[2020 ZZAN] Mengapa Kasus Mega Korupsi Semakin Marak?

in #atomy5 years ago


Sorce

Badai korupsi terus menghantam Indonesia. Seperti tak pernah jera, para pelak korupsi pun menaikkan angka kerugian negara ke angka fantastis.

Dulu KPK menyebutkan, karena kasus Century, negara menaggung kerugain hingga mencapai Rp7 triliun. Angka itu sangat besar. Karenanya KPK diminta serius mengungkap kasus tersebut dan berupaya mengembalikan kerugian yang besar itu.

Century terjadi pada tahun 2008. Saat itu masih di bawah kepeminpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian terjadi kasus yang jauh lebih besar, yakni kasus korupsi kondensat yang mencapai Rp35 triliun.

Kasus korupsi kondensat terjadi tahun 2016. Bareskrim Mabes Polri yang menyelidiki kasus itu memastikan kerugain negara Rp35 triliun, lebih besar dari kasus Century. Saat itu kepemimpinan Indonesia sudah di bawah Presiden Joko Widodo.

Ternyata itu bukan kasus besar terakhir. Tahun 2019 terjadi lagu kasus korupsi di dua perusahaan asusransi milik pemerintah, yaitu Jiwasraya dan Asabri.

Di Jiwasraya saja, diperkirakan kerugian mencapai Rp13,7 triliun. Sedangkan di Asabri mencapai Rp16 triliun.

Karena banyaknya kerugian negara, maka presiden pun menyerukan reformasi industri jasa keuangan negara. Hal itu disampaikan Jokowi ketika memebrikan sambutan pada pertemuan tahunan industri jasa keuangan di Jakarta pada Kamis kemarin.

Reformasi tersebut diperlukan untuk mendorong kehati-hatian dan transparansi dalam industri dan untuk itu untuk mengadopsi sistem manajemen risiko yang tepat untuk mempertahankan kepercayaan publik.

Jangan biarkan kurangnya kepercayaan merusak ekonomi kita. Begitu kata Jokowi.
Pertanyaannya, mengapa kasus mega korupsi semakin marak di Indonesia? Padahal upaya pencegahan oleh KPK semakin gencar?

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63050.55
ETH 2622.66
USDT 1.00
SBD 2.71