katakan, bahwa kini aku masih tersesat dalam bingkai pengetahuan tanpa batas, tapi biarlah selama aku masih waras dan akalku belum berhenti untuk belajar. Manifestasi ”menuntut ilmu hingga ke liang lahad” juga termaktub disini, di ruang belajar voice discor #esteem-univerisity-indonesia serta dari moncong-moncong pengelana steem blockchain.

20 Januari 2019, tepat setahun aku disini, dari masa kalut hingga semaput, remang-remang hingga goyang dumang, semua mempunyai arti, punya makna dan semakin berarti hingga hari ini . Dalam Garis Besar Haluan Steem Blockchainku saat ini aku menemukan 4 Kata sebagai rumus dan selalu ku ulang-kaji. Apa ?

INGAT 4K or 4C

1. Komunitas (Community). Kamu jangan pernah meremehkan arti komunitas, buang jauh-jauh bahwa komunitas ini hanya akan menghabiskan waktumu, bertemu dengan orang-orang yang kadang tak sevisi denganmu, menyedot rekening pulsa dan datamu. Hal yang lebih besar untukmu adalah kamu bisa mengambil ilmu dari kelebihan dan kekurangan mereka, interaksi canda tawa, kritikan dan pujian kamu dapatkan disini. Dinamika ini yang membuatmu akan lebih bijaksana dan orang akan membijaksanaimu. Fondasi dasar makhluk sosial adalah tidak bisa hidup tanpa orang lain, hal yang sama di steem blockchain adalah kamu tidak akan mencapai kemajuan (kesuksesan itu bukan hasil akhir), itu yang terbaik karena setiap waktu ada perubahan positif darimu.
2. Kreativitas (Creativity). Ini yang kamu butuhkan untuk menunjang kapasitas dan kualitasmu, ini juga menjadi tanda bahwa kamu bukan manusia stagnan tapi memerankan fungsi dinamismu sebagai manusia. Bahkan untuk menjelaskan seekor semut, kamu bisa menjadikan itu menarik dengan sudut pembahasan yang tidak umum dan menyajikan gambarnya dengan mencari titik kesukaan para steemian.
3. Konsistensi (Consistency). Bagian ini sedikit berat karena ini bagian mental dan seberapa kuat kamu menerima gempuran cibiran terhadap kualitasmu dan serangan intelektual dalam bentuk kritikan dan pujian. Belajarlah untuk menemukan passion sebagai pendukung kemampuan mental dan tetap berada di jalur yang kamu yakini membawa kemajuan. Hingga akhirnya kamu bisa berkata ini jalanku, ini passionku dan ini khittahku.
4. Konten (Content). Menyajikan cangkul kepada para nelayan, memberi uang seratus ribu untuk pengusaha dan memproklamirkan diri sebagai vegetarian di hadapan para penyuka daging tentu tidak cocok, tidak match dan membuat orang berguling-guling ketawa atas materi persembahan kita. Bangun kolam sendiri dan temukan kontenmu berada di antara orang-orang yang sependirian denganmu. Meski tidak menutup kemungkinan yang tidak sevisi bisa memberikan dukungan lebih besar. Tapi satu kata biasanya ini karena kualitas.

[screenshot from my esteem surfer 2.0.4 @esteemapp]

Hari ini aku telah mendapatkan pencapaian reputasi 58, terpenting aku telah mencapai sebuah prestasi berharga yaitu berada dan menjadi bagian dari steem blockchain dan secara personal terjadi perubahan besar dalam diri ke arah yang lebih baik. Tulisan ini hanya refleksi setahun eksistensiku disini, semoga ke depannya aku bisa lebih baik dan selalu menunjukan perkembangan dan kemajuan. Pernah tersesat adalah pengalaman, selalu tersesat tidak aku inginkan, keluar dari kesesatan itu tujuan dan berharap kemajuan selalu muncul dalam setiap postingan. Terimakasihku kepada para tuan guru para edukatorku, secara khusus kepada para educator di @eu-id #esteem-university-indonesia, #komunitas-steemit-indonesia dan @arteem. Barakallahu lakum wa ‘ala ilmikum.

Terimakasih dan salam hangat

@khaimi.

---

Posted Using eSteem surfer

Meet the eSteem Family | Blog, Vote, Share and Get Paid. [email protected]
| ‍GitHub | YouTube
✍ Telegram | Discord

---

Ucapan terimakasih special kepada @good-karma, @levycore, @aiqabrago, @owner99, @khanza.aulia, @my451r, @alaikaabdullah, @rayfa, @fararizky, @paulag @aneukpineung78, @jphamer1 @qurator, @rcornell, @thekittygirl, @puncakbukit @thekitchenfairy @blockbrothers, @blocktrades, @steemnurse @steemitcentral, @cityofstar @ocd @midun @deltasteem dan kepada semua pihak atas yang telah memberi dukungan.