Mencari Titik Aman

Image Pixabay - CCO

Apa yang terpikirkan bagi kita saat memasuki usia dewasa? Menikah, baru kemudian memulai karir baru bersama-sama dengan pasangan kita. Atau, berkarir dulu barulah setelah sukses kemudian memikirkan untuk berumah tangga?

Keduanya benar! Menikah dulu ataupun berkarir dulu, dua pilihan yang sama baiknya. Namun jika di nilai dari segi agama, tentu saja menikah terlebih dahulu akan lebih baik. Ya, karena dengan hal itu kita akan mampu meminimalkan terjadinya zina.

Akan tetapi ada kecemasan tersendiri bila kemudian pilihan kita adalah menikah, kekhawatiran akan keberlangsungan hidup setelah berkeluarga yang kerap kali kita dengar dari mulut orang-orang. Tepatnya adalah khawatir tidak sanggup menafkahi keluarga. Tentu saja hal ini pun menjadi kekhawatiran yang baik, mencirikan diri seseorang tersebut adalah pribadi yang bertanggung jawab.

Karena alasan tersebut juga sebagian orang lebih fokus mempersiapkan dirinya dengan kesiapan yang benar-benar matang. Akan tetapi percayalah, untuk mencari titik aman dari kedua hal ini sangatlah sulit.

Sebenarnya bukan pilihannya yang salah, hanya saja kita tidak benar-benar percaya bahwa rintangan hidup itu sungguh benar-benar adanya. Apapun pilihan yang kita pilih, semuanya tidak akan terlepas dari yang namanya rintangan.

Sudah menjadi kebiasaan manusia mencari titik aman, dengan harapan akan mendapatkan kenyamanan yang sehingga berujung pada kebahagian. Padahal, hal itu tidak sepenuhnya benar. Kenapa bisa demikian?

Jawabannya tentu karena hakikat kebahagian kita bukanlah di dunia, dan surga adalah satu-satunya tempat singgahan terindah yang mendapat jaminannya kebahagian hakiki.

Image Pixabay - CCO

Coba saja kita pandang alur kehidupan kita, semasa kecil kita tidak puas dan bebas karena masih dalam penjagaan orang tua. Ketika kita tumbuh dewasa justru kebebasan dan kepuasan yang kita dambakan dikala kita kecil tidak lagi terpikirkan. Kesibukan kita lebih kepada memastikan kecukupan keperluan rumah tangga, biaya sekolah, keperluan dapur dan lain sebagainya.

Sederet hal tersebut membuktikan bahwa manusia itu tidak akan bisa untuk menemukan titik aman, manusia tidak akan terlepas dari yang namanya rintangan. Dan dunia menjadi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kita. Yakinlah, kita tidak akan lagi merasa lelah saat berada di surga. Amin..

vote steempress witnesses here : https://steemit.com/~witnesses

---

Posted from my blog with SteemPress : http://ayuramona.epizy.com/2018/11/23/mencari-titik-aman/

---