kelinci Peliharaanku

Berawal dari sepasang anak kelinci yang di berikan ke saya pada tahun 2014, ku berikan namanya si abang namun si adik telah mati karena penyakit cacat bawaan dari lahir yang di deritanya, kini si abang tinggallah dia sendiri, karena saya merasa kasihan padanya maka saya putuskan untuk membeli se-ekor kelinci supaya dia tidak kesepian.

---

Hari demi hari si abang dan kekasihnya semakin dewasa, dengan sayanya yang setiap tahunnya berpindah tempat tinggal mereka juga ikut pindah, mulai dari rumah kos Alue deah teungoh, Lampaseh Aceh dan di Tibang. Saya masih ingat saat mereka bersama saya di rumah kos Lampaseh Aceh tempat itu sangat nyaman bagi mereka, karena banyak rumput-rumput yang dapat menjadi makanan bagi mereka.

---

Di rumah Lampaseh Aceh si abang memiliki banyak anak dan cucu, saya membiarkan mereka melahirkan anaknya di dalam tanah, biasanya mereka akan mengorek tanah jika hendak melahirkan anaknya, tapi saya tetap selalu sigap jika ada hal-hal yang akan membahayakan anak-anak mereka, misalnya mewaspadai hadirnya biawak dan musang.

---

Si abang sungguh sangat lihai dalam hal menjaga anak dan cucunya, bahkan dia sanggup mengusir kucing jantan yang hendak memakan anaknya, se ingat saya jumlah anak dan cucu si abang sekitar 70-an, ada yang saya jual dan banyak juga anaknya yang mati ketika datangnya musim hujan. Banyak masyarakat sekitar menyukai kelinci saya, karena jenisnya semi angora, ada yang bulu tebal dan telinganya turun. Saya menjual sepasang kelinci dengan harga 500 ribu alhamdulillah untuk anak kos sungguh sangat membantu.

---

Akhir tahun 2015 kami harus pindah ke tempat yang baru ke desa Tibang saya tinggal bersama istri, di Tibang tempatnya lumayan bagus untuk memelihara kelinci karena banyak rerumputan juga, disinilah akhir dari cerita kami, kelinci-kelinci saya satu per satu mati di mangsa oleh anjing dan banyak yang lainnya mati tanpa saya tahu apa sebabnya. Saya sangat ingat ketika kekasih si abang mati dan si abang seperti memompa jantungnya, oh so sad :). Dan berselang 3 hari si abang juga mati, tinggallah si hitam putih cucunya si abang yang juga hilang entah kemana.

---

Berakhir sudah semuanya dan kami pun tidak lagi memelihara kelinci, sekian kawan-kawan sedikit kisah kelinci saya.

Salam hangat selalu @midun